Zoya kini berada didepan gerbang SMA 1 Angkasa. Saat Zoya berjalan memasuki sekolah, tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Ternyata orang itu adalah Mella.
"Pagi Zoya." ucap Mella sambil sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Zoya
"Pagi juga Mella bawel." Zoya tersenyum manis
"Kok gitu sih Soy." cemberut Mella sedikit tak Terima dikatai bawel oleh Zoya
"Gausah dimonyong monyongin tuh mulut, emang mau lo punya mulut kaya bebek." goda Zoya
"Amit amit jabang bebi deh ah." balas Mella memutar bola matanya malas
"Hahaha bisa aja lu." tawa Zoya sambil mencolek anak rambut Mella
Mella pun ikut tertawa entah menertawakan apa, yang mereka tau pagi ini mereka memiliki mood yang baik.
"Gue ke kelas dulu ya bye bye ponakannya mimi peri." ucap Mella menjauh dari Zoya lalu menjulurkan lidahnya
"Fucek lo." ucap Zoya sedikit berteriak dengan jari tengah yang ia perlihatkan untuk Mella. Mella yang melihat itu pun hanya tertawa dan mengangkat jari tengahnya untuk membalas Zoya.
***
"Kalian duluan aja ke kantinnya." ucap Zoya pada Alexsa dan Anya.
"Okedeh." balas mereka kompak sambil memberi jari oke pada Zoya.
Mengingat sekarang adalah hari senin, Zoya mempunyai janji dengan Arvin untuk membahas tentang Zoya yang dipaksa untuk menjadi anggota osis.
"Dimana ya kak Arvin." ucap Zoya sambil mencari cari Arvin disekitarnya.
"Maaf ya telat, tadi aku harus nyimpen berkas berkas ke ruang osis." ucap Arvin yang tiba-tiba datang setelah Zoya menunggunya agak lama.
"Oh gapapa kok." ucap Zoya sambil tersenyum manis
"Yaudah jadi gimana, mau kan jadi anggota osis?" tanya Arvin to the point
"Oke aku mau." ucap Zoya sambil mengangguk
"Yess, makasih ya cantik." ucap Arvin sambil mangacak pucuk rambut Zoya.
"Aduh kak jadi berantakan nih rambutnya." Ujar Zoya cemberut
"Lucu banget sih kamu ini." gemas Arvin mencubit kedua pipi Zoya pelan.
Zoya pun tersenyum malu, Arvin yang menyadari itu pun ikut tersenyum karenanya.
"Aduh parah, karin ribut woy sama senior kita."
"Gece dong jalannya, gue kepo nih." Ujar salah satu wanita dengan berjalan tergesa-gesa
"Tontonan gratiss hanya ada di SMA Angkasa dongg."
"Bacot! Buruan lari anjirr!!"
Kurang lebih seperti itu lah kehebohan siswi-siswi di SMA 1 Angkasa pada jam istirahat.
"Ada apa ya kak, kok pada heboh gitu." tanya Zoya pada Arvin
"Paling juga Than bikin onar lagi, emang caper tuh anak." jawab Arvin sengit
"Masa sih kak? Tapi yang aku denger tadi junior sama senior berantem."
"Udah biasa hal kaya gini terjadi di SMA ini, pasti dua cewek itu berantem karena Than." Spontan Zoya menoleh
"Berantem karena Than?" Zoya menaikkan satu alisnya, Arvin pun membalas dengan anggukan saja
Zoya langsung bergegas menuju lapangan, untuk memastikan apakah benar yang diucapkan oleh Arvin tadi, jika kehebohan ini terjadi karena Than.
KAMU SEDANG MEMBACA
Than The Perfect Man [END]
Fiksi RemajaKris Fathan Raymond, pria yang kerap disapa Than ini mempunyai paras yang tampan dengan sejuta pesonanya. Pria ini bisa dibilang pria yang hampir sempurna. Dengan bola mata berwarna coklat, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir berwarna merah mu...