25. Tragedi

123 15 8
                                    

Normal pov...

Beberapa Bulan berlalu.

Hari ini adalah hari kelulusan sekaligus penyerahan jabatan OSIS baru, ya jabatan OSIS, lebih tepatnya ketua Osis yang baru, tapi sebenarnya lebih ke pengesahan dari wakil ketua OSIS menjadi ketua OSIS.

Dan pastinya 3 besar nilai tertinggi didapatkan oleh anggota F4 mines Haikal.

Malam Ini Renan mengundang semua anak anak seangkatannya untuk datang di pesta kelulusan yang ia buat dan diadakan di hotel bintang 5 milik keluarganya jam 7 malam.

Secara khusus Renan mengundang Bening dan Bening merasa senang akan hal itu. Hubungan Salsa dan Bening tidak baik, itu terbukti karena mereka berdua tak pernah bertegur sapa dan Bening mencoba untuk tak merecoki hubungan Renan dan Salsa, ia menjauh dari Renan perlahan lahan, sampai Renan tak menyadarinya sama sekali.





***





Bening sedang menatap pantulan dirinya di depan cermin, ia mengenakan gaun putih selutut, rambutnya dibiarkan tergerai menggelombang, dan ia memberikan jepitan rambut sebagai pemanis, tak lupa mek up yang natural.

Bening sedang menatap pantulan dirinya di depan cermin, ia mengenakan gaun putih selutut, rambutnya dibiarkan tergerai menggelombang, dan ia memberikan jepitan rambut sebagai pemanis, tak lupa mek up yang natural

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bening pergi dengan di antar supir dan Bening sengaja datang telat.

Bening pov...

Saat aku masuk di tempat acara, tempat ini sudah sangat ramai dengan teman-teman yang lain, aku mencari-cari keberadaan Renan atau Raissyi.

" untuk Nona menggunakan gaun putih di sana! Dimohon untuk naiki ke panggung" aku pun langsung mengalihkan penglihatanku pada Renan yang berdiri di panggung utama dan lampu mengarah pada Salsa yang mengenakan gaun putih.

Hatiku sakit dan nafasku menjadi sesak, aku memegang dadaku.

Sakit...

Setelah Salsa berhadapan dengan Renan, Renan berjongkok di hadapan Salsa dengan membawa sebuah cincin.

" will you marry me?" Perkataan Renan barusan bagaikan ribuan pedang yang menghunus tepat di hati dan jantungku.

Aku sudah tak tahan melihat ini, apa aku sanggup mendengar jawab Salsa yang aku sudah tahu ka akan menjawab apa.

" YES, I WILL"  Renan segera menyematkan cincin itu dan semua orang berebut tepuk tangan. Tak terasa air mataku mengalir begitu saja.

Mereka berdua berpelukan, sedangkan aku menggeleng kepalaku dengan melangkah mundur, aku terus berjalan mundur, saat Renan melihat ke arah ku aku langsung tersenyum lirih, Renan melepas pelukannya dan aku berlari keluar dari tempat ini, yang aku pikir aku harus keluar dari tempat ini dan aku tidak memperdulikan teriakan orang yang memanggilku, aku terus berlari keluar, aku tahu Renan dan Raissyi mengejarku.

Aku menyeberangi jalan dengan semberono tanpa melihat kanan kiri. Aku kalut sekarang, yang aku pikir adalah aku harus menghindar dari mereka.

" TIN " Aku menoleh ke kanan dan tepat ada mobil truk box sedang berjalan ke arahku, entah kenapa aku dian saja.

A Melancholy Peak Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang