8. Hati

111 18 3
                                    

Normal pov...

Sudah 1 bulan lebih Renan membawakan Bening bunga setiap hari ke sekolah. Salsa yang menjadi teman sebangku Renan dari kelas 1 sampai sekarang sedang menunggu Rena datang dengan duduk di bangkunya.

Tak lama Rena datang dengan sebuket bunga mawar di tangannya.

" buat Bening lagi?" ada nada tidak suka dari pertanyaan Salsa.

" iya" Renan menjawab singkat dengan duduk di bangkunya.

" kenapa lo selalu kasih dia bunga?" Salsa bertanya dengan kesal.

" karena aku ada salah sama dia yang pasti gue itu nggak akan bisa dimaafin" jawab Renan dengan lirih.

" emang lo salah apa?" Salsa mulai penasaran.

" lo kepo ya sekarang" sindir Renan.

" jadi kenapa lo kasih bunga? Itu belum lo jawab" ucap salsa kembali kesal.

" supaya dia maafin gue, gur harus kasih dia mawar 3 tangkai dengan warna yang berbeda setiap hari selama 2 bulan. Gue itu gak bisa musuhan sama Bening dan lagian gue yang salah, karena ngingkarin janji gue sendiri" Renan menjawab lirih.

" jadi lo lakuin ini buat tebus kesalahan lo?" Renan mengangguk sebagai menjawab.

' kekanak kanakan' fikir Salsa.

***

Salsa pov...

Seberarti apa Bening buat lo Nan?
Sampai-sampai rela lakuin apapun cuman buat dapetin maaf dari dia.

Sekarang jam istirahat. Aku berjalan di koridor sekolah aku ingin menemui Bening untuk memastikan sesuatu.

Aku pun sampai di kelas Bening, di kelasnya hanya ada Bening yang sedang fokus menulis sesuatu.

" boleh gue duduk?" Kataku.

Ia melihat ke arahku, saat melihayku ia gugup.

" iya silahkan" katanya dengan berdiri, aku pun duduk di bangku sebelahnya.

" Bening boleh gue tahu udah berapa lama Lo kenal Renan?" Tanyaku penasaran dan dia menatapku dengan tatapan kenapa.

" aku kenal Renan sejak TK" jawabnya dengan senyuman dan memasukkan buku ke dalam tasnya.

" siapa Renan bagi lo?" tanya aku dan seketika Bening menatapku terkejut.

" Renan adalah penyelamatku dan sahabatku" jawabnya dengan nada bicara tegas tanpa keraguan sama sekali.

" apa lo suka sama Renan??" Tanyaku dengan khawatir dan dia menatapku, lalu tersenyum.

" jika aku tidak menyukainya Mana mungkin aku menjadikannya sahabatku" jawabnya santai.

" dan kenapa kamu bertanya seperti itu padaku?" tanyanya penuh selidik.

"  enggak ada, gue cuman pengen tahu" aku menjawab dengan gugup.

"  kalau gitu gue pergi masih ada bimbingan" pamitku dengan berdiri dan pergi dari kelasnya.

Salsa pov end....

***

Normal pov...

Jam menunjukkan pukul 5 sore. Bening dan Fajj baru saja selesai bimbingan di rumah Sang guru pembimbing.

" lo pulang naik apa?" Fajj bertanya dengan menaiki motor.

" aku dijemput " jawab Bening.

" gue pulang duluan" pami Fajj lalu melajukan motornya.

Bening menunggu jemputan nya di pinggir jalan tanpa dia ketahui ada yang memperhatikan dari jauh.

Setelah menunggu begitu lama akhirnya bening dijemput oleh sebuah mobil warna hitam dan hal itu tak luput dari penglihatan iris hitam pekat milik seseorang yang memperhatikannya dari jauh.

***

Saat di lampu merah bening menatap keluar jendela dan Iris hitam kecoklatan nya melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang berboncengan dengan seorang gadis.

Dan dua orang itu adalah Renan sahabat dan Salsa. Ada rasa tidak suka melihat keduanya, tapi dia tidak bisa melakukan apapun Karena dia hanyalah sahabat.

Saat lampu berubah warna menjadi hijau mobil kembali berjalan menuju kediaman Az-zarin.

***

Bening sampai di kediaman atau rumahnya tepat adzan maghrib berkumandang bening segera pergi membersihkan dirinya dan menunaikan shalat.

Setelah itu Bening membuka buku hariannya dan menulis sesuatu disana...

Kenapa hatiku sakit saat melihatmu Apa benar aku sudah jatuh cinta padamu tapi aku takut mengungkapkannya padamu....

Itulah yang di tulis Bening di buku hariannya.

Normal pov end....

***

TBC


Tuban, 15 Mei 2020

A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang