17. Disappointment...

98 17 9
                                    

Normal pov...

" BUG " Fajj melayangkan tinjuannya pada Andre dan memegang kerah baju Andre. Para guru segera memisahkan tapi genggaman Fajj sangat kuat.

Dan tepat saat itu ada 3 mobil berhenti disana, keluar lah dua lelaki paruh baya dari dua mobil yang berbeda. Yang satu Andi angkasa ayah dari Andre dan yang satunya lagi Wahyu Baskoro ayah dari Salsa.

Andi yang tak terima anaknya diperlakukan seperti itu marah dan langsung memisahkan Fajj dan Andre. Sedangkan Salsa yang melihat ayahnya langsung berhambur ke pelukan Wahyu dan menangis.

" Fajj kenapa kamu memukul putra saya??!!" Pertanyaan yang terlontar dari Andi dengan kemarahannya.

" Pak Andi tolong maafkan Fajj" pinta kepala sekolah mencoba menenangkan.

" saya memukul putra anda ini karena anak anda memukul saya lebih dulu" Fajj menjawab dengan datar dan sarkastik.

" dia menghina aku pa" Sangkal Andre.

" kita gak akan nyerang lo kalau lo gak nyerang kita duluan" sahut Haikal tak terima Andre akan memojokkan mereka lagi.

" Pa aku mau mereka semua dihukum karena menghina aku" pinta  Andre sambil Fajj dengan tajam.

" papa akan hukum mereka" Andi menuruti permintaan anaknya dengan mudahnya.

" seharusnya Bapak Andi yang terhormat hukum putra anda sendiri yang tidak tahu malu" kata Bening dengan lantang sambil berjalan kearah Fajj, lalu berhenti di samping Fajj.

" heh Bening yang salah tuh lo sama teman-temen lo yanh bar bar itu" balas Andre sambil menunjuk nunjuk Bening dan Bening bersedekap dada sambil memasang wajah datar.

" kesalahan lo adalah karena lu udah kroyok Renan dan ngancem dia" kata Bening menunjuk Andre balik.

" lo tuh cuman anak orang miskin gak usah sok belagu di depan gue!!" Andre menghina sambil membentak sedangkan Bening tetap biasa saja.

" mungkin gue emang anak orang miskin tapi lo jauh lebih miskin dari pada gue" Bening membalas dengan santai perkataan Andre.

" Pa lihat anak kurang ajar kayak gini gak pantes dapat beasiswa. Andre mau beasiswa dia di hentikan" Andre mengadu dan mengompor ngompori papanya.

" tapi kalau lo mau jadi pacar gue..." tangan Andre akan membelai pipi Bening tapi segera di tepis oleh Fajj.

" jaga sopan santun lo" ucap Fajj sambil melihat tajam Andre dan menyiratkan tegas sambil menghempas tangan Andre.

" jangan kurang ajar lo" Kata Renan memperingatkandan sudah ada di samping Bening.

" aku pingin hukuman mereka bertiga adalag yang paling berat" kata Andre penuh rasa kemenangan.

" pap jangan lupa biasiswa Bening cabut aja" sambung Andre dengan melirik tajam Bening.

" Pak Andi saya mohon jangan cabut biasiswanya Bening" bukan Bening yabg memohon tapi kepala sekolah.

" pak gak usah mohon-mohon Bening nggak papa kalau biasiswanya dicabut" kata Bening tak sedih sama sekali dan terkesan biasa saja.

" Lo pikir gue nggak sanggup bayar SPP di sini?? Gue sanggup bayar dan anda Tuan Angkasa saking butanya anda, anda tidak bisa melihat kesalahan anak anda ini" ucap Bening tanpa rasa takut dan keraguan sama sekali.

" Kamu memang anak yang tidak punya sopan santun" Tuan Andi Angkasa kepancing emosi karena perkataan Bening barusan.

" Kalau saya tidak punya sopan santun lalu anak anda ini disebut apa?" Bening bertanya sambil menuju Andre yang sombong.

A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang