TTPM 15

127 35 11
                                    

22.39

Semakin hari Zoya semakin dekat dengan Arvin, berbeda dengan Than dan Luna mereka merasa semakin hari semakin jauh dengan Zoya. Setiap hari Than selalu melihat Arvin menggandeng tangan Zoya, merangkul pundak Zoya, tertawa bahagia dengan Zoya, seakan akan mereka adalah couple paling romantis.

"Kenapa bukan gue yang ada diposisinya Arvin." ucap Than tersenyum kecut sambil melihat pemandangan malam yang sunyi diroftop rumahnya.

"Andai lo tau Soy, kalo gue itu sayang sama lo, gue tulus mencintai lo, gue pengen miliki lo tanpa gue tau gimana caranya karna gue tau lo benci sama gue. Andai lo tau pejuangan gue buat lo, andai lo bisa baca pikiran gue. Gue yang selalu perhatiin lo dalam diam, gue yang selalu khawatir sama keadaan lo, gue yang selalu bahagia lihat lo bahagia. Apa lo ngga sadar Soy? Gue cowok yang menginginkan segalanya tentang lo tanpa bisa berbuat apa apa." lanjut Than frustasi

"ZOYA AURISTELA JOVANKAAA, GUE SAYANG SAMA LO, GUE CINTA SAMA LO SEJAK PERTAMA KALI GUE KETEMU SAMA LO!!! COBA LO LIHAT BELAKANG SEBENTAR AJA, DIBELAKANG LO ADA GUE YANG BENERAN SAYANG SAMA LO!!!" teriak Than sambil merentangkan kedua tangannya

"Woy mas, udah malem gini jangan teriak teriak nape ganggu orang lagi santai aja." ucap seseorang dibawah berteriak menegur Than.

"Eh iya pak maap maap." ucap Than sedikit teriak agar terdengar sampai bawah dengan menggaruk kepalannya yang tidak gatal

"Yeuhh, gatau apa orang lagi berduaan sama istri." Grutu bapak itu namun masih terdengar oleh Than karna memang bapak itu berbicara sedikit berteriak

"Buset, kaga inget umur banget tu bapak bapak."

Drett...drett...drett

"Halo?"

"Kak gue ada kabar buruk."

***

20.07

"Kita mau dinner dimana sih emangnya?"
Tanya Zoya

"Udah, nanti juga kamu tau sendiri." jawab Arvin

"Btw, makasih ya kak."

"Buat apa?" Arvin mengerutkan keningnya

"Buat semuanya."

Arvin tersenyum manis

"Itu semua engga seberapa, kalo dibandingin sama rasa sayang aku ke kamu."

"Udah sampe, yu buruan turun." lanjut Arvin

"Loh kak ini dimana?" tanya Zoya

"Udah kita masuk aja dulu."

Perasaan Zoya mulai tidak karuan saat memasuki area itu, ternyata Arvin telah membawanya ke clubbing.

"Kak aku gamau disini, kita pulang aja yuk." ucap Zoya sedikit takut

"Udah gapapa sini duduk." ucap Arvin sambil menepuk-nepuk sofa didekatnya, Zoya pun menuruti perkataan Arvin. Spontan Arvin merangkul Zoya mesra

"Kita akan bersenang senang disini." ucap Arvin tersenyum lebar

"Ma-maksud kak Arvin?" tanya Zoya takut

Arvin tidak membalas perkataan Zoya, Arvin langsung mendorong Zoya agar tertidur disofa. Arvin berhasil mencium bibir Zoya, Zoya tidak bisa berbuat apa-apa Zoya hanya bisa menangis dan berdoa agar ada bantuan datang untuknya.

Brukk brukk brukk

"BAJI*GAN" 3 pukulan mendarat dipipi Arvin.

"Zoya, lo gapapa kan?" tanya Luna seraya memeluk Zoya untuk menenangkan hati Zoya. Zoya menangis hebat dipelukan Luna.

"Lo cowok bajingan yang pernah gue temuin!! Lo apain Zoya anj*ng??!!! dari kemarin gue tau lo cuma mainin Zoya, gue diem!!! Tapi sekarang gue gabisa biarin lo ngerusak Zoya gitu aja!! Sekarang gue tanya!!! Disini yang gapunya akhlak itu gue atau lo??!! Gue emang nakal tapi gue tau gimana caranya ngehargai perasaan perempuan!!! Lo pikir gue gatau apa yang lo bilang ke Zoya waktu ditaman belakang sekolah hah??!!! Apa yang lo maksud dari akhlak waktu itu??!! Akhlak mempermainkan perasaan perempuan???!! Ngerusak masa depan semua perempuan itu akhlak yang lo maksud???!!! JAWAB NJING!!!" Satu pukulan mendarat lagi dipipi Arvin

Amarah Than sudah membabi buta ia tidak bisa menahannya lagi, selama ini Than sudah menahan semuanya tapi kali ini ia sangat tidak terima dengan perlakuan Arvin pada Zoya. Arvin hampir saja merusak masa depan Zoya, untung saja Than dan Luna datang lebih cepat kalau tidak entah lah bagaimana jadinya.

"Lo pikir gue gatau kebusukan kebusukan lo??!! Andai guru guru tau kelakuan lo dibelakang!! Gue muak njing dibanding bandingin terus sama lo!! Mereka gatau aja kalau murid kebanggannya ini adalah orang yang sangat amat bajingan!!!"

Emosi Than tidak juga mereda, justru ia semakin membabi buta, tak apa jika Arvin selalu mencari muka kepada orang-orang, agar ia terlihat lebih hebat dari Than, namun Than sangat tidak terima jika wanita yang ia sayangi hampir dihancurkan oleh pria bajingan itu didepan matanya sendiri.

"Arvin aku ganyangka sama kamu!!!" satu tamparan mendarat di pipi Arvin

"Ziva, kok kamu ada disini?" ucap Arvin terkejut

Ziva datang bersama Raka, Adit dan Gilang. Mereka bertiga memang sengaja membawa Ziva kesini, agar Ziva pun mengetahui sifat Arvin yang sebenarnya.

"Kenapa, kagett aku ada disini?? Sekarang aku udah tau kamu yang sebenarnya!! kita udah pacaran 3 tahun Vin, dan bodohnya gue baru tau sekarang kalo lo itu bajingan. Gue gaakan bicara panjang lebar intinya gue minta kita putus!!!" ucap Ziva lalu meninggalkan Arvin.

Zoya menutupi mulutnya sendiri ia tak percaya dengan semuanya, mengapa Arvin tega melakukan ini semua kepada Zoya. Ini sungguh menyakitkan, rasanya tidak menyangka jika sebenarnya Arvin adalah seorang baj*ngan. Setiap kata-kata dan perlakuan manis yang dilontarkan oleh Arvin itu hanyalah bulshit!

TBC
-
-
-
Aku minta maaf lagi ya kalo masih banyak kesalahan kata, terus juga tulisannya engga rapi, maaf ya gais😟

Jangan lupa vote comment gais🌞

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang