TTPM 30

77 25 6
                                    

Zoya berada diperpustakaan, ia tengah membaca novel fiksi remaja, namun pikirannya tidak mengarah kedalam alur novel, pikirannya justru mengarah kepada Anya dan Alexsa, kedua mantan sahabatnya.

Sebenci itu kah mereka pada Zoya? Sampai mereka tega mengatakan bahwa Zoya itu tidak punya harga diri bahkan mengucapkan bahwa Zoya itu jalang.

"Serius amat sih bacanya." ujar Ken sambil memakan keripiknya

Apa-apaan ini, kenapa cowok ini terus saja mengganggunya, tak tahukah dia? Jika zoya telah mempunyai kekasih yang sangat menyayanginya lebih dari apapun?

Zoya menghiraukan ucapan Ken tadi, ia langsung saja pergi untuk menghindari pria yang akan menjadi masalah baru jika Zoya dekat dengannya walaupun, just friend.

"Hey, kenapa malah pergi?" ujar Ken berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Zoya

Zoya terus berjalan dan selalu menghiraukan perkataan-perkataan yang dilontarkan oleh Ken.

"Kenapa sih diem aja? Jawab kek." Ken terus saja mengganggu Zoya

"Bisa gak sih lo gausah ngikutin gue terus? Gue lagi pengen sendiri!!" ujar Zoya tegas

"Why? Apa karna tadi lo disebut jalang sama mereka?" Zoya melototkan matanya sempurna

"Tau apa lo tentang gue sama mereka? lo itu cuma the new kid!! So gak usah sok tau!!" ujar Zoya penuh ketegasan lalu ia beranjak pergi kekantin untuk menemui sang pujaan hati.

Saat sampai diarea kantin, Zoya tidak menemukan than sama sekali, ia terus saja mencari dimana keberadaan Than saat ini, namun hasilnya nihil, Than tidak ada diarea kantin, sampai akhirnya ia menemukan Adit sedang membeli sebotol air mineral.

"Kak Adit, Than mana? Gue cariin gak ketemu, gue telfonin juga hp nya gaaktif." ujar Zoya panik

"Kasian ya lu, masih muda udah punya penyakit pikun, Dari tadi si bangke satu itu nungguin lo dilapangan dan lo malah malah nyariin dia? Lo kan tau dia sekarang sibuk persiapan buat kompetisi bulan depan." ujar Adit

"Oh, my god gue beneran lupa anjir, kok bisa sampe lupa gini sih." ujar Zoya menepuk jidatnya

"Dasar lu emak-em--" ucapan Adit terpotong oleh Zoya, karena ia menyaut air mineral yang dibawa oleh alAdit lalu segera pergi kelapangan untuk menemui Than

"Eh bangke itu belum dibayar." teriak Adit

"Yah tekor deh gue."

Secepat mungkin Zoya berjalan, ia akan meminta maaf pada Than, bisa-bisanya masalah tadi pagi membuat Zoya lupa pada Than.

"Than, gue minta maaf ya, gue beneran lupa tadi malah baca novel diperpus." ucap Zoya

"Ohh, gapapa kok." balas Than tersenyum lalu mengelus pipi Zoya lembut

"Jangan percaya, dia bohong sama lo kak." ujar Mella

"Bohong?" ujar Than bingung

"Dari tadi dia itu berduaan sama anak baru." sambung Alexsa, Than membalasnya dengan menaikkan alis kanannya, sementara Zoya tengah melototkan matanya terkejut

"Apa apaan nih orang." batin Zoya

"Kenapa melotot gitu? Takut ya dimarahin sama kak Than kalo gue kasih tau atau malah takut diputusin?" ujar Mella pada Zoya dengan senyum miringnya

"Gue ngga ada ngerasa berduaan sama Ken." ungkap Zoya sedikit tegas

"Gausah bohong gitu dong Soy, tadi gue lihat kok lo bermesraan sama anak baru itu, so don't lie." ujar Mella

"Lo ngomong apa sih? Mesra apaan?!" ujar Than mulai bingung dan mulai emosi

"Santai dong kak Than jangan nge-gas gitu, nih gue liatin fotonya kalo gak percaya." ujar Mella memperlihatkan gambar diponselnya pada Than

Than terkejut dengan isi ponsel Mella, terlihat jelas jika Zoya sedang bermesraan dengan Ken, Mella mendapatkan foto itu dari Alexsa saat tadi pagi Zoya hampir terjatuh.

Zoya terkejut bukan main, bagaimana bisa mantan sahabatnya itu tega melakukan ini dengannya.

"Than aku bisa jelasin semuanya." ujar Zoya pada Than

Zoya menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menceritakan kejadian tadi pagi pada Than, Than mempercayainya, ia berfikir tidak mungkin jika Zoya menduakannya.

Mela melotot kan matanya terkejut, Than telah dikecewakan oleh Zoya namun Than masih menerimanya tanpa marah sama sekali, Mella semakin yakin jika Zoya ini adalah jalang yang menjompa-jampi semua pria agar menyukainya.

Than menggandeng tangan Zoya, lalu ia bergegas membawa Zoya pergi dari hadapan mantan teman-temannya itu, kini mereka sedang berada dikantin.

"Than sekali lagi aku minta maaf." ucap Zoya

"It's oke soy, I believe you."

"Udah dong jangan sedih terus nanti ilang lagi cantiknya." lanjut Than mencubit hidung Zoya gemas

"Emang kalo ngga cantik lagi kenapa? Kamu gak suka?"

"Emm gimana ya?" ujar Than berpura-pura seperti orang yang sedang berfikir

"Ish nyebelin." ujar Zoya cemberut, lalu memukul pundak Than namun raut wajahnya tersenyum

"Gitu dong senyum, eh udah dulu ya gue harus balik ke lapangan."

"Byee sayang." lanjut Than mencubit pipi Zoya lalu bergegas pergi

"Semangat Than." teriak Zoya lalu ia tersenyum sambil memegangi pipinya yang terasa sakit akibat dicubit oleh Than, Than membalasnya dengan jari yang mengartikan oke lalu melambaikan tangannya dan dibalas oleh Zoya pula

"Oh jadi lo cuek sama gue tu karna udah punya dia?" ujar Ken lalu duduk dihadapan Zoya

"Kenapa sih lo tu, arghh." Zoya membuang nafasnya kasar

"Selow dong, jangan galak gitu."

"Kebusukan lo bakal terbongkar secepatnya, lihat aja besok, mantan sabahat." bisik Mella yang datang tiba-tiba lalu ia pergi begitu saja diikuti oleh Alexsa dan Anya

Zoya membuang nafasnya kasar, baiklah mungkin ia sedang berada dalam masalah sekarang.

"just calm down, ada gue." ujar Ken memegang tangan Zoya, zoya melirik mata Ken dengan tatapan bingung

Bukankah cowok ini baru saja bertemu dengan Zoya dan dia selalu mendengarkan hujatan dari Mella dkk, namun mengapa ia masih setia menemani Zoya?

"Lo ngga mau ikutan ngehujat gue?" tanya Zoya sinis

"Hujat apa? Jalang? Emang lo jalang?" ucap Ken

"Menurut L?" tanya Zoya sinis

"Ngeselin banget sih ni cowok." batin Zoya

"Gue percaya lo bukan jalang kaya yang mereka maksud." ujar Ken tersenyum

"Ngeselin sih, tapi dia punya sisi baik kaya than." ujar Zoya dalam hati, ia tersenyum dalam diam

Zoya bersyukur ia masih didekatkan dengan orang-orang yang baik dan peduli dengannya.

Terimakasih yang udah baca😉
Dan selamat membaca untuk next eps💚
-
-
-
Bantu saya untuk memencet tombol bintang dan juga komenn💋
Komenn sebanyakk mungkinnn, saya tungguuuu🌈

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang