5. Togetherness

167 21 0
                                    

Normal pov...

Di tempat yang berbeda terlihat seorang pemuda yang memencet pintu bel rumah Seseorang, tak lama pintu pun terbuka dari dalam.

" ngapain kesini kak?" Tanya ketus si pemilik rumah.

" sama tamu tuh yang sopan" balas pemuda itu dengan datar dan nyelonong masuk ke dalam rumah.

" eh.. Kak Fajj main masuk-masuk aja lo" kesal pemilik rumah dengan menutup pintu.

" udah diem, mana Kak Ahmad Is?" Tanya Fajj. Ya Fajj pergi kerumah Ahmad dan Raissyi.

" di kamar" jawab Raissyi ketus.

Tanpa basa-basi Fajj pergi ke lantai atas dan masuk ke kamar Ahmad.

***

Fajj pov...

Gue langsung masuk ke dalem kamar Kak Ahmad.

" Assalamualaikum kak"

" wa'alaikumussalam"

" Ada apa lo suruh gue kesini?" Tanya gue to the point dan duduk di tepi ranjang.

" gue mau lo ambil alih posisi gue jadi ketua OSIS di sekolah" jawab kak Ahmad tetap fokus pada buku yang di bacanya.

" jangan bercanda lo kak" gue gak abis pikir dia nyuruh gue gantiin posisi nya jadi ketua OSIS.

" Emang muka gue kayak orang bercanda apa?" Balasnya melihat ke arahku dengan tatapan serius.

" kasih gue alesan kenapa harus gue dan Kenapa gue harus terima posisi itu?" Gue bertanya datar terhadapnya, gue masih gak habis pikir deh sama dia.

" lo yang paling cocok buat posisi ini" jawabnya singkat.

" kenapa bukan Bang Rendy, Azka, atau Almi?" Tanyaku.

" pokoknya lo yang paling cocok buat posisi ini dan gue akan rekomendasi in lo" katanya final dan tak akan bisa di ganggu gugat lagi.

" oke gue terima" kataku sambil menghelai nafas.

" kalau gitu gue balik, assalamualaikum "

" waalaikumsalam "

Saat aku keluar dari kamar Kak Ahmad ada Rais di depan.

" lo nguping?" Tanyaku menyelidik.

" siapa yang nguping, suudzon aja lo, gue tuh cuman lewat dan tepat lo keluar dari kamar Kak Ahmad jangan gr lo" jawabnya mengelak dan berbohong.

" udah ngomong gak berhentinya?" Tanyaku dengan menyindirnya.

" mending lo pulang deh Kak dari pada bikin masalah" usirnya.

" sama tamu tuh yang sopan, dasar sincah bencong" balasku dengan menyentil jidatnya.

" lo pikir gak sakit apa?!" Teriaknya.

Aku tetep jalan gak pedulikan dia ngomong apa, paling-paling bilang aku yang enggak-enggak, tapi gue suka dari pada dia yang nangis dan sedih mulu.

***

Pagi ini aku jalan koridor sekolah, tiba-tiba ada yang merangkul ku dan itu Azka yang baru datang bersama Haikal.

" gue denger lo di rekomendasi Kak Ahmad buat jadi ketos?" Tanya Azka.

" dasar Raissyi lemes"  gumanku

" hn"

" makin banyak entar ngefans sama lo" ucap Haikal dengan memprediksi.

A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang