Zoya memutuskan untuk pulang saja, karena dunianya hari ini sudah sangat kacau. Amarah yang Zoya rasakan sedari tadi pun tak kunjung mereda.
"Kak, kok tumben jam segini udah pulang? Kamu gapapa kan?" tanya Aurel mama Zoya yang langsung memegangi kening sang anak, Zoya pun menepis halus tangan mamanya itu.
"Aku engga sakit kok ma."
"Terus kenapa kok jam segini udah pulang?" Tanya Aurel mengerutkan keningnya
"Tadi Zoya telat 15 menit makanya gak dibolehin masuk sama guru piket." jawab Zoya seadanya
"Dulu jaman mama SMA telat sejam juga masih bisa masuk sekokah, asal mau nerima hukuman." Zoya hanya mengangkat bahunya acuh lalu ia beranjak menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.
"Ngeselin banget sih cowok tadi, amit amit deh kalo gue ketemu lagi, bisa sial idup gue." batin Zoya membuang nafasnya kasar
***
Kini Than sedang berada di Basecamp, biasanya anak-anak basecamp sering menyebutnya dengan kata BC. basecamp adalah tempat tongkrongan Than dan teman-temannya. Tempatnya tidak begitu besar namun mereka nyaman berada ditempat itu.
Didepan BC ada warung kecil, yang berjualan namanya Bu Tinah, ia memiliki anak gadis seumuran dengan anak anak BC namanya Fatimah. Anak anak BC sering memanggilnya dengan sebutan Patimeh.
Fatimah adalah gadis gendut, dengan sikap nya yang selalu judes pada cowok-cowok namun tidak berlaku pada Iyan salah satu anak BC, Fatimah selalu menggodanya. Teman teman BC lainnya pun sering memojokkan Iyan dengan Fatimah.
"Nih hatii dag gig dug mulu dah setiap ketemu sama cewek itu, heran gue." batin Than berbicara
"Cieee Than, baru ngapain tuh cengar cengir sendiri." ucap Raka menggoda Than dengan menarik turunkan kedua alisnya
"Ngapain lo disini." tanya Than kepada sahabatnya itu, pasalnya sekarang masih jam sekolah namun temanya itu sudah berada bc.
"Hehe, bolos gua males dengerin bacotnya guru matika."
Raka itu tidak ada bedanya dengan Than. Mereka berdua terkenal dengan badboy nya disekolah mereka masing-masing. Ya, mereka memang beda sekolah Raka sekolah di SMA Pancasila.
"Lah lu ngapain disini?" lanjut Raka bertanya
"Biasa gue telat terus diusir deh sama pak gendot." balas Than malas
Raka yang sudah biasa dengan tingkah temanya itu hanya mengangguk paham.
Drett..drett..drett!
Dering handphone Than berbunyi ia pun langsung membuka aplikasi whatsapp nya, terlihat jelas notif yang masuk
Aditcurut
Heh siluman anoa, lu kemana dah kaga kelihatan batang hidungnya sama sekali.
09.55Gue tadi kesiangan jadi diusir deh
sama tuh kingkong
09.55Aditcurut
Alesan!! biasanya juga lompat pager belakang sekolah
09.56Halah brisik aje lu ingus kadal
09.56"Siapa Than yang chat? Wah jangan jangan ayang baru nih yang chat". Ujar Raka menggoda Than
"Sembarangan! Amit amit jabang bayi." Ujar Than mengetuk kepalannya dengan meja bergantian
"Alahh ntar kemakan omongan sendiri baru tau rasa lo."
"Wah gaada akhlak lu jadi orang! Ini Adit ancrittt! Ya kali gue suka sama ni orang gue masih normal kali!" Than melempar bantal yang ada disofa bc, bantal itu melayang tepat sesuai sasaran Than
"Anjir suek lu Than! Bilang kek kalo si Adit yang chat! pake ngelempar bantal kemuka gue lagi! peawatannya mahal nih! Lecet dikit bisa bangkrut lo nanti!" Raka kembali melemparkan bantalnya kepada Than, dengan sigap Than menangkap bantal itu
Hening sesaat karena mereka lebih memilih untuk memainkan ponsel saja dari pada harus beradu tidak jelas.
"Gabut bat dah gua, coba aja kalo ada cewek gue disini pasti gue gak akan kesepian kaya gini." ujar Raka memecahkan keheningan
"Heh buaya buntung! yang ada dipikiran lo tu cuma cewek mulu, sekali sekali kek mikirin emak lo noh lagi capek nyuci kasur bekas ompol lo."
"Sembarangan lu kalo ngomong panu anoa." Raka membalas Than dengan mentoyor kepalanya kesal, Than pun terkekeh dengan respon Raka
"Eh btw Than, lo gamau apa nyari pacar baru? betah amat jadi jomblo." Ujar Raka bertanya
"Kayanya gue suka sama orang, tapi gue gak tau dia suka sama gue apa engga." ucap Than dengan mimik wajah frustasi
"Ah yang bener lo? siapa emang?" tanya Raka langsung merubah posisi duduknya agar lebih dekat lagi dengan Than
"Apaan sih anjir, sono jauh jauh." Than langsung menendang kaki Raka, Raka yang diperlakukakan seperti itu pun hanya menggeserkan tubuhnya agar menjauh dari Than dengan berat hati.
"Iya monyet gausah ditendang juga!!"
"Tapi ya Than gue yakin sih itu cewek pasti suka sama lo, secara Fathan Raymond--"
"Kris Fathan!" Potong Than
"Hehe iya ampun bos kelepasan." Ucap Raka memperlihatkan deretan giginya
Than memang selalu menentang jika sudah ada orang yang melibatkan nama Raymond. aneh bukan? Padahal Raymond juga termasuk namanya sendiri.
"Percaya deh sama gue itu cewek pasti suka sama lo, secara lo itu so very very perfect man." Raka merangkul pundak Than yang langsung ditepis oleh Than
"Perfect apaan! Manusia gak ada yang sempurna kali."
"Ngomong ngomong soal tu cewek, dia beda dari yang lain Rak, kalo biasanya lo selalu lihat cewek cewek ngejar ngejar gue tapi dia engga anjir, bahkan dia ngatain tampang gue kaya tukang siomay coba!"
"Demi apa Than!! Dia berani ngatain orang kaya lo?!" Raka melongo sementara Than tengah mengangguk mantap
"Diantara ribuan cewek yang udah nembak gue dan gue malah suka sama cewek yang udah berani ngatain gue kaya gitu didepan banyak orang, gila sih?!sumpah gak pernah kebayang." Raka terkekeh mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Than
"Seru sih dengernya, banyak nyali juga tu cewek ngatain lo kaya gitu. Tapi ya bro menurut gue perlakuan dia yang kaya gitu yang bikin lo suka sama dia, dia beda dong dari cewek cewek yang lain, emang kebanyakan cowok nyari cewek itu yang berbeda dari yang lain, so wajar aja lo suka sama dia." Raka kembali merangkul pundak Than
"Justru cewek yang kaya gini yang harus lo perjuangin bray, mungkin sekarang dia bomat sama lo tapi yang harus lo inget sekeras kerasnya batu kalo kena air hujan terus lama lama juga bakal retak sendiri." Than melepaskan rangkulan Raka, tanpa ia sadari kini bibirnya sudah melengkung membentuk sebuah senyuman manis disana
"Gue bakal buat lo jadi jatuh cinta sama gue." Batin Than
Raka yang menyadari Than sedang tersenyum kasmaran pun ikut senang melihat sahabatnya yang satu ini, karena memang sudah cukup lama Than menutup hatinya untuk semua wanita.
TBC
-
-
-
Jangan lupa vote comment ya teman temen Zotha semuaaa🌹Tolong yaa dibaca
Tolong dibantu juga😊Oiyaa buat kalian yang punya ide untuk para pendukung Zoya dan Than boleh banget dong komen☺
Kalo bisa bantu aku buat cari julukan untuk penggemar Zoya dan Than😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Than The Perfect Man [END]
Teen FictionKris Fathan Raymond, pria yang kerap disapa Than ini mempunyai paras yang tampan dengan sejuta pesonanya. Pria ini bisa dibilang pria yang hampir sempurna. Dengan bola mata berwarna coklat, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir berwarna merah mu...