Normal pov...
1 bulan berlalu dengan cepat, Raissyi dan Bening semakin hari semakin dekat. Terkadang Kitiy kau membuat masalah tapi selalu ada Salsa dan Renan yang menolong Bening.
Di hari Minggu awan hitam memenuhi langit, perlahan-lahan air turun dari langit, semakin lama hujan itu semakin deras, Bening sedang duduk di lantai dan bersandar di jendela kamarnya sambil menatap hujan di luar.
Dia melamun memikirkan takdirnya...
Flashback on..
Di sebuah ruang makan terdapat 1 keluarga yang sedang berbuka puasa; keluarga itu sangat bahagia mereka berbuka puasa dengan canda dan tawa, tak terkecuali anak bungsu keluarga itu yang tampak bahagia.
***
Saat ini sang kepala keluarga dan Putra pertama sedang shalat Tarawih di masjid Kompleks rumahnya, sang Nyonya rumah sedang bermain dengan Putri dan Putra bungsunya tapi tiba-tiba Nyonya itu berlari Pergi ke dapur dan memuntahkan semua makanannya yang dimakan, tanpa diketahui Sang Putri mengikuti dari belakang, dia adalah Bening kecil yang berusia 7 tahun.
Bening kecil khawatir dan takut...
" mami?" Gumannya.
Karena tak sanggup melihat maminya, Bening berjalan ke tempat adiknya, dia takut, cemas, semua bercampur menjadi satu..
Bening gadis kecil yang memiliki khayalan sangat luas...
Beberapa hari kemudian kondisi maminya bening semakin memburuk sang kakak Zarin sudah kembali ke asrama dua hari yang lalu, sore tadi papinya membawa mami ke rumah sakit. Bening dan Diva ditemani Sang eyang dari Papinya, Bening menanti kepulangan orang tuanya, saat pintu utama terbuka terlihat papinya yang panik dan meminta pembantu menyiapkan keperluan istrinya, Bening bingung Papinya pulang tapi Maminta??
" pi mami mana?" Tanya Bening yang terus mengikuti Papinya dengan wajah khawatir takut, takut, dan ingin tahu, tapi sang Papi tak menggubris pertanyaannya.
" Mana istrimu?" Giliran Sang eyang yang bertanya.
" aku akan bawa dia ke Singapura" jawab papi Bening.
Mungkin Bening adalah gadis kecil, tapi dia mengerti semuanya.
Setelah itu Papinya pergi dengan tas berisi baju, Bening hanya menatap kepergian Papinya dengan Diam, Tapi penuh dengan luka.
***
2 jam kemudian kediaman az-zarin ramai dengan om dan tante Bening, mereka mengobrol di taman halaman rumah keluarganya membicarakan tentang penyakit maminya, tapi dia berusaha biasa saja dan bermain dengan adik juga sepupu sepupunya. Menutupi kesedihannya dengan bermain dengan sepupunya.
Lalu sebuah mobil masuk ke halaman rumah, Bening langsung berlari ke arah mobil itu, dari mobil keluar sepasang suami istri paruh baya.
" Oppa! Oma! " panggil Bening.
Yang dipanggil langsung memeluk bening setelah bening melepas pelukannya, oppa dan ommanya segera menanyakan semua yang terjadi pada putri satu-satunya.
***
Satu minggu berlalu, Bening saat di sekolah menjadi lebih pendiam dan sering menyendiri, Renan yang melihat sahabatnya berubah menjadi sangat pendiam sering Murung seperti sekarang ini sedang duduk di bangkunya dengan melamun.
" dor!!" Teriak Renan yang mengagetkan Bening, Bening yang terkejut menatap Renan dengan cemberut.
" ih..Renan kenapa ngagetin?" Renan membuat Bening kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Melancholy Peak Of Love✔️
Romanzi rosa / ChickLitIni hanya lah kisah Persahabatan yang di bumbui tetang cinta... Apakah cinta itu akan terbalas? Atau bertepuk sebelah tangan? Kalau penasaran langsung baca aja... *** Kisah ini tentang Bening dan segala rasa yang disembunyikannya. Tentang Renan dan...