TTPM 42

49 8 1
                                    

Ini hari terakhir Than dkk dan Zoya dkk liburan di Bali, setelah pergi dari salah satu toko oleh-oleh Bali, mereka harus segera pergi kebandara agar tidak tertinggal pesawat.

"Hati hati dijalan ya nak, papa doa kan semoga kamu Dan teman teman kamu selamat sampai tujuan."

"Aminnnnn." Ujar mereka serempak

"Iya Than, bunda doakan semoga kamu dan yang lainnya selamat sampai tujuan." Ucap Jenny istri Ray

Memang setelah Ray menjelaskan semuanya pada malam itu, ia mengajak Than dan Zoya untuk mengunjungi rumahnya yang berada di Bali. Than dan Zoya pun sudah menceritakan semua kejadian malam itu pada teman-temannya.

"Makasih ya om, tante." Ucap Iyan diangguki Yang lainnya

"Kan saya udah bilang panggil saya bunda aja biar lebih akrab lagi." Ujar Jenny tersenyum lebar

"Siapp bunda Jenny." Ucap semuanya memberi hormat dengan kompak

"Wahh kalian kompak banget ya pantes aja Than gak mau diajak tinggal di Bali." Semua pun tertawa,  sampaii akhirnya...

"Perhatian perhatian, pesawat bertujuan jakarta 5 menit lagi akan segera meluncur, para penumpang dimohon untuk secepatnya naik kedalam pesawat, saya ulangi la-."

"Waaaaa buruan woy 5 menit lagi."

"Gece lari keburu ketinggalan pesawat. "

"Om, bunda kita pergi dulu ya, dahhh." pamit mereka tergesa-gesa

"Hati-hati yaa." ujar Ray dan Jenny melambaikan tangan dibalas lambaian pula oleh yang lainnya

"Woy kampret 5 menit lagi cuy, mana sempat sudah terlambat."

"Brisik!"

"Gece lari bodo!!"

Setelah 2 jam berada dipesawat, akhirnya mereka sampai di Jakarta dengan selamat, mereka menghembuskan nafasnya lega karena masih bisa pulang dan tidak tertinggal pesawat karena tadi hampir saja salah satu pramugari akan menutup pintu pesawat, lalu dengan sekeras mungkin mereka meneriaki pramugari itu agar jangan menutup pintu pesawatnya dulu sebelum mereka masuk.

                                           ***

Kini libur akhir semester telah usai, semua pelajar kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar disekolah dengan jenjang yang lebih tinggi lagi.

"Waktu berjalan cepet banget ya, tau tau lo udah kelas 12 bentar lagi lulus terus kita pisah sekolahnya." Zoya menghembuskan nafasnya panjang, untuk memberi kekuatan pada dirinya sendiri

"Kenapa tiba tiba ngomong gitu? takut ya ada cewek yang lebih cantik dan lebih seksi dari lo kalo gue udah kuliah nanti."

"Aww sakit Markonah!" Pekik Than setelah Zoya mencubit pahanya

"Berani duain gue, gue kubur hidup hidup tu cewek!" Than terkekeh mendengar omong kosong yang baru saja dilontarkan oleh Zoya

"Gausah ketawa deh gak lucu!"

"Engga sayang, mana mungkin aku duain kamu, satu aja udah pusing apalagi dua, bisa ilang kali ni kepala." Ujar Than memegang kepalanya sendiri

"Lebay." Zoya ikut tertawa mendengarnya

"Anjir cowok itu ganteng ya, kayanya dia senior baru kita deh."

"Eh eh tapi dia sama cewek dongg, jangan jangan itu pacarnya."

"Kalo itu pacarnya gue sih berharap mereka segera putus."

Begitulah celotehan siswi-siswi baru di SMA 1 Angkasa yang berhasil membuat Zoya menjadi geram sekarang.

"Woy gaada akhlak banget tu anak kemarin sore!!" Ujar Zoya mendekati junior barunya

"Heh kalo ngomong disaring dulu napa! Anak masih bau kencur aja songong lu pada! Gue emang pacarnya dia kenapa?! Mau gue putus sama dia?  Gaakan pernah bisa!! Apalagi putusnya karena kaliann cuihhh aja kalo gue mah!"

"Soy, Soy, Soy, udah jangan didengerin omongannya." Ujar Than melerai Zoya

"Cewek ganjen kaya mereka gak bisa dibiarin Than! Bibirnya harus gue jejelin dulu pake cabe satu kintal biar tau rasa!" Than menarik tubuh Zoya agar menjauh dari ketiga wanita itu

"Zoya udah!" Zoya pun menuruti perintah Than untuk pergi meninggalkan ketiga junior baru yang ganjen itu

"Cihh, sini kak sama gue aja betah amat sama cewek bringas kaya gitu!" Teriak salah satu junior itu dengan tertawa meremehkan Zoya

"Wah bener bener gaada akhlak tu junior." Zoya melepaskan cekalannya dari Than, dengan sigap Than mencekal tangan Zoya lagi

"Lepasin Than, gue mau berantas cewek ganjen kaya mereka!" Than tidak peduli dengan ucapan Zoya, Than langsung menggendong Zoya bak karung beras

"Woy Than turunin ih!!" Zoya memukul punggung Than berkali-kali

"Heh junior awas ya Lo pada urusan kita belum selesai!" Teriak Zoya disela-sela gendongannya

Than menurunkan Zoya setelah mereka sampai didepan kelas Zoya, tak henti-hentinya Zoya menggrutu disepanjang perjalanan.

"Jo diem napa, biarin aja sih cewek begituan mah pake diladenin segala."

"Diem! Ini urusan gue sama mereka! Lo gak usah ikut campur! Lagian kenapa sih pake dipisah segala biarin aja gue abisin cewek centil kaya gitu mah!" ujar Zoya yang terus saja mengoceh

"Belagu amat lu jadi orang! Udah diem gausah aneh aneh!" tegas Than

"Sorry aja gue masih punya dendam kalo tu cewek belum berubah jadi molen! Wahh gue hajar beneran tu orang!" Zoya mengepalkan kedua tangannya saat ia hendam beranjak pergi Than mendorong jidatnya

"Mana bisa jadi molen ancrit, punya otak kaga berfungsi banget sih, udah diem deh gausah banyak gaya!"

"Wah gaada akhlak lu ngatain gue! Gue gini juga karena gue sayang sama lo! Gue gak suka lo digodain gitu sama cewek selain gue!" Than terkekeh dengan respon Zoya

"Iya sayang aku paham tapi gausah berantem gitu percuma kalo kamu beneran ngelakuin itu, karena aku cuma sayang sama kamu dan aku cuma milik kamu gaakan jadi milik orang lain." ujar Than meraih pipi Zoya, Zoya yang mendengar pengakuan dari Than pun lantas tersenyum malu

"Bener ya? Gaakan jadi milik orang lain cuma punya Zoya doang kan?" Zoya 99% terlihat sangat imut dibandingkan sebelumnya ia 100% terlihat sangat mengerikan

Than terkekeh melihat Zoya menjadi manja seperti itu, ia bagaikan anak kucing yang sedang ingin dimanja oleh induknya, namun disisi lain Than heran baru kali ini Zoya bersikap seperti itu, biasanya ia selalu bodomat dengan sikap orang.

"Than nanti harus jadi nginep nya!" ujar Zoya masih dengan wajah imutnya

Kala itu Erland meminta agar Than menginap dirumahnya, namun saat itu Than tidak jadi menginap karena ada suatu halangan, Zoya marah saat mengetahui Than tidak jadi menginap dirumahnya.

Hari ini Than akan berencana menginap dirumah Zoya sesuai permintaan Erland yang belum terlaksana, awalnya Zoya mengelak untuk Than menginap dengan alasan gak enak sama tetangga, namun entah kesambet apa tiba-tiba Zoya meminta Than harus jadi menginap dirumahnya.

"Katanya gak usah nginep nginepan." ujar Than menggoda Zoya

"Ih pokoknya harus jadi! Aku gak mau jauh dari kamu, mulai sekarang kemanapun kamu pergi aku harus ikut!" Than melongo ditempat, tidak salah dengar kah Than?

"Kesambet apaan sih lu?"

"Siapa yang kesambet? Gue serius kali, gue gak mau kehilangan lo."

"Gak biasanya lo kaya gini, serius deh lagian siapa juga yang mau ninggalin kamu sih sayangku cintaku." ujar Than mencubit hidung Zoya

"Bodo. Pokoknya mulai sekarang lo gak boleh jauh dari gue!" Ujar Zoya penuh penekanan



Happy reading📖
-
-
-
Maaf yaa semakin hari ni cerita semakin gak jelass☹️

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang