TTPM 25

88 24 1
                                    

Kini Zoya dan Luna sedang berada ditaman depan sekolah, sekedar untuk menghilangkan rasa bosan berada dikantin setiap harinya.

"Lun, kok gue gapernah lihat Mella sih sekarang, dihubungin juga ngga aktif nomornya." ujar Zoya

"Dia seminggu kebogor buat nenangin pikiran sih katanya, tapi tadi dia udah berangkat sekolah kok."

"Loh kok engga ikut ke kantin."

"Gue udah ajakin dia tapi dianya gamau."

"Kok pada aneh gitu sih." ujar Zoya

"Aneh gimana Soy?" tanya Luna bingung

"Gatau kenapa gue ngerasa Anya sama Alexsa sekarang juga kaya berubah sama gue."

"Udah jangan dipikirin Soy, mungkin lo nya aja yang salah ngerasa."

"Yaudah lah yu keperpus aja, baca baca novel." ujar Zoya

Saat Zoya dan Luna berjalan menaiki anak tangga menuju keperpus, mereka bertemu dengan Mella, Alexsa dan juga Anya.

"Mel, lo kemana aja sih gue kangen tauk sama lo." ujar Zoya memegang pundak Mella namun ditepis olehnya.

"Mel lo kenapa?" tanya Zoya panik.

"Gapapa."

"Lo jujur aja sama gue Mel, ada apa?" tanya Zoya semakin cemas

"Udah lah Mel jujur aja." ujar Anya diangguki oleh Alexsa

"Sebenernya gue suka sama kak Than sejak gue masuk disekolah ini, dari dulu gue berharap gue bisa ngedapetin kak Than. Gue sengaja ngga bilang sama kalian dulu, karna gue pengen berjuang sendiri, supaya kak Than tau seberapa besar rasa sayang gue untuk dia dan berjuang sendiri tanpa bantuan dari kalian. setiap hari gue berdoa sama Tuhan supaya Tuhan mempersatukan gue sama kak Than, Tapi apa yang gue dapetin dari setiap doa doa gue buat kak Than?? yang gue dapetin justru gue harus lihat lo semakin hari malah semakin deket sama kak Than, setiap hari gue harus ngerasain sakit hati karna lihat lo sama kak Than, tanpa ada yang peduliin perasaan gue sama sekali!! gaada satupun orang yang ngertiin perasaan gue!! Semua orang malah pada mojokin lo sama kak Than!! Tanpa ada yang tau seberapa hancurnya hati gue!!" ujar Mella membentak matanya sudah berkaca kaca, berbeda dengan Zoya kini air matanya turun dengan derasnya, Luna pun kaget dengan segala ucapan yang dilontarkan mela tadi.

"Ke-kenapa lo gabilang sama gue Mel??" tanya Zoya

"Gue pernah mau bilang sama lo, tapi saat itu justru papa lo dateng dan bilang kalo kak Than dateng kerumah lo, hati gue semakin hancur Zoyy!!!"

flashback~

"Gapapa cerita aja mel, jangan ditutup tutupin gitu."

"Sebenernya gue su--"

"Kakk, Than udah nunggu itu lo buruan turun."

"Iya pa, sabar dong jangan ditarik tarik."

"Cepetan kak, kalian pasti mau kencan kan."

Deg, hati Mella bagai ditusuk seribu duri, sangat sakit

"Aduh mel kayanya ceritanya nanti dulu ya, papa aku brisik nih, nanti aku telfon lagi. byee."

Air mata mela kini menetes dengan derasnya, hatinya hancur, sangat hancur, harapannya kini musnah begitu saja, penantian yang selama ini ia tunggu-tunggu kini telah hancur secara sia sia, apakah than menyukai Zoya? Teman dekatnya sendiri.

2 hari kemudian

"Halo Sa ada apa?"

"Eh mel, lo tau ga? Zoya sama Than jadian."

Hati Mella kini benar-benar hancur sekarang, kini tubuh Mella terasa sangat berat, rasanya ia tak percaya jika teman dekatnya ini pacaran dengan orang yang sangat ia damba-dambakan selama ini, sejak pertama kali Mella bertemu dengan Than rasanya hidup Mella jauh lebih bermakna, setiap hari Mella ingin segera berangkat kesekolah agar ia dapat menemui pria yang mampu membuat hatinya senang setiap kali bertemu, ia selalu memandangi Than dalam diam, hanya melihat Than tersenyum saja mampu membuat hati Mella berkali-kali lipat senangnya.

"Mel kok lo diem aja??"

Kini Mella menangis sejadi-jadinya, hatinya sangat perih, hantinya teriris, hatinya hancur tak tersisa.

"Mel lo nangis?? Mel kenapa?? Oke gue kerumah lo sekarang."

~

"Saat itu gue nyeritain semua perasaan gue ke Alexsa dan gue memutuskan buat pergi kebogor selama seminggu buat nenangin pikiran gue." Zoya, mella, Luna, Alexsa dan Anya kini menangis mendengarkan semua penjelasan dari Mella, Zoya dan Luna sangat perih saat Mella menceritakan semua perasaan yang ia tutupi selama ini

"Andaikan lo cerita sama gue dari dulu kalo lo suka sama Than, gue akan jauhin dia demi lo Mel, tapi lo nutupin semuanya dari kita." Ujar Zoya masih meneteskan air matanya

"Udah lah zoy!! gue muak sama semuanya!! mulai sekarang lo jauhin gue, lo bukan siapa siapa gue lagii!!" ujar Mella lalu beranjak pergi dan diikuti oleh Alexsa dan Anya

"Melll, gue minta maaf." teriak Zoya

"Soy udah biarin aja mereka pergi." ujar Luna menenangkan Zoya

"Engga Lun engga, mereka temen gue dan akan selalu jadi temen gue." ujar Zoya lalu menjatuhkan diri kelantai, Luna tidak tinggal diam ia memeluk tubuh Zoya sayang, memberi kekuatan pada sang sababat.

"Gue egois, kenapa gue malah ngerebut Than dari Mella sih, bodohh!!"

TBC
-
-
-
Jangan lupa vote dan comment disetiap part nya🐾

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang