Fajj pov...
Aku sedang berjalan di lorong rumah sakit tempat Bening di rawat. Aku baru bisa menjenguknya sekarang tidak bersama teman teman sekelas yang sudah menjenguknya sepulang sekolah tadi.
Aku membawa bunga dan kue sebagai buat tangan, sebenarnya tujuan utamaku datang adalah untuk mengajarkan materi untuk ujian agar Bening tidak ketinggalan, ini pun atas perintah kepala sekolah. Dan saat aku bertannya dia menjawab.
'Kalian sudah sering berdiskusi bersama, pasti akan lebih mudah untuk berintraksi'
Ya memang benar kami sering berdiskusi bersama menjadi tim dalam perwakilan kejuaraan dan kelompok, tapi aku tak sedekat itu dengannya.
Saat sampai di depan ruang rawatnya, aku langsung membuka pintu.
" assalamuala__ ikum__" salamku teebatah karenan melihat ia yang sedang ganti baju di bantu seseorang Bening, yang membantunya menatapku terkejut dan Bening seketika menunduk, sedangkan aku memalingkan wajahku.
" maaf" setelah mengatakan itu aku menutup pintu dan duduk di bangku yang ada si lorong rumah sakit.
'Seharusnya kau ketuk pintu dulu Fajj!!!' Aku merutuki kebodohanku barusan.
'Bagaimana aku menghadapinya?'
" nak Fajj ayo masuk" sebuah suara mengintrupsiku, terlihat wanita paruh baya, sepertinya dia neneknya Bening.
" ah... ya nyonya" aku mencoba sesopan mungkin dan menutupi kegugupanku.
" panggil saja Oma, jangan sungkan sungkan" katanyadengan ramah.
" iya Oma" aku mengikuti Oma masuk ke ruang rawat.
" Oma ini Fajj ada bunga dan kue" kataku.
" sebenarnya enggak usah repot repot, kamu tahu saja kalau Bening suka bunga" kata Oma denga menerima pemberianku dan aku aku menanggapinya dengan senyuman yang jarang sekali aku perlihatkan.
" ah... Oma sebenarnya Fajj kesini nggak cuman mau jengukin Bening, tapu sekaligus ngaharin materi buat ujian" kataku menyampaikan tujuan utamaku itu.
" oh... ya udah kalian belajar aja, Oma sekalian mau pulang, Fajj tolong jagain Bening ya" pinta Oma.
" iya Oma" aku tidak bisa menolak.
Tak lama setelah itu Oma pulang, aku duduk di kursi samping ranjang dan mulai menjelaskan materi yang tadi di ajarkan. Sebenarnya ini tidak begitu penting karena kami sudah sering mengikuti olimpiade dan mengerjakan soal soal secara cepat pasti sudah biasa. Tapi Bening butuh pengajaran ekstra, ya lebih tepatnya jika yang menyangkut hitung menghitung mengajarinya secara privat, terlihat dari luar dia ini pemalu, tapi saat dia ada pertannyaan akan bertannya sampai dia benar benar paham.
" em... Kak Fajj... maaf" ucapnya dengan tiba tiba sambil menunduk, aku mengeryitkan keningku bingung.
" maaf karena Kak Fajj harus datang kesini dan terimakasih karena nolongin aku sebelumnya"
" nggak papa, nggak usah di pikirin" jawabku singkat.
Aku lebih tua dari Bening 1 tahun 10 hari, seharusnya aku susah lulus tapi karena waktu kecil aku, Azka, Haikal, dan Almizan mondok selama 1 tahun full tanpa sekolah ya kami harus mengulang.
Fajj pov end....
Bening pov...
Hari ini aku sudah bisa masuk ke sekolah setelah satu minggu dirawat di rumah sakit dan 3 hari berdiam di rumah. Aku diantar papi ke sekolah hari ini, aku melihat Renan dan Salsa berjalan bersama, hatiku rasanya sakit, sangat sakit, walaupun sudah terbiasa melihat kemesraan dan kebersamaan mereka hati ini tetap merasakan sakit, karena tak ingin ambil pusing aku segera masuk ke gedung sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Melancholy Peak Of Love✔️
Literatura FemininaIni hanya lah kisah Persahabatan yang di bumbui tetang cinta... Apakah cinta itu akan terbalas? Atau bertepuk sebelah tangan? Kalau penasaran langsung baca aja... *** Kisah ini tentang Bening dan segala rasa yang disembunyikannya. Tentang Renan dan...