27. Awal Kita

131 17 3
                                    

Normal pov...

Terlihat seorang gadis yang akan menginjak usia 22 tahun memasuki salah satu perusahaan besar. Banyak para karyawan yang menyapanya dan ia sama sekali tak membalas.

Gadis cantik, gadis ceria, rendah hati, ramah, dan sopan, seketika keceriaan hilang dari dirinya karena sebuah insiden 4 tahun yang lalu gadis itu adalah Bening Zarin Permata.

Gadis kecil manis dan ceria berubah menjadi gadis cupu dan nerd, dingin, pendiam, dan sekarang ia berubah menjadi gadis cantik, tegas, galak, dingin kepada semua orang kecuali orang terdekatnya, gadis itu benar-benar sudah berubah.

Dia menjabat sebagai CEO Zarin Croop's, Iya terkenal dengan sikap dingin, juga kesendiriannya tanpa kekasih.

Perusahaan ini akan diwariskan pada Bening karena sang kakak lebih memilih menjalankan perusahaannya sendiri yang di bangun dan sang adik yang lebih memilih mengejar cita-citanya menjadi dokter dan sedang mempersiapkan ujian akhir dan masuk universitas di luar negeri.

Saat Bening tiba di depan ruangnnya sang sekertaris sudah menyambutnya.

" Nona! Tuan Amir sudah meninggi di dalam" Benibg hanya mengangguk untuk menanggapi ucapan sang sekertaris dan masuk ke ruangannya.

" maaf Tuan Amir saya terlambat " kata Bening berjalan ke arah rekan bisnisnya.

" Tidak nona, saya yang datang terlalu cepat" Ucop lelaki paruh baya yang di paggil Tuan Amir dan tersenyum ke arah Bening.

" mari kita mulai meetingnya"

Meetting pun berjalan sekitar 2 jam.

" Nona Besok saya akan pergi ke luar negeri selama 1 bulan dana proyek ini akan saya serahkan pada orang percaya saya" kata Tuan Amir.

" Semoga lancar perjalanannya tuan" Bening menanggapinya dengan tulus.

" tangan kanan saya yang akan menghubungi anda, kalau begitu saya permisi" Bening mengantar Tuan Amir sampai keluar dari ruangannya.

Normal pov end....

Bening pov...

Setelah boleh dari kecelakaan 4 tahun yang lalu aku berkuliah di salah satu Universitas terkenal di Seoul. Aku kembali ke Indonesia setelah lulus S2 di London, orang pertama yang aku temui adalah sahabat Raissyi dan Renan aku belum bertemu dengannya Setelah 5 bulan aku di Indonesia, yang aku dengar ia telah menikah dengan Salsa dan dikaruniai seorang putri berusia 2 tahun, ia saja belum ada genap berusia 22 tahun sudah memiliki Putri dan soal rasa ku kepadanya, aku telah membuang rasa itu jauh-jauh dari hatiku.

Alasanku sampai sekarang tetap sendiri tanpa kekasih itu karena aku telah menutup pintu hatiku untuk siapapun.

Aku akan lebih fokus mengembangkan perusahaan karena aku tak ada pilihan lain kakak dan adik ku mengejar cita-cita mereka masing-masing dan akulah yang dijadikan tumbal, impianku adalah menjadi seorang Novelis terkenal, tapi aku menjadi seorang CEO di sini. Aku ingin seperti Raissyi yang telah menjadi Novelis terkenal di Indonesia bahkan di luar negeri.

Daripada memikirkan hal yang akan membuatku semakin kecewa lebih baik aku cek semua berkas-berkas di meja.

" Tok.. Tok.. Tok "

" masuk " masuklah sekretarisku yang bernama Linda dan kami seumuran.

" ada apa Lin?" Tanyaku di sela sela membaca berkas.

" Saya ingin mengingatkan setelah makan siang akan ada meeting dengan dewan direksi" ia mengingatkan ku. Pasti di sidang nanti mereka akan membahas tentang aku yang masih muda untuk menjabat sebagai CEO walaupun meeting tidak menjadwal itu.

A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang