TTPM 14

117 38 6
                                    

21.18

Sedari tadi Zoya hanya melamun dikamarnya, pikirannya terus saja memikirkan Than, terus saja memikirkan perkataan Than saat di aula tadi.

Zoya baru menyadari ternyata Than itu tidak seburuk yang ia pikirkan, Zoya memang belum mengetahui kehidupan Than yang sebenernya ia hanya mengetahui sebagian cerita kehidupan Than, namun mampu membuat Zoya merasakan pahitnya kehidupan yang dialami Than.

"Kenapa gue jadi mikirin Than terus sih, mending gue mikirin kak Arvin aja. Btw kak Arvin kemana ya kok dari tadi gaada kabar, Yaudahlah tunggu aja." Ujar Zoya menggrutu sendiri

Drettt...drett...drett

Kak Arvin
Zoy, maaf ya tadi aku malah ninggalin kamu. Aku dichat sama sepupu aku katanya mama aku lagi sakit makanya aku buru buru pulang.mau nganter mama kerumah sakit. Hp aku juga lowbet tadi.
21.20

Oh gapapa kok kak, semoga
Cepet sembuh ya mamanya
21.20

Kak Arvin
Iya, thanks my queen🌹
21.21

Iya sama sama king😇
21.21

Zoya tersenyum lega, akhirnya orang yang ia tunggu-tunggu sudah mengabarinya. Zoya pun memilih untuk tidur saja, ia tak sabar untuk bertemu dengan pujaan hatinya esok.

***

Kini Zoya sedang berada ditaman belakang sekolah, seperti biasa ia akan bertemu dengan Arvin disini.

"Kebiasaan deh kak Arvin tu pasti telat terus kesininya." grutu Zoya

5 menit kemudian

"Maaf ya Zoy, aku telat lagi." ucap Arvin setekah berada di dekat Zoya

"Eh, gapapa kok kak. Tapi, emangnya kak Arvin dari mana?" tanya Zoya

"Biasa, dari ruang osis."

"Oh gitu ya, yaudah gapapa." ucap Zoya tersenyum

"Semakin hari kamu makin cantik Zoy." Ucap Arvin seketika membuat Zoya salah tingkah

"Apasih kak gombal." ucap Zoya tersenyum malu

"Cie pipinya udah kaya tomat mateng tuh." ucap Arvin sedikit terkekeh

"Masa sih kak?" kini Zoya memegangi kedua pipinya malu

Kini Arvin memegangi pipi kanan Zoya, Arvin menggeserkan anak rambut Zoya yang sedikit menghalangi wajah Zoya. Arvin mendekatkan wajahnya dengan wajah Zoya, Zoya yang melihat itupun hanya menutup matanya gugup.

Brukkk

Satu pukulan mendarat dipipi Arvin. Zoya membuka matanya lebar dan menutupi mulutnya terkejut.

"Dasar cowok brengsek!! Lo mau apain Zoya hah??!!!" Tanya Than penuh penekanan

"Apasih lo biang masalah, gue tadi cuma mau ambil daun yang ada dirambutnya Zoya doang!!!" balas Arvin tak kalah tegasnya

"Halah alasan!!! kemana lo kemarin? Lo udah buat Zoya nungguin lo selama itu njing!! Untung kemarin gue kesekolah kalo engga gimana nasibnya nanti hah??!!" Tanya Than pada Arvin dipenuhi amarah

"Stop Than!!! Lo ini apa apaan sih, kemarin kak Arvin itu nganterin mamanya kerumah sakit!! Dan lo gausah nuduh kak Arvin bakal ngelakuin hal yang engga engga sama gue, lo denger kan tadi dia bilang apa? Dia cuma mau ambil daun dirambut gue!!!"

"Udah Soy sabarr." ucap Luna menenangkan Zoya

"Gak, cowok kaya dia gabisa didiemin gitu aja!!" Zoya menunjuk kearah Than penuh penekanan

Than diam tak percaya, bagaimana bisa Arvin setega itu berbohong pada Zoya. Arvin yang salah namun mengapa seakan-akan Than lah yang bersalah disini.

"Kenapa diem!!! Gabisa jawab kan lo??!!! Gue nyesel udah maafin lo!! Gue nyesel udah ngebuang pikiran buruk tentang lo, pada kenyataannya lo emang cowok BRENGSEK!!!" ucap Zoya penuh penekanan lalu pergi meninggalkan area taman

Than masih terdiam, dia tidak bisa berbicara apapun.

"Makan tuh anj*ng." ucap Arvin pada Than tersenyum penuh kemenangan lalu ia pun pergi meninggalkan area taman

Than masih saja berdiam diri.

"Kak, lo gapapa kan?" tanya Luna pada Than

"It's oke." balas Than masih terdiam

"Kak Adit, kak Gilang kalian jagain kak Than biar gue nyusul Zoya."

"Oke, beres." balas Adit

"Bener bener bang*at tu orang." batin Than dengan kedua tangan mengepal

***

Kini Zoya dan Luna sedang berada dikamar kecil. Sedari tadi Zoya mengeluarkan cairan bening dari matanya. Hati Zoya ancur melihat kejadian tadi ia sangat kecewa dengan Than sangattt kecewa.

"Gue nyesel Lun, udah kasian sama cowok brengsek itu, gue nyesel mau buat maafin dia, gue pikir dia cowok baik yang kaya lo bilang ke gue. Ternyata engga!! Bener kata kak Arvin dia cowok brandal yang gapunya akhlak." ujar Zoya air mata yang sedari tadi menetes pun tak kunjung berhenti

"Istigfar Soyy!!! Kok lo ngomongnya gitu sih, kak Than udah baik sama lo!! Lo harus bilang makasih ke dia bukan malah bukan malah kaya gini!!!" bentak Luna

Zoya melebarkan matanya tak percaya, baru kali ini Luna berani membentaknya hanya untuk membela cowok brengsek seperti Than.

"Lun gue gak nyangka ya sama lo, sekarang lo udah berani bentak gue hanya karna lo belain cowok brengsek kaya THAN!!!! gue bener bener ganyangka sama lo!!" ucap Zoya lalu pergi meninggalkan Luna

"Bukan gitu maksud gue Soy." ucap Luna sedikit teriak karena Zoya sudah menjauh dari penglihatan Luna

"Arghhh, kenapa sih keadilan ngga berpihak ke gue sama yang lain." lanjut Luna frustasi

TBC
-
-
-
Jangan lupa vote comment ya temen temen semuaa🌚

Gregett bngt dong sama Arvin, knp ya aku yang buat cerita aku juga yang gregetannn😭

Untuk part ini mungkin hanya singkat sajaaa, tapi part selanjutnya diusahain engga sependek iniii🤗

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang