TTPM 4

195 61 26
                                    

06.12

Hari ini Zoya sengaja berangkat lebih awal, ia tidak ingin kejadian kemarin terulang lagi. Apalagi kalo telatnya harus barengan dengan cowok brengsek itu, amit-amit jabang babi!

Kini Zoya memilih duduk dibangku taman halaman depan sekolah, sekedar untuk menenangkan diri.

Drett...drett...drett

"Halo, Zoya lo dimana buruan mandi jangan gaberangkat lagi, awas aja kalo lo gaberangkat lagi. Lo itu baru kelas 10 baru satu bulan sekolah disini jangan aneh aneh deh, kemarin aja guru guru pada nan--"

"Apaan sih Al, kuping gue budek nih lama lama." ucap Zoya memotong celotehan Alexsa

"Hehe maaf Soy, lagian kenapa sih kemarin gaberangkat? Di alfa tuh sama guru guru."

"Ntar gue ceritain."

Sambungan terputus sepihak oleh Zoya, ia sangat malas meladeni Alexsa yang super bawel.

Zoya memutuskan untuk masuk ke kelas saja karena 7 menit lagi bel pelajaran pertama akan berbunyi.

Saat Zoya berjalan menuju kelasnya ada tangan yang memegang pundak Zoya sontak Zoya pun menoleh.

"Eh kak Arvin." sapa Zoya lembut

Arvin ini adalah ketua osis di SMA 1 Angkasa. ia kelas 11 IPA-1. Arvin tak kalah tampan dengan Than, banyak juga wanita di SMA Angkasa yang mengidola kan Arvin.

Zoya mengenal Arvin karena Zoya adalah salah satu siswi kelas 10 yang menjadi incaran guru dan sang ketua osis yang terus memohon kepada Zoya. Mengenal Zoya yang pandai dalam berbahasa inggis maka dari itu guru-guru terus mengejarnya agar mau menjadi anggota osis.

Zoya selalu mencela dengan alasan tidak mempunyai teman dan tidak akrab dengan senior-senior di SMA ini, karena semua anggota osis hanya kelas 11 saja.

"Soy, gue mohon kamu mau ya jadi anggota osis. Aku janji deh bakal temenin kamu terus, kamu ngga akan sendiri." ucap Arvin degan bibir melengkung membentuk senyuman

"Kasih aku waktu ya kak, kalo udah fixs aku kabarin kak Arvin." Zoya membalas senyuman Arvin

"Oke deh, istirahat kedua nanti aku tagih."

"Hmm.. Gabisa diperpanjang sampe besok gitu kak?" Mata Zoya sudah menyipit

"Gabisa Zoya." Arvin yang gemas melihat Zoya yang sudah cemberut pun lantas mengacak ujung rambut Zoya gemas.

"Pokoknya nanti aku cari kamu pas jam istirahat ke 2." ujar Arvin lalu meninggalkan Zoya.

"Demi tuhan, udah cakep, lemah lembut, keren, pinter, ketos pula idaman banget sihh." Batin Zoya tampak kekaguman diwajahnya

***

Kringggg

"Alhamdulillah istirahat."

"Parahh! lumutan nih jenggot gue dengerin ceramahnya!"

"Huhh lega akhirnya bisa terbebas dari amukan bu Berti."

"Buset dah tu ondel ondel, kaga garing apa  tenggorokannya ngasih siraman rohani dari jam pertama sampe bel istirahat." ucapan Jaelani yang ngawur itu mampu mengundang gelak tawa seisi kelas

Bagaimana mereka tidak heboh, pasalnya dari jam pertama tadi Bu Berti guru agama hanya menceramahi murid kelas 10 IPA-2. Semua berawal karena Jaelani dkk tidak mengerjakan tugas rumahnya. Namun mampu membuat semua murid kelas 10 IPA-2 menjadi jenggotan semua. Ampuh gaktuh?

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang