Zoya berjalan menuju kantin sambil melamun disepanjang perjalanannya. Ia masih tak mengerti dengan semuanya, mengapa banyak wanita yang mengagumi Than? Mengapa Zoya tidak bisa merasakannya? Hati Zoya bertanya-tanya, sebenarnya disini yang penglihatannya eror itu Zoya atau semua wanita yang mengagumi Than.
Zoya masih saja melamun, namun Zoya masih menyadari jika ada seseorang disampingnya.
"Mikirin gue ya lo?" Goda Than yang tiba-tiba datang
"Setan dari mana sih lo! Dimana mana ada." Perkataan Zoya tadi mampu membuat Than terkekeh
"Btw mau kemana lu Jo?" Than menaikkan kepalanya bertanya
"Sejak kapan sih lo manggil gue Jo? Apaan lagi Ja Jo Ja Jo."
"Orang Sunda mah gak bisa ngomong z jadi gue manggil joya aja, dan karena joya itu aneh jadi gue manggil jojo aja." Ujar Than sambil mengunyah permen karetnya
"Emang lo orang sunda?" Tanya Zoya menghentikan langkahnya didepan mading sekolah diikuti oleh Than
"Orang Bali sih." Ujar Than seperti orang yang tidak mempunyai dosa
"Aduh kocak banget sih lu." Ujar Zoya terkekeh kecil Sambil menempelkan poster dimading yang cukup besar itu
"Lo lucu kalo lagi ketawa dari pada lagi ngambek." Celetuk Than tiba-tiba, spontan Zoya menghentikan tawanya
"Widih, anak Bali lagi ngegombal nih." Ujar Zoya tersenyum miring
"Itu bukan gombal tapi kejujuran anak Bali." Zoya mengangkat bahunya acuh
Hening sejenak karena Zoya masih sibuk menempelkan poster-poster yang ditugaskan dari anggota OSIS.
Bukannya membantu Than justru hanya memandangi Zoya sedari tadi.
"Tumben lu nggak marah gue gangguin." Ujar Than dengan siku yang menempel dimading
"Mungkin mood gue lagi bagus kali." Jawab Zoya yang masih sibuk menempelkan poster
Tanpa Than sadari, bibirnya sudah membentuk sebuah senyuman yang sangat manis.
"Uhh, manis banget sih."
"Anjir gak kuat."
"Oksigen woy oksigennnn!!!"
"Parah girls semanis itu."
Salah satu siswi pun sudah ada yang memotret kala Than tersenyum, menurut mereka itu senyuman langka dan sangat mahal harganya.
Zoya menoleh, kearah orang-orang yang tengah heboh entah mengapa. Namun sorotan mereka ternuju kearah Than, spontan Zoya menoleh dan mendapati Than yang tengah tersenyum manis memandanginya.
Zoya membuang nafasnya kasar, kenapa harus seheboh itu sih melihat Than tersenyum. Zoya bergegas pergi setelah selesai dengan aktifitasnya, tanpa ingin berlama-lama berada dikerumunan para cewek centil.
"Ehh mau kemana lo." Teriak Than, lalu ia menyadari jika ia sedang berada dikerumunan
Than yang sudah paham pun segera mendekati salah satu siswi yang tengah memegang ponsel.
"Siapapun yang udah motret gue, hapus sekarang juga! Atau HP kalian gue banting satu persatu!" Tegas Than setelah menyahut ponsel itu
Sontak mereka menghapus foto itu dengan berat hati, padahal jika dijual foto itu akan menghasilkan uang yang cukup banyak. Memang laknat para fans Than itu selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.
***
Zoya baru saja menduduki kasurnya, ia pulang sekolah lebih akhir karena ada rapat osis untuk membicarakan acara ulang tahun sekolah yang akan diadakan dua minggu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Than The Perfect Man [END]
Teen FictionKris Fathan Raymond, pria yang kerap disapa Than ini mempunyai paras yang tampan dengan sejuta pesonanya. Pria ini bisa dibilang pria yang hampir sempurna. Dengan bola mata berwarna coklat, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir berwarna merah mu...