TTPM 7

147 58 19
                                    

Than sedari tadi hanya berdiam diri ditaman belakang rumah Raka. Pikiranya sangat kacau, dadanya terasa sesak, hatinya terus saja merasakan sakit yang tak bisa ia ceritakan.

"Gue males sama tu cowok! Kan dari awal gue udah bilang gausah kesini, ini alesan gue gak mau ikut kalian kesini. Gue benci banget sama cowok tadi!"

"Intinya hidup gue selalu apes kalo ketemu sama dia, dia tu cowok nyebelin yang pernah gue temuin. Gue berharap gue gak akan ketemu sama dia lagi."

"Eum gue males aja kak, habis dia nyebelin banget. Dari pertama kali ketemu aja rasanya kaya udah ogah aja ketemu sama dia lagi."

Than memang sengaja mendengarkan percakapan antara Zoya dengan Luna dan Alexsa bersama Raka dibalik pintu masuk rumah Raka.

Than tidak menyangka dengan ucapan Zoya barusan, perkataan itu terus saja menghantui pikiran Than, sebegitu bencinya kah Zoya pada Than? sampai ia mampu melontarkan ucapan yang membuat hati Than patah.

"Baru kali ini gue nemuin cewek kaya dia, dari sekian banyak cewek yang ngejar ngejar gue, kenapa gue malah suka sama cewek yang jelas jelas benci sama gue dan anehnya gue ngerasa hidup gue jauh lebih berarti semenjak gue kenal dia. tapi ya kali gue suka sama orang yang benci sama gue, plis deh gak usah bodoh." Batin Than tersenyum kecut

Than terlihat sangat frustasi ia menunduk dan memegangi kepalanya, ia berharap agar kedaannya segera membaik.

Dan tanpa Than sadari, sedari tadi Raka memandanginya dari kejauhan. Raka yang memang mengerti dengan keadaan Than sekarang pun langsung bergegas mendekatinya.

"Udah jangan galau mulu, biasa kalo cewek ngomong gitu mah. Jangan terlalu dimasukin hati." Ujar Raka menepuk nepuk punggung Than dengan senyum manisnya

"Nggak galau kali, ngapain juga mikirin cewek yang jelas jelas benci sama gue." Ujar Than kembali tersenyum kecut

"Wait, wait, benci? Aduh Than justru itu yang seharusnya bikin lo semangat buat perjuangin dia, jangan ragu sama hati lo. Perjuangin dia terus gue yakin lo pasti bisa."

"Gue harus perjuangin dia?" Than menaikkan alis kanannya

"Iya lah Than, gue aja ngerasain kalo lo beda banget sejak ketemu sama dia, lo jadi banyak senyum senyum sendiri. Masa iya lo sia siain cewek yang udah bikin lo berani buat jatuh cinta lagi, ayo lah men mau sampe kapan lo kaya gini terus." Raka menepuk pundak Than

"Oke gue coba lagi." Ujar Than yang sudah terlukis senyuman dibibirnya

"Gitu dong dari tadi, lo itu cowok harusnya lo yang berjuang bukan cewek." Ujar Raka memeluk Than ala-ala cowok

"Makasih Rak, lo selalu ada buat gue. Kalo gak ada lo, gue gatau gimana jadinya hidup gue." Ujar Than tersenyum lebar

"Sejak kapan lo jadi alay gini? Santaii kali Than kaya sama siapa aja." Ujar Raka terkekeh

"Sialan lu ngatain gue alay!" Ujar Than mentoyor kepala Raka lalu mereka tertawa bersama

                                     ***

Kini Zoya sudah berada didepan rumahnya bersama Luna, Luna sengaja ingin mampir sebentar karena ia masih ingin mengetahui apa alasan Zoya membenci Than.

"Lo ada masalah apa sih sama kak Than?" tanya Luna setelah mereka duduk diteras

"Jadi waktu itu---" Zoya menceritakan semuanya dari awal.

"Oh jadi gitu ceritanya. Soy, cuma gara gara masalah sepele aja lo jadi benci sama dia? Soy lo tu udah besar udah bukan nak kecil lagi, lo salah kalo lo bersikap kaya gini ke dia. saran gue mending lo jangan terlalu benci deh sama dia. Sebenernya dia itu baik, gue tau banget kak Than kaya gimana orangnya. ngga baik kalo lo nanem kebencian buat dia."

"Gimana gue gak benci Lun, kalo setiap ketemu aja dia selalu buat masalah sama gue." Jawab Zoya menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar

"Ini salah satu kekurangan lo. lo itu egois, dikit dikit marah, apa apa dimasukin hati. Rubah dong sikap lo yang kaya gini dan kalo lo ngga ngerubah sikap lo itu, percaya deh sama gue itu bakal menghambat kebahagiaan yang bakal dateng dikehidupan lo!" Ujar Luna menegaskan seluruh perkataannya

"Iya gue tau, tapi dia beneran brengsek orangnya dan gue gak akan sudi maafan sama orang kaya gitu." Jawab Zoya tak kalah tegasnya

"Haha beneran egois lo! Dia engga brengsek tapi elo nya aja yang terlalu baperan sama dia! Lo cuma belum kenal aja sama dia, so lo gak bisa langsung nyimpulin kalo kak Than adalah orang brengsek!" Ujar Luna yang masih tegas dalam pembicaraannya

"Kanapa sih lo belain dia terus?! Lo suka sama dia?!" Tanya Zoya tersenyum kecut

"Kok lo ngomong gitu sih? Gue cuma mau bilang aja ke elo kalo dia tu bukan cowok brengsek kaya yang ada dipikiran lo. Justru dia adalah cowok hebat menurut gue, gue salut sama dia. Asal lo tau, dia jadi badboy gitu karena keluarganya yang bisa dibilang ada problem. Tapi yang gue lihat selama ini, dia kaya orang yang gak punya masalah sama sekali dan gue tau dia bersikap kaya gitu untuk nutupin semua masalah yang dia hadapi selama ini."

"Dia cowok baik Soy, in my opinion he is such a perfect man. Gue tau gaada manusia yang sempurna, tapi gue yakin lo juga bakal bilang gitu ke dia setelah lo kenal lebih jauh sama dia." Lanjut Luna penuh keyakinan

"Kenapa lo seyakin itu?" Tanya Zoya heran

"Jelas! Karena gue tau semua cerita kehidupan dia dan gue paham betul gimana rasanya, kalo gue ada di posisinya mungkin gue udah mati sekarang." Ujar Luna tersenyum kecil

"Jadi gue harus gimana?" Tanya Zoya yang sudah bingung dengan keadaannya sekarang

"Coba deh lo ilangin rasa jijik dan benci lo sama dia, biarin aja kalo dia gangguin lo terus gausah dimasukin hati. Kasih dia kesempatan buat bisa berinteraksi bebas sama lo, mungkin aja dia gangguin lo karena mungkin dia suka lihat lo marah, mungkin sih. tapi apa salahnya kita berpikir positif." Ujar Luna menaikkan satu alisnya

"Oke gue coba buat biasa aja sama dia." Ucapan Zoya tadi mampu membuat Luna tersenyum dan lebih tenang lagi sekarang

Drett...drett...drettt

Kak Arvin
Gimana Zoy, Mau kan jadi anggota osis? Oiya maaf ya kemarin gajadi ketemu pas istirahat kedua soalnya ada rapat osis
14.23

Kasih aku waktu sampai hari senin
ya kak,pasti aku kabarin lagi
14.23

Kak Arvin
Yaudah, besok senin gue tunggu ditaman belakang sekolah jam istirahat pertama oke? See you girl
14.23

Oke, see you juga kak
14.24

Zoya tersenyum lebar

"Siapa?" Tanya Luna

"Kak Arvin."

"Kak Arvin ketua osis itu?" tanya Luna lagi

"Iya."

"Kok lo kelihatanya seneng gitu sih dichat sama dia." ujar Luna menaikkan alis kanannya

"Gatau kenapa setiap gue chat atau baru di deketnya gue sering ngerasa jantungan sendiri anjir, apa gue suka kali ya sama kak Arvin. " ucap Zoya tersenyum kasmaran.

"Lo yakin suka sama kak Arvin?" tanya luna tak percaya

"Dia tu tipe gue banget Lun, lo kan tau sendiri. Dia baik, perhatian, apalagi dia pinter, ganteng lagi, siapa coba yang gak suka sama cowok kaya gitu." ungkap zoya jujur mengagumi sosok Arvin

TBC
-
-
-
Bantu vote comment ya temen😚

Share ke temen-temen kalian siapa tau mereka juga suka sama cerita ini❤

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang