TTPM 6

159 57 21
                                    

Kini Than dkk dan Zoya dkk sudah berada dirumah Raka, mereka tengah berada si salah satu ruangan. Mungkin itu adalah ruang keluarga, karena didalamnya terdapat sofa yang cukup nyaman dan bersih, terdapat TV dan juga tersedia banyak makanan diatas mejanya.

"Lang hayu main ps lagi." Ajak Adit pada Gilang

"Sama gue aja." Sahut Than

"Ah ogah ntar gue keok lagi."

"Kalah juga gapapa anjir orang cuma game juga." Jawab Than

"Kalo cuma keok mah gapapa tapi yang nggak papanya itu pasti ujung ujungnya lu nyuruh gua pijitin lo!" Ujar Adit menatap Than tajam membuat Than terkekeh

"Sama temen mah gapapa atuh sekali sekali."

"Sembarangan lu kata sekali kali." Balas Adit semakin menatap Than tajam sementara Than semakin terkekeh karenanya

"Emang kak Than jago ya main ps nya?" Tanya Alexsa dibalas anggukan mantap oleh Gilang

"Parahh cuk mainnya! anti noob gais." Ujar Gilang sedikit menaikkan volumenya

"Pas banget tuh kalo diaduin sama Zoya, gini gini dia jago dong main ps nya." Ujar Alexsa setelah merangkul Zoya

"Boleh." Jawab Than mengerutkan bibirnya seperti tengah meremehkan

"Ogah ah." Tolak Zoya

"Gaada tolak menolak pokoknya harus!" Ujar Alexsa tegas

Zoya pun hanya bisa pasrah pada temannya yang satu ini.

"Zoya Zoya Zoya." Teriak Luna, Alexsa, Mella dan Anya menyuport dengan kompak

"Than Than Than." Balas Raka, Adit, Gilang, Ezra dan Erix tak kalah kompaknya

"Eh jangan curang lo!" Ujar Than merebut stik ps Zoya

"Weyyy! Gaada akhlak ni orang." Zoya mentoyor kepala Than keras

"Sakit anjir!" Pekik Than

"Gue mau menang bego malah direbut! Curang banget sih!" Protes Zoya

"Lo yang curang!" Ucap Than membela diri

"Gue curang apaan sih! Kalah mah kalah aja kali!" Ketus Zoya

"Eh udah udah jangan pada ribut dirumah orang. Gak enak sama tetangga." Lerai Alexsa diangguki yang lainnya

"Dia nih yang mulai duluan." Tunjuk Zoya pada Than

"Kok gu--"

"Udahh deh jangan kaya anak kecil gitu!" Ucap Luna yang sudah gemas pada Than dan Zoya yang sudah seperti tom and jarry

"Gue mau balik aja deh." Ujar Zoya yang sudah kehilangan mood

"Idih ambekan." Timpal Than membuat Zoya semakin geram

"Than! Udah tau Zoya gampang marah masih aja di goda." Bisik Raka yang membuat Than sedikit terkekeh, sedikit.

Zoya beranjak pergi meninggalkan  mereka semua.

"Udah biar gue aja yang nyusulin Zoya." Ujar Luna

"Gue ikut." Sahut Alexsa diangguki oleh Luna

Luna dan Alexsa dengan cepat mengejar Zoya yang sudah sedikit menjauh. Luna mencekal tangan Zoya saat mereka sudah berada di dekat Zoya

"Soy jangan marah gitu dong, masa perkara ps aja lo jadi sensitif gini." Ujar Luna menenangkan Zoya

"Gue males sama tu cowok! Kan dari awal gue udah bilang gausah kesini, ini alesan gue gak mau ikut kalian kesini. Gue benci banget sama cowok tadi!" Zoya menghembuskan nafasnya kasar

"Sebenci itu lo sama dia? Padahal gue suka lo sama kak Than." Ujar Alexsa dengan memperlihatkan deretan giginya

"Hah?! Lo suka sama orang kaya gitu? Ati ati bisa naik darah setiap hari lo kalo sampe beneran jadi sama tu cowok." Ujar Zoya tersenyum miring

"Dengan alasan apa sih lo bisa benci sama dia?" Tanya Luna yang sudah penasaran

"Intinya hidup gue selalu apes kalo ketemu sama dia, dia tu cowok nyebelin yang pernah gue temuin. Gue berharap gue gak akan ketemu sama dia lagi." Ujar Zoya penuh penekanan

Luna dan Alexsa saling berpandangan, mereka masih belum paham dengan penjelasan Zoya yang terlihat begitu benci dengan Than.

"Zoya lo gapapa kan?" Tanya Raka yang tiba tiba datang

"It's Oke kak, gue cuma lagi gaada mood aja."

"Nih minum, biar lo sedikit tenang." Raka menyondorkan segelas air putih pada Zoya

"Eh-um makasih kak malah jadi ngerepotin gini." Ujar Zoya menerima segelas air putih itu

"Yaelah cuma air putih mah engga kali." Zoya memalsukan senyumannya didepan Raka

"Setau gue lo jarang banget marah sama orang, tapi kenapa sama kalo Than lo bawaannya sensi terus. Bawaanya kaya pengen marah marah terus, emang ada masalah apa sih lo sama Than?" Lanjut Raka bertanya

"Eum gue males aja kak, habis dia nyebelin banget. Dari pertama kali ketemu aja rasanya kaya udah ogah aja ketemu sama dia lagi." Ujar Zoya sedikit menaikkan volumenya

"Jangan terlalu benci Soy ntar jatuhnya malah cinta lagi." Ujar Raka menaikkan alisnya menggoda

"Amit amit banget seribu banget. Denger ya kak itu gak akan pernah bisa terjadi." Ucap Zoya penuh penekanan

"Ati ati ntar kemakan omongan sendiri lo." Ujar Raka masih dengan senyum menggodanya

"Mustahil banget."

"Kita lihat aja nanti, gue yakin kok kalo suatu saat lo bakal jatuh cinta sama Than." Ujar Raka dengan yakinnya

"Ish kak! udah dong jangan digoda terus." Ucap Luna menyenggol pundak Raka

"Lo udah tenang kan Soy?" Tanya Alexsa

"Sedikit." Jawab Zoya singkat

"Yaudah yuk masuk lagi kan udah sedikit reda emosinya." Ajak Alexsa

"Kayanya gue pulang aja deh, gue udah gaada mood soalnya. Kalo lama lama disini takut punya penyakit darah tinggi."

"Yaudah kalo itu yang lo mau, biar gue yang anterin lo pulang." Ujar Raka

"Eh gausah kak gue bisa sendiri kok." Tolak Zoya

"Bahaya kalo orang yang baru emosi naik kendaraan sendiri, takut ada apa apa entar di jalannya." Ujar Raka

"Yaudah biar gue aja kak yang nganter." Ucap Luna

"Lo disini dulu ya Al, bilangin ke yang lain kalo gue nganter Zoya pulang dulu." Sambung Luna

"Iya Lun, kalian ati ati dijalan yaa." Zoya dan Luna pun mengangguk kompak

TBC
-
-
-
Jangan lupa vote comment ya temen temen😉

Maaf kalo masih banyak kesalahan kata🖤

Pluss maaf juga ya kalo dipart ini terlalu pendekk🙏

Terima kasih yang sudah membaca semoga kalian suka yaa sama cerita Than dan Zoya, bantu share ke temen temen kalian siapa tau mereka juga suka sama cerita ini, enjoyyyyyy❤🌈

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang