TTPM 46 (END)

205 11 6
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa-siswi terutama siswa-siswi kelas 12, karena hari ini adalah hari kelulusan mereka.

"Wahhh anjirr nilai kamu bagus bangettt sayang." Ujar Zoya bangga pada kekasihnya

"Wah selamat ya Than." Ucap Luna

"Salamat Than."

"Selamat ya Than."

"Selamat juga kalian para kaum adamnya bc."

"Makasih kaum hawa." Ujar Than, Adit, Gilang, Iyan dan Ezra kompak

"Sedih tau yang kita pisah sekolahh." Ujar Mella pada Adit

"Emmm, iya sayang. Tapi gapapa, sering-sering jalan bareng aja okee." Ujar Adit mengelus pucuk rambut Mella

"Ciahhh, bucin." Timpal Iyan

"Sirik ae lu jomblo." Balas Adit

"Yaelah, tenang besok juga dapet."

"Pd abisss." Ujar Than, Gilang, Adit, Ezra, Zoya, Luna, Alexsa, Anya dan Mella serempak

"Suek lu padaa." Tak ada yang tidak tertawa diantara mereka

Mereka pasti akan merindukan saat-saat seperti ini, selalu saja ada yang menjadi bahan bullyan mereka, tapi dengan itu mereka semakin kompak dan semakin erat.

"Hello brooo, im comming." Ujar Raka yang tiba-tiba datang bersama Erix

"Aaaa beb, dari tadi ditungguin tau ga."

"Maaf ya kalo kelamaan, butuh persiapan lama kalo mau ketemu sama kamu." Ucap Erix pada Luna

"Cihh bucin banget sih." Nyinyir Alexsa menatap Luna sinis yang dibalas kekehan dari Luna

"Mon maap bapak Raka bapak Erix kalian salah masuk gerbang." Ujar Gilang

"Iya nih, anak mana kalian main masuk sekolah orang." Timpal Ezra

"Jelass, kan ada yang speciall disini." Ujar Raka

"Special apaan?" Tanya Zoya

"Tuhhh." Tunjuk Raka menggunakan dagu

"Sayangg, sinii."

Zoya melongo mendapati Than yang sudah berada diatas panggung, dan menganggilnya menggunakan mic didepan banyak orang.

"Dipanggil tuh Soy." Goda Luna lalu mendorong pundak Zoya dan dengan hati yang berdegup kencang Zoya berjalan menuju keatas panggung

Than tersenyum sangatt manis sambil memandang Zoya lekat, semantara hati Zoya sudah tak karuan rasanya.

"Manis bangett sih kak Thann."

"Uwuuu banget si."

"Baper parahh."

"Aduhh senyum nya bikin leleh."

Kurang lebih seperti itulah kehebohan siswa-siswi SMA 1 Angkasa.

"Sayang, kamu tau gak apa maksud dan tujuan aku ngajak kamu keatas panggung ini." Dengan spontan Zoya menggelengkan kepalanya dan selang beberapa detik Than meraih jari-jari Zoya

"Disini aku mau ngasih sesuatu yang sangat berarti untuk hubungan kita, sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, maaf in aku yang belum bisa buat kamu bahagia, maaf in aku yang masih banyak kekurangannya, maaf in segala kesalahan yang udah aku perbuat ya sayang yang kadang bikin kamu marah, kecewa, bahkan membenci. Tapi aku ingin mengatakan bahwa cintaku padamu akan hidup selamanya." Zoya tersenyum manis

"Terima kasih atas semua yang udah kita lewati bersama, terima kasih kamu mau berjuang melewati semua nya bersamaku, maka dari itu, Mari kita tetap bersama." Than berlutut didepan Zoya

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang