19. Kawatir...

107 19 4
                                    

Normal pov...

Renan sejak pagi tidak fokus pada pelajaran dan uring-uringan, Salsa sang kekasih sampai bingung di buatnya.

" yang! Kamu kenapa sih?" Salsa heran dengan sikap Renan pagi ini.

" aku kawatir yang sama Bening, dia gak pulang dari kemaren" Renan menjawab dengan kesal dan menjambak rambutnya karena frustasi.

" udah lah yang, dia pasti pulang, kamu gak perlu kawatir" Salsa mencoba menenangkan Renan.

" gimana aku bisa tenang! Aku gak tahu dia kemana!!" Renan membentak Salsa dan berdiri dari duduknya, pertengkaran mereka menjadi tontonan di kantin.

" yang kok kamu bentak aku sih?! Emang Bening sepenting apa buat kamu?" Salsa kepancing amarahnya dan ia tidak terima karena di bentak Renan di depan umum.

" dia penting banget buat gue" jawaban nan tajam dan kilatan mata penuh amarah.

Tidak ingin berlama-lama disana Renan pergi keluar kantin ke kelasnya, mengambil tas setelah itu ke ruangan kepala sekolah izin untuk pulang. Layanan memaksa ingin pulang dengan alasan acara keluarga, padahal ia ingin mencari Bening di tempat biasa Gadis itu menyendiri.

Normal pov end....

Renan pov...

Setelah mendapat izin dari kepala sekolah aku segera menuju parkiran.

Saat aku berjalan ada yang menghalangi jalanku yaitu kekasihku sendiri, Salsa.

" kamu mau kemana sih yang?" Salsa bertanya dengan heran dan masih marah.

Kejadian ini dilihat anak anak yang lain, maunya apa sih???

" aku mau pulang" aku menjawab dengan ketus dan malas meladeninya saat ini.

" aku gak izinin kamu pulang!!!" Teriaknya menggebu gebu.

" gue gak butuh izin lo buat lakuin apa yang gue suka dan gue mau!!" Kataku tajam dan ketus sambil menunjuknya dengan jari telunjukku.

Aku melewatinya begitu saja, aku tak habis pikir dengan apa yang dia pikirkan. Bening sangat berarti untukku dan hidupku.

Setelah sampai di parkiran aku segera masuk ke mobil dan melajukan nya. Rencananya aku akan ke rumah pohon yang berada di Villa pribadi milik keluarga Az-zarin, kemarin aku belum sempat mencarinya kesana rumah pohon itu sudah memasuki kawasan Jawa Barat.

Dia pernah bilang saat mengajaku ke sana untuk yang pertama dan terakhir kalinya kalau tempat itu tempat biasa dia bertemu dengan sepupunya, lebih tepatnya Villa keluarga Az-zarin yang terdapat danau buatan, di sana dekat danau ada bangku panjang dari kayu dan rumah pohon.

Dan kemungkinan besar ia ada di sana, Bening jangan membuatku kawatir padamu, hanya kamu sahabatku dari dulu sampai sekarang.




***




Aku sampai si villa keluarga Az-zarin dan aku langsung menemui penjaga vila ini.

" mang! Bening ada disini?"

" Non Bening teh nggak ke sini den, tapi kemarin waktu mamang balik ke vila ada mobilnya Non Aliya keluar dari gerbang depan" jawabnya panjang lebar.

" Aliya Pratama?" Aku memastikan.

" iya, Non Aliya teh sering kesini, lebih sering Non Aliya yang kesini" jelasnya.

" kalau gitu saya pamit, makasih infonya"

Aku pun segera melajukan mobilku ke Jakarta Utara, jauh dari sini tapi ini demi Bening aku harus membawanya pulang apapun caranya.

Aliya Pratama sepupu Bening Az-zarin, siapa di Indonesia yang tidak kenal dua keluarga besar itu belum Lagi keluarga Wijaya dan keluarga Pradana.

Dan siapa yang tidak akan kenal dengan Aliya Pratama. Putri Indra Pratama pengusaha sukses di Indonesia, Primadona SMA Pratama, dan seorang putri dari Amalia Wijaya yang seorang model terkenal dunia.

Aliya dan Bening memiliki sifat yang hampir sama, tapi Aliya tidak menyukaiku saat pertama kali kita bertemu di acara ulang tahun Bening yang ke-17. Dan Aliya cenderung dingin dan datar pada sekitarnya. Itu kesan pertamaku bertemu dengannya.





***





Sekarang jam 2 siang aku parkirkan mobil di jalan depan rumah keluarga Pratama, aku turun dari mobil dan ke pos satpam keluarga Pratama. Rumah bagai istana.

" pak apa Bening Az-zarin ada di kediaman Pratama?"

" Non Bening baru aja diantar pulang Tuan Besar ke kediaman Az-zarin " jawabnya.

" makasih infonya pak"

Aku segera melajukan mobilku kembali ke Jakarta Timur tepatnya di kediaman Az-zarin. Demi Bening aku rela melakukan ini.

Renan pov end....




***





Normal pov...

Sultan dan Bening sudah sampai di kediaman Az-zarin.

" assalamualaikum " Sultan mengucapkan salam dan menggema di ruang tabu milik kediaman Az-zarin.

Bilang saja Sultan tidak tahu sopan santun, karena masuk begitu saja dan Sultan tak peduli akan hal itu.

" waalaikumsalam " tuan rumah menghampirinya, siapa lagi kalau bukan Bayu Az-zarin.

" paman kapan kembali?" Bayu bertanya sambil berjalan ke arah Sultan.

" aku kembali karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu Bayu" Sultan menjawab tanpa basa-basi.

" Bening kamu pulang!!" Bayu kaget melihat putrinya datang bersama pamannya, sekaligus ia Senang putrinya telah kembali.

Bayu akan memeluk Bening tapi Bening langsung pergi ke kamarnya tanpa mengatakan apapun. Bayu menatap heran pada Putri tunggalnya itu.





***





























'Sudah terlambat untuk memberikan itu padaku...."

~Bening Az-zarin~



























Jangan lupa mampir ke cerita baru aku My Story in Pesantren...

Kalau penasaran langsung baca aja....










Menurut kalian Bening sama Renan terua jadi sahabat atau mereka jadi sepasang kekasih???...




































Jangan lupa vote dan komen...




















TBC





Tuban, 20 Agustus 2020




A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang