TTPM 39

49 7 4
                                    

13.02

Setelah mereka berdiskusi kembali akhirnya mereka deal untuk berlibur ke Bali, mereka pun sudah izin pada orang tua mereka masing-masing.

"Akhirnya sampee juga di Bali, capek bangett nih badan encok semua." ujar Mella saat sampai disalah satu kamar yang mereka sewa dihotel

Mereka memang memilih untuk menginap dihotel saja, hotel itu tidak terlalu mahal namun disitu kita bisa melihat pemandangan pantai yang sangat indah. Mereka menyewa 2 kamar hotel yang satu untuk para perempuan dan yang satu untuk para cowok-cowok.

"Yaudah kita istirahat dulu aja, nanti sore kita kepantai." ujar Zoya

"Yeyyy kita kepantai, jadi gak sabar dehh." ucap Luna semangat

                                            ***

"Berasa mimpi gue ada di Bali anjir." ujar Adit bahagia setelah sampai dikamar yang ia sewa disana satu hotel di Bali

"Gasabar gue mau lihat cewe sumur disini apalagi yang bule bule beuhh gue bawa balik kali tu cewe." ujar Iyan membayangkan apa yang sudah ia katakan

"Apaan sumur?" ucap Adit bingung

"Susu dijemur Aditt anaknye Bahrudinnn, dijakarta mah kaga ada yang begituan."

"Anjir susu dijemur mantep tu sumur." ujar Raka tertawa

"Bahrudin siapa anjir." ujar Adit mentoyor kepala Iyan

"Boleh juga tu ngebungkus satu bule bawa balik." ujar gilang memperagakan seolah-olah ia sedang membungkus sesuatu kedalam plastik.

"Iye Lang gue cariin yang body nya kaya gitar eropa." ujar Iyan

"Istigparrr Iyann, Gilang, terus tadi kalian bilang apa? Bule body gitar eropa? Beuhhhh kalo itu gue juga mau kalii." ujar Than dengan gaya bodohnya

"Anjir sama aja lu ogeppp." ujar Raka mentoyor kepala Than

"Lo rese kalo idup, mati aja gimana?" ucap Adit pada Than dengan muka sok galaknya

"Pada ngomongin apa sih kayanya seru banget." tanya Erix yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Eh udah yuk bubar bubar." ujar Than membubarkan acara gosipnya

"Arisannya tadi yang menang Than gais." ucap Gilang sedikit berteriak saat sampai dikasurnya

"Besok dikocok lagi Lang siapa tau yang keluar cewe sumur." Timpal Iyan

"Auto bungkus bawa balik." Ucap Raka dihadiahi tawa oleh yang lain kecuali Erix yang memang tidak tau apa-apa

"Anjir pada ngomongin apa sih sumar sumur yang buat nyuci baju emak gue dirumah kali ya?" ujar Erix yang masih bingung dengan menggaruk kepadanya yang tidak gatal

"Anjir ngakak guee."

"Oneng banget sih lu."

"Anjayy sumur buat nyuci sempak emakk." sontak semua pun tertawa namun tidak untuk Erix, ia masih memikirkan apa arti dari sumur itu.

                                        ***

"Seru banget disini Zraa, elu sih pake gak ikut." Ujar Than pada Ezra yang baru melakukan video call

"Zra lihat nih pantai nye biru bangettt." ujar Gilang sedikit berteriak agar didengar oleh Ezra

"Disini mah cuci mata beneran Zra, banyak bule berjemur, seger lihat nyaa." Timpal Iyan yang langsung disoraki oleh para ciwi-ciwi namun ucapan iyan diangguki oleh para pria

"Awas aja lo kalo matanya jelalatan kaya Iyan gue colok tuh mata lo kaya cilok." ujar Mella pada Adit

"Untung gua kaga punya pacar." ujar Gilang menelan silvanya susah, bagaimana nasib temannya itu jika Mella benar akan mencolok matanya walaupun itu tidak mungkin terjadi

"Anjirrr sedih gua kaga ikut ke Bali, pati seru banget ya disana sama kalian." ujar Ezra tengah tertawa melihat tingkah teman temannya itu

"Iyaa Ezra kenapa harus barengan sama nikahannya kakak lo sih, jadi kurang personil nih kita jadi kurang seru jugaa." ujar Zoya sedikit sedih

"Yaudah next time dehh pasti gue ikutt, yaudah ya gue dipanggil nih pasti disuruh bantu beres beres lagi dahhh, lu pada disana enak liburan la gue disini cuma disuruh suruh doang." ujar Ezra cemberut

"Yaudah dahhh Zraa semangatt bantu bantu nyaaa." teriak Iyan lalu semua melambaikan tangan pada Ezra, sambungan pun terputus

Ezra memang tidak bisa ikut ke Bali dikarenakan kakak kandungnya akan menikah di Malaysia, tidak mungkin jika Ezra malah pergi berlibur bersama teman-temannya.

"Sambil ngubur Iyan didalem pasir kita main tebak tebakan yuk." ucap Anya diangguki semuanya

"Pulau, pulau apa yang selalu santai?" ujar anya membuat semuanya menaikkan kedua bola matanya masing-masing

"Bali?" "Bandung?"

"Salahh, nyerah?" tanya Anya diangguki oleh yang lainnya

"Selawsi."

"Anjirrr iya juga ya."

"Gue juga punya pertanyaan, hewan, hewan apa yang cinta kebersihan?" ujar Zoya membuat semuanya kembali berfikir

"Gaada yang tauuu?" tanya Zoya mengangkat alis kanannya

"Jerapahh." jawab Alexsa

"Tikus." jawab Luna

"Kok tikus sih anjir." tanya Gilang

"Ya tikus kan segala rupa juga dimakan, jadi gaada sampah didunia ini karna dimakan sama tikus."

"Bener juga sih lu, pinter juga temen gue." ujar Mella

"Pacar siapa dulu dong, babang Erix." ujar Erix membanggakan dirinya sendiri

"Apaan tadi? Tikus? Salahhh!!!" ujar Zoya bangga karena tidak ada yang bisa menjawab pertanyaannya

"Apaan sih Soy, monyet kali." ujar Than asal menjawab

"Salahh, jawabannya gajahlah kebersihan."

"Apaan sih gak jelas lu." ujar Than merangkul Zoya gemas

"Yeee gak jelas luuu, bubar aja bubar." ujar Gilang mengode semuanya agar bubar

"Eh anjir jangan tinggalin gue ini gimana keluarnya Markonahhh." ujar Iyan yang sudah terkubur seluruh badannya kecuali kepalanya

"Udah yann disitu aja kan enak bisa liat sumur sumur." teriak Raka yang sudah sedikit menjauh

"Ntar kalo udah dapet bungkusin satu buat guee." timpal Gilang

"Anjir boro boro sumur, kepiting aja udah pada balik ke laut jam segini mahh." teriak Iyan membuat semuanya tertawa walaupun para wanita tidak mengerti apa itu sumur

"Anjir apaan sih sumur." tanya Zoya disela-sela tawanya mewakili para wanita yang sudah kepo dengan arti sumur

"Cih kepo lu jadi cewek, urusan cowok sumur mah." ujar Than yang masih merangkul Zoya sontak para pria pun tertawa mendengarnya, bisa-bisanya Than bilang seperti itu pada Zoya, belum tau aja Zoya coba kalo Zoya tau Habis dibuat rica-rica kali tu si Than.

"Kenapa pada ketawa? Apa sih sumur? jawab Thann!!" ujar Zoya mulai curiga

"Apasih orang bukan apa apa." Zoya diam namun ia menepis rangkulan dari Than

"Perang dunia ketiga mau dimulai nih kayanya." ujar Gilang lalu mempercepat langkahnya

"Gak ikut ikut." ujar Raka mengangkat kedua tangannya lalu bergegas pergi yang lain pun ikut pergi

"Eh anjir suek lu semua!! Gue kan yang kena." ujar Than frustasi

TBC

Maaf yaa author updatenya kelamaan, kalian juga mungkin udah lupa sama cerita sebelumnyaa. Tpi gapapa kalian bisa baca ulng karena author banyak mengedit ulang cerita ini agar lebih menarik lagi😇

Sooo, Happy reading🌸

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang