38. Sisi Lain

100 16 9
                                    

Normal pov...

" Dek tumben pagi-pagi udah di dapur" tegur Khilya saat melihat Bening sudah ada di dapur.

Bening tak menanggapi perkataan Khilya dan tetap fokus pada masakanya.

" Bening, Berhasil gak tadi malam?" Bening juga tak menanggapi pertanyaan itu.

Khilya terus berceloteh dan Beninh sama sekali tak menanggapi celotehan kakak iparnya itu.

Meja makan...

" Va! Kenapa diam aja?" Tanya Khilya.

" nggak papa kok" jawab Diva.

" Va! Cepet supir udah nungguin tuh" Kata Bening yang baru datang dari arah dapur sampai membawa kotak bekal.

" tumben di anterin" Bayu merasa aneh, karena sejak punya SIM Diva sangat anti di antar jemput.

" Aku males nyetir pi" Balas Diva sambil memasukan kotak bekal yabg di berikan Bening. Padahal alasan sebenarnya adalah mobilnya di sita oleh Bening.

" Diva berangkat, assalamualaikum "

" waalaikumsalam " Diva sudah berangkat.

" Fajj, makanya enak gak?" Tanya Khilya.

" enak"

" itu Bening yang masak" Fajj hanya mengangguk untuk menanggapi ucapan khilya.

Sekarang hanya Fajj, Bening, oma, opa, dan Bayu yang berada di rumah, karena Zari pergi ke kantor dan khilya menemani Arkhan yang mulai sekolah di tk.

" opa nggak nyangka kalau nak Fajj akan jadi suaminya Bening, gimana perusahaan kamu?"

" alhamdulillah baik opa, walau cuti tapi Fajj tetap pantau dari tangan kanan Fajj"

Opa da Fajj tengah bersantai di gazebo setelah sarapan tadi.

" Bening!! Mau kemana sayang??!!" Teriak opa saat melihat mobil Bening keluar dari garasi.

Bening keluar dari mobil dan menghampiri Fajj juga opa.

" Bening mau ke pasar, opa mau nitip sesuatu?" Tanya Bening setelah berdiri di depan opa.

" opa enggak nitip apa-apa, kamu dianterin Fajj aja, kalau mau kemana-mana tuh izin sama suami, udah punya suami kan?" Bening mengangguk sebagai jawaban.

" udah kalian pergi sana"

Di dalam mobil....

" Kak Fajj nggak papa nih nganterin ke pasar?"

" emang kenapa?"

" ya nggak papa"

" kamu sendiri kenapa milih belanja di pasar?"

" di pasar tu enak, bisa nawar, kalau berangkat pagi bisa ketemu pengepul yang dari desa, ganteng lagi sekalian cuci mata" Bening berkata dengan santainya.

Fajj sama sekali tak menanggapi jawaban Bening barusan.
















***














Pasar...

" kurangin dikit atuh mang, ini saya belinya 2 ekor loh"

" 80 neng"

" 70 atuh mang"

" 75, kalau masih nggak boleh saya pergi ketempat lain" penawaran terakhir Bening.

" iya 75 neng" penjualnya langsung ngeiyain.

" jeroannya 1 kg berapa mang?"

" 25 neng"

A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang