TTPM 10

143 46 27
                                    

09.55

Kantin SMA 1 Angkasa kini sudah dipenuhi siswa-siswi yang ingin membeli makanan untuk memberi makan pada cacing-cacing perut yang sedang demo. Sama halnya dengan Zoya dkk, sekarang mereka tengah duduk dibangku pojok kantin.

"Nanti aja ya pesen makanannya, antrinya panjang banget. Lagian nanti juga kita semua jam kosong soalnya guru guru pada rapat buat ulang tahun sekolah." ucap Anya pada Zoya dan Alexsa

"Hm."

"Emm kok mukanya kusut gitu sih, ada apa sih Zoya ku sayaangg. Cerita sini sama Alexsa." tanya Alexsa diangguki oleh Anya

"Haiiiii gaissss." teriak Mella dari kejauhan

"Suaranya kondisiin napa, malu dilihatin orang." tegur Luna

"Euhh, mak lampir suaranya gabisa dikondisiin banget sih malu maluin aja." ucap Alexsa sambil melototi Mella

"Cerewet aja kalian mah." ucap Mella setelah berada di dekat meja Zoya, Alexsa dan Anya

"Ngaca woy ngaca, punya kaca kan dirumah?" ucap Anya kesal dan tidak dijawab apapun oleh Mella alias dikacangin.

"Zoyaaaa." ujar Mella sambil duduk disebelah zoya

"....." tak ada balasan apapun dari Zoya

"Diem diem baek lu Soy, napa dah?" tanya Mella

"Kak Arvin suka sama gue." ujar Zoya

"Omggg, lo seriuss???!!!!!"

"Whattttt!!! Tau dari mana lo??"

"Sumpah demi apa??!! lo ngga halu kan?!"

"Haduh brisik banget sih kalian tu." jawab Zoya malas

"Jawab dulu pertanyaan kita Soy." ucap Mella yang sudah dipenuhi rasa penasaran

"Gue gatau hubungan kita kaya gimana."

"Kok bisa?" potong Mella

"Dengerin gue dulu jangan main potong aja bambang!! Jadi ceritanya kemarin maghrib maghrib dia kerumah gue terus dia bilang kalo dia suka sama gue, gue bingung makanya gue diem aja pas kak Arvin bilang gitu ke gue. Mungkin saking kelamaan nunggu jadinya kak Arvin ngalihin topik dia malah ngomongin urusan osis." Ujar Zoya frustasi

"Seharusnya sih dia nunggu jawaban dari lo, bukan malah ngalihin topik." Ucap Anya diangguki yang lainnya

"Harusnya sih gitu, jujur gue emang mengagumi kak Arvin. dia baik, sopan, ganteng, pinter, ketos lagi. Siapa coba yang gak mau sama dia, tapi yang gua masih ragu adalah dia ngungkapin perasaannya tanpa pdkt sama sekali. terus juga dia malah ngalihin topik sehabis ngomong gitu, seakan akan gue digantungin dong, iya gak sih?" Ujar Zoya mencari pendapat pada keempat temannya

"Iya sih, tapi kita positif dulu aja sama dia siapa tau dia mau nembak lo secara romantis lagi mungkin, kan kita gak tau." Ucap Anya mengangkat bahunya

"Demi apa gue masih gapercaya kak Arvin seorang ketos disekolah ini suka sama lo." ucap Alexsa

"Tapi mereka cocok kok kalo beneran jadian juga." ucap Mella merestui

"Iya gue setuju setuju aja kalo lo jadian sama kak Arvin." ucap Anya pun merestui diangguki oleh Alexsa

"Kok lo diem aja Lun, menurut lo gimana tentang hubungan Zoya sama kak Arvin. Lo setuju kan?" tanya Mella pada Luna

"Terserah, kalo Zoya suka ya Terima aja." balas Luna melamun namun masih sadar dengan sekitarnya.

"Kok ngomongnya kaya gak ikhlas gitu sih?" tanya Zoya bingung

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang