*gaun yang dikenakan zoya
*jas yang dikenakan Than
Kini Zoya sibuk merias diri dimeja rias, sebentar lagi Than akan menjemputnya, mereka akan menghadiri pesta gaun yang diadakan oleh sekolah mereka.
Zoya menuruni anak tangga untuk berpamitan dengan kedua orang tuanya.
"Ma, pa aku kesekolah dulu ya."
"Berangkat sama siapa kak?" tanya Erland papa Zoya
"Dijemput temen pa."
Tok...tok..tok
Zoya membuka pintu rumahnya, terlihat jelas wajah Than yang pertama kali ia lihat saat membuka pintu.
"Lo cantik banget, beneran." ujar Than kagum pada Zoya hari ini
"Emang biasanya engga cantik?" tanya Zoya
"Ya cantik, cuma sekarang lebih cantik." ucap Than tersenyum
"Yaudah deh yuk buruan berangkat nanti telat lagi." ujar Zoya
"Aku mau pamit dulu sama ortu kamu, ada?" tanya Than
"Ada, yu masuk dulu." Xoya pun masuk diikuti oleh Than
Zoya sedikit terkejut, ternyata Than adalah orang yang bertanggung jawab, Zoya salah karena telah menganggap Than sebagai anak berandal yang tidak mempunyai akhlak, nyatanya saat ini Than ingin bertemu kedua orang tua Zoya untuk meminta izin dan berpamitan.
"Eh ada cowok ganteng, temennya Toya ya?" tanya Aurel
"Iya tante, om." Than menyalimi kedua orang tua Zoya bergantian
"Ngomong-ngomong kamu ini temennya Zoya atau pacarnya Zoya?" tanya Erland menggoda
"Temen om, tapi gatau kalo besok."
"Apasih Than." ucap Zoya tersenyum malu
"Loh bener kan? kita gaada yang tau kehidupan kita kedepan kaya gimana." balas Than
"Wah ini dia nih." Erland merangkul Than bangga
"Om setuju loh kalo kamu pacaran sama Zoya." lanjut Erland berbisik pada Than
"Hahaha, siap om." Than memberi hormat
***
"Hai gaisss." teriak Iyan
"Bocat lo bisa dikondisiin kaga sih, lo pikir ini tempat karoke apa main tereak tereak seenak pantat lo." Ujar Adit
"Mampus, dilihatin orang orang noh." timpal Gilang
"Halah brisik lo pada, hayu buruan ambil makanan, udah disediain juga masa dianggurin mulu." ujar Iyan
"Makan mulu yang ada dipikiran lo." ujar Alexsa
"Yeuhhh, pantes jomblo terus." timpal Anya
"Emang Iyan mah ga laku, lihat aja tampangnya udah kaya aer comberan." ujar Gilang
"Sembarangan lu ngomong." ujar Iyan langsung mentoyor kepala Gilang
"Tumben tumbenan lu diem aja Mel, biasanya nyerocos aja lu kaya burung beo" sindir Adit
"Peduli amat sih lo sama gue." sinis Mella
"Hai teman teman ku, Fathan Raymond kembaran nya Lee Min Ho datang." ucap Than sedikit membesarkan volume suaranya
"Paan sih lo, gajelas banget jadi anak." Zoya menyenggol tubuh Than
"Widiiii, barengan nih kesininya." ujar Gilang
"Uwaww, sepertinya Than sudah tidak jomblo." timpal Adit
"Cie Zoya udah ngga jomblo lagi nih." ucap Alexsa
"Gajelas banget sih kalian, siapa juga yang pacaran sama dia." sinis Zoya
"Zoya punya pacar kok ngga ajak ajak sih." cemberut Luna
"Sono lu dari pada iri sama Than dan Zoya mending terima deh tu si Erix." ujar Adit mendorong pundak Luna pelan sontak Luna pun sedikit tersungkur
"Bener tuh Lun, kasian si Erix tiap malem galauin lo mulu." timpal Iyan
"Yeuhh, orang dia nya juga gapernah ngasih kepastian, bisanya cuma godain gue terus." ujar Luna
"Berarti kalo ditembak lo mau kan?" goda Zoya mencolek dagu Luna lalu dibalas tepisan halus oleh Luna
"Ntar deh gue bilang ke Erix biar cepet cepet nembak lo." ujar Than
"Apasih kak." ujar Luna tersenyum malu
Mereka ini setiap kali bertemu ada saja yang dibahas, mereka tidak pernah kehabisan topik pembicaraan. kekompakan mereka membuat siapa saja yang melihatnya bisa merasakan iri karenanya.
Tak terasa waktu semakin larut malam, kini waktunya untuk siswa siswi berdansa. Mereka bebas memilih pasangan mereka masing-masing.
"Lo sama gue." ucap Than pada Zoya yang dibalas dengan anggukan
Mereka sangat menikmati pesta malam ini.
"Besok ikut gue yu?" bisik Than disela-sela dansanya
"Kemana?"
"Mau atau engga?"
"Okedeh."
"Gue jemput jam 9." ujar Than tersenyum manis, bahkan sangat manis
"Sialan nih jantung kenapa dag dig dug gini sih." grutu Zoya dalam hati
"Anjir nih jantung orang gue lagi dansa dianya malah senam." batin Than berbicara
Setelah selesai berdansa kini mereka diperbolehkan untuk bersantai kembali.
"Malu maluin banget sih lo." kesal Alexsa pada Iyan
"Ya orang gue kaga bisa dansa disuruh dansa." balas Iyan
"Bilang kek dari jaman purba kalo gabisa dansa, malu maluin kan jadinya." bentak Alexsa
Than dan yang lainnya tertawa mangingat kejadian tadi saat Iyan jatuh karena kesandung kaki Alexsa, iyan memang tidak bisa dansa, Iyan sudah mencoba menjelaskan kepada Alexsa namun Alexsa mengabaikan penjelasan Iyan, ia justru menarik tangan Iyan membawanya ketengah gedung agar lebih menikmati dansanya pikir Alexsa.
"Aduhh udah deh anying, sakit semua nih badan gue." ujar Adit sambil menepuk-nepuk pipinya yang pegal akibat banyak tertawa
Zoya berhenti tertawa ia seperti menemukan keanehan.
"Eh bentar deh, Mella mana?" tanya Zoya membuat semuanya berhenti tertawa
"Lah iya ya, mana tu bocah atu." ujar Alexsa memandangi seluruh gedung
"Tadi dia dansa sama siapa?" tanya Luna
"Gatau gue."
"Gatau."
"Gue juga gatau."
"Halah palingan juga ke wc." ujar Iyan asal menebak namun disetujui oleh yang lainnya
TBC
-
-
-
Jangan lupa vote comment yaa temen temen semuaa💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Than The Perfect Man [END]
Teen FictionKris Fathan Raymond, pria yang kerap disapa Than ini mempunyai paras yang tampan dengan sejuta pesonanya. Pria ini bisa dibilang pria yang hampir sempurna. Dengan bola mata berwarna coklat, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir berwarna merah mu...