Tak terasa kini ujian tengah semester telah dilaksanakan dan sudah berakhir. kini siswa siswi sedang berdesakan untuk melihat hasil ujiannya, namun sayang bel sekolah sudah berbunyi.
"Anjir kok Zoya kaga kelihatan barang idungnya sih, pasti tu anak telat deh." ujar Luna
Sementara saat ini Zoya tengah mengomel pada kekasihnya di sepanjang perjalanan menuju sekolah.
"Tadi gue telpon bilangnya otw mandi, pasti tidur lagi kan!!"
"Iya sayang udah bangun, ini otw mandi, 15 menit lagi aku sampe rumah kamu kok." ujar Zoya mengikuti cara bicara Than saat ditelefon tadi pagi
"Apaan tuh omong doang, besok kalo sampe bangunnya kesiangan lagi lihat aja!! abis lo sama gue!!" lanjut Zoya mengomel
"Duhh brisik!!"
"Jam segini gerbang udah ditutup sama satpam!! Bodoamat kalo sampe gue gak bisa masuk hari ini lo gue and." teriak Zoya
"Gece pegangan." Than menarik kedua tangan Zoya agar memeluknya erat lalu Than menancap gas dengan kecepatan sangat tinggi, athan menerabas semua kendaraan, tak peduli jika orang-orang menyumpah jerapahinya, yang terpenting ia tidak kehilangan kekasihnya ini.
Zoya memeluk tubuh Than erat dengan mata tertutup, tak butuh waktu lama Than menerabas kemacetan diperjalanan tadi, terlihat dari jauh, satpam sekolah akan menutup gerbang.
"Woy pak satpam jangan ditutup dulu gerbangnyee." teriak Than dari kejauhan, bodohnya pak satpam itu malah berfikir
"Waduh gimana nih, kalo gerbangnya dibuka kan dia sudah terlambat tapi kalo gerbangnya tidak dibuka ancurrr nih gerbang." gumam pak satpam, sementara Than semakin dekat dengan gerbang lalu satpam itu membuka gerbangnya dengan cepat
Brumm...brumm...brumm
Than mengrem mendadak membuat keduanya tersungkur kedepan.
"Punya gebetan cuma satu bodo lagi!!" kata Zoya mentoyor kepala Than yang masih menggunakan helm
"Sakit bego!! Pala ini bukan panci, main pukul pukul aja lu Nurlela."
"Sapa tuh Nurlela? Pacar baru lo?" tanya Zoya bergurau
"Bodoamat."
"Eh diem lo, lihat tuh." Than menunjuk pak satpam yang tengah memegangi dadanya dengan mata melotot, membuat zoya dan than ingin sekali tertawa namun takut dosa
"Tega banget sih lu, aki aki lo buat kaya gitu, kalo jantungan emangnya lu mau tanggung jawab?" ujar Zoya menahan tawanya, namun ia juga masih sedikit kesal dengan Than
"Itu semua ku lakukan hanya untukmu bidadariku." ujar Than dengan nada alaynya
"Alay lu bambang." jawab zoya sedikit geli melihatnya, namun ia tertawa karenanya
"Pak, makasih ya udah mau bukain gerbangnya, saya masuk ke kelas dulu, dahhh." ujar Than sedikit berteriak melambaikan tangannya pada pak satpam lalu menggandeng tangan Zoya untuk segera memasuki kelas
"Woo cen cah sompret!!." teriak pak satpam dengan logat jawanya
Zoya dan Than kini sedang tergesa-gesa menuju kelas masing-masing.
"Zoyaa." teriak Pak Gandi
"I-iya pak, aduh maaf pak aku engga telat kok tadi tu abis dari kamar mandi sakit pe--"
"Sekarang ikut saya ke ruang guru." ujar Pak Gandi lalu ia bergegas memasuki ruang guru diikuti oleh Zoya
"Duh mati gue." ujar Zoya dalam hati
"Tapi pak saya tu engga telat, tadi cuma habis dari wc aja kok, pliss pak jangan hukum aku, tadi pagi juga aku belum sarapan lo pak masa sekarang mau dihukum nanti kalo aku pingsan gimana? Jangan dihukum ya pak" ujar Zoya menyerocos
"Diemm!! Kamu ini saya ajak kesini cuma buat nungguin dia." ujar Pak Gandi menunjukan seseorang dihadapannya menggunakan dagunya
Zoya mengerutkan keningnya, lalu ia mengerti, zoya lega ia pikir Pak Gandi akan menghukumnya.
"Oh gitu ya pak." ujar Zoya yang kini sedang menelan silvanya susah, karena sangat amat malu
Sudah lima menit Zoya menunggu akhirnya urusan Pak Gandi dengan anak baru itu pun selesai.
"Gue Ken nama lo siapa?" tanya Ken disela-sela perjalanannya menuju kelas
"Zoya."
"Lo cantik." Zoya melongo lalu ia menyepatkan langkahnya
Tok...tok...tokk
"Permisi, maaf saya telat masuk kelas bu soalnya Pak Gandi tadi nyuruh saya buat nunggu anak baru ini." ujar Zoya
"Oh iya gapapa Zoya silahkan masuk dan kamu anak baru silahkan perkenalkan diri kamu." ujar Bu Monic
"Selamat pagi semuanya kenalin nama gue Ken Abraham saya pindahan dari salah satu SMA di Bandung, salam kenal."
"Boleh juga tuh jadi gebetan gue."
"Ganteng coy sebelas duabelas sama kak than."
"Pacaranya disini anjir, belum pernah gue tampol pake galon berisi kali tuh anak." batin zoya sinis
"Anjay sma angkasa kedatangan cogan baru."
"Ini sma apa tempat penampungan cogan sih."
"Baik, diam jangan ribut, kalo gitu silahkan kamu duduk didekat bangku Zoya." ujar Bu Monic
Zoya sedikit terkejut, ia memandangi seluruh bangku yang ada didalam kelasnya, ternyata bangku sudah terisi semua kecuali bangku disampingnya, memang sejak awal sekolah Zoya hanya duduk sendiri.
Ken tersenyum miring pada Zoya, Zoya pun membalasnya dengan memutarkan kedua bola matanya malas
TBC
-
-
-
Jangan lupa mencet tombol bintang/ beri suara, comment/komentar, ditungguu💋Selamat merayakan ibadah puasa untuk yang menjalankan💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Than The Perfect Man [END]
Teen FictionKris Fathan Raymond, pria yang kerap disapa Than ini mempunyai paras yang tampan dengan sejuta pesonanya. Pria ini bisa dibilang pria yang hampir sempurna. Dengan bola mata berwarna coklat, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir berwarna merah mu...