TTPM 5

175 60 31
                                    

Sekarang hari minggu, Zoya dkk sudah memutuskan bahwa hari ini akan mengunjungi tempat tinggal Luna. Tepat pukul 08.00 Zoya selesai dengan segala aktifitasnya dikamar mandi.

Zoya bergegas menuju meja rias untuk memoleskan sedikit bedak dan lipgloss. Setelah merasa semuanya siap Zoya berjalan menuruni anak tangga satu persatu kemudian ia berpamitan pada kedua orang tuanya.

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan dari rumah Zoya menuju rumah Luna akhirnya Zoya pun sampai pada tujuan dengan selamat.

"Pas banget lu dateng Soy, anterin gue ke mini market yuk beli makanan." ucap Mella pada Zoya

"Dateng dateng bukannya disambut dengan hangat malah diajak pergi lagi elahh." ujar Zoya sinis

"Sabar neng sabar." Ujar Luna terkekeh

"Btw gue belum sarapan sih, kalian udah belum?" Tanya Zoya

"Gue juga belum sih soalnya tadi engga laper." Sahut Anya

"Kalo gue sih udah. tapi kalo kalian mau beliin gue makan lagi sih boleh boleh aja, masih bisa ditampung kok." Ucap Alexsa disoraki yang lainnya

"Yaudah lah kalo gitu, kita ke cafe deket sini aja cari makan." Ucap Zoya disetejui yang lainnya

                                    ***

Zoya dkk sudah sampai dicafe depan kompleks Luna, mereka pun sudah memesan menu sesuai yang mereka inginkan.

"Eh gais gais, coba kalian lihat deh siapa yang ada dipojok meja dicafe ini." Ujar Alexsa dengan mata berbinar, sontak semua pun menoleh kearah yang ditunjukkan oleh Alexsa

"Anjir mereka kan senior kita yang terkenal banget dengan badboy nya itu kan." Ucap Anya diangguki oleh semuanya

"Engga semua, ada juga yang beda sekolah mereka emang suka ngumpul bareng gitu. Mereka juga punya basecamp ngga begitu jauh sih kalo dari sini." Ucap Luna

"Serius?! Lo tau dari mana?" Tanya Zoya mewakilkan isi pikiran yang lainnya

"Ya tau lah, karna salah satu dari mereka ada sepupu gue. Kadang kalo gue males dirumah suka ikut ngumpul sama mereka."

"Demi apa?! Semua cogan itu temen lo?!." Alexsa bertingkah seperti orang yang ingin pingsan, sontak semuanya pun mentoyor kepala Alexsa yang sudah kelewat lebaynya

Setelah mentoyor Alexsa dengan spontan mereka tertawa karenanya. Tak lama kemudian tawa Zoya terhenti

"Whatt??!! Kenapa sih gue harus ketemu sama cowok brengsek itu lagi, semenjak ketemu sama tu cowok hidup gue selalu aja siall!" Batin Zoya setelah melihat sosok Than diantara segerombol pria disana

"Gais gais gue rasa kita balik aja deh mendingan, yuk buruan balik." Ucap Zoya yang sudah merubah posisinya menjadi berdiri

"Ishh gimana sih kok malah balik! Belum juga dateng makanannya. masa mau balik aja sih." Ujar Luna dengan hidung berkerut

"Eumm bungkus aja deh, kita makan dirumah lo." Jawab Zoya pada Luna

"Kenapa pada diem?! Udah sana buruan bilang sama pelayannya." Mereka pun pasrah dan menuruti perintah Zoya

Saat mereka akan memasuki mobil tiba-tiba seorang pria datang memanggil nama Luna.

"Eh elo, ada apa teriak teriak manggil gue?" Tanya Luna

"Budek banget sih jadi orang! Dipanggil dari tadi gak kedengeran apa?!"

"Ya maap orang tadi baru ngobrol sama temen temen gue, emang ada apa sih?"

"Hem gini loh, kan gue main nih sama anak bc. Gua lupa bawa duit, gue pinjem duit lu yak ntar kalo udah balik gue balikin."

"Ish bilang aja sih kalo mau pinjem duit mah, gausah sok sokan ngejelasin gitu!" Luna mengeluarkan dompetnya lalu memberikan dua uang seratus ribu kepada sepupunya

"Lun ngapain sih lama banget." Ujar Zoya setelah mendekati Luna, wajah Zoya berubah setelah melihat siapa yang tengah berbincang dengan Luna saat ini

"Eh elo Soy, soal yang kemarin itu gue minta maaf ya." Zoya mengangguk pelan sebagai jawaban

"Wey bro lama banget sih, anak anak udah mau pada balik tuh."

"Iya bentar gue baru minta duit sama Luna."

"Eh, hallo cewek ketemu lagi nih kita." Ujar Than mengedipkan sebelah matanya

"Idih najis, kalo engga karena gak sengaja ketemu gue ogah ketemu sama lo lagi!" Sinis Zoya

"Kalian udah saling kenal?"

"Engga lah kak, mana sudi gue kenalan sama ni orang!" Ujar Zoya menatap Than tajam

"Eh Rak, ini dia nih cewek yang gue bilang ke elo waktu di bc kemarin." Bisik Than pada Raka sepupu Luna

"Oh dia? Lah sama berarti! dia juga cewek yang gue tembak kemarin, yang gue ceritain waktu itu sama lo." Raka membalas bisikan Than spontan ia langsung melongo ditempat setelah mendengar pernyataan dari Raka

"Anjir, berarti kita suka satu cewek yang sama? Ya kali gue saingan sama soib sendiri." Than mengerutkan keningnya seperti orang yang tengah frustasi

"Widihh tenang aja brayy, gue ditolak sama dia dan gue juga udah ada cewek baru."

"Beruntung banget tuh cewek engga jadi korban php lo." Raka terkekeh

Than bersahabat dengan Raka sejak mereka masih kecil, karena memang mereka satu kompleks. Raka juga merupakan sepupu Luna.

"Gece balik Lun ngapain masih disini!" Zoya menarik tangan Luna

"Eh kok buru buru banget sih emang mau pada kemana?" Tanya Raka

"Cuma kerumah Luna sih kak."

"Ohh, yaudah main dirumah gue aja anak anak bc juga mau pada kesana kok." Tawar Raka

"Wa-waduh gausah repot repot kak, kita juga sama temen temen kita yang lain. takut kebanyakan orang dirumahnya kak Raka nanti kalo kita kesana." Tolak Zoya

"Eh tapi anak anak pasti seneng deh kalo kita ajak main sama anak bc, bentar gue kasih tau dulu." Ujar Luna bergegas menghampiri yang lain

"Eh Lu-lun gak usah ntar ngerepotin, woy!!!" Teriak Zoya

"Gapapa udah biasa dirumah kak Raka banyak orang mah." Balas Luna sedikit mengeraskan volume suaranya

"Ishh, tukan sial lagi!" Gumam Zoya yang masih bisa didengar oleh Than dan Raka

"Sial kenapa?" Than menaikkan alis kanannya

"Kepo!" Ketus Zoya

"Ditanya baik baik juga jawabnya ngegas mulu." Ujar Than mengerutkan bibirnya

"Yaudah gausah nanya kalo gak mau gue gituin!"

"Ampun deh salah mulu gue."

"Ya emang lo salah." Sahut Zoya

"Apaansi orang gue ngomong sama Raka." Ucap Than membuat Zoya menjadi sedikit malu dan salah tingkah

"Ishh serah deh!" Ujar Zoya meninggalkan Than dan Raka

"Jelas lah dia ketus sama lo, orang lu nya aja gitu sama dia."

"Bodo ah." Jawab Than malas

"Katanya suka njir! Ya ngga gitu lah caranya." Ujar Raka mentoyor Than

"Gue masih ragu sama perasaan gue, kalo ketemu dia gue ngerasa agak bete sih tapi kalo jauh gue selalu mikirin dia."

"Ya itu namanya tumbuh rasa cinta, udah deh perjuangin aja dengerin omongan gue!"

"Tau ah liat besok aja." Diam diam bibir Than sudah terlukis sebuah senyuman

Sebenernya Than tengah berjuang untuk merebut hati Zoya namun ia tidak ingin banyak orang tau tentang itu, biarkan saja Than yang mengatur semuanya tanpa ada campur tangan dari siapapun.

TBC
-
-
-
Jangan lupa vote comment ya temen temen, yukkk buruan komen gimana sama cerita TTPM ini, apakah seru? Bikin greget? Baper? Atau aneh? Kuyy lah komen author tunggu❤😊

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang