Normal pov...
Hari ini adalah hari penerimaan rapot. Seperti biasa Bening mendapat urutan ke lima. Sejak duduk di bangku SMA Bening tidak pernah mendapatkan di 3 besar dan ia tak masalah, selagi tidak mengancam biasiswanya.
Seperti tahun tahun sebelumnya Bening selalu mengambil rapotnya sendiri. Setelah mengambil rapot Bening ingin langsung pulang dan ia sekarang tengah berjalan dikoridor sekolah bersama Raissyi.
" gimana ringkingmu Is?" Bening bertannya.
" baik, semua ini berkat kamu yang mau bantuin aku" Raissyi menjawab dengan kegirangan dan memeluk Bening.
" ucapin makasih juga ke yang lain" Bening mengingatkan, karena yang membantu Raissyi tidak hanya dirinya.
" pasti aku akan ucapin terimakasih sama mereka juga" kata Raissyi penuh semangat.
" sejak kapan kamu pakai aku-kami an?" Bening bertanya dengan heran.
" gak tahu" Raissyi menjawab dengan polos.
" ayuk pulang!" Bening mengajak Raissyi untuk segera pulang.
" Bening!!" Ada yang memanggil Bening dari belakang, Bening pun berbalik dan yang memanggilnya adalah Renan.
" ada apa Nan?" Tanya Bening.
" Nanti sore temuin aku di taman biasa" jawab Renan.
" iya, nanti aku kesana" Bening menyetujui.
" kalau gitu aku pulang dulu" pamit Renan dengan menarik hidung Bening.
" cie... yang di ajakin ketemuan sama pujaan hati" ucap Raissyi menghoda Bening dan menyenggol bahu Bening.
" nggak gitu is" elak Bening yang sudah blushing.
" kamu haris bilang ke Renan kalau kamu mencintainya" Raissyi memberikan saran.
" kamu harus jujur dan gerak cepat biar si Renan gak diambil orang" Raissyi menggoda Bening lagi.
Bening meninggalkan Raissyi yang menggodanya habis-habisan. Sedangkan Raissyi tertawa dengan sikap Bening dan merasa puas melihat Bening blushing dan malu-malu kucing.
Normal pov end....
***
Bening pov...
Aku sedang menunggu Renan di bangku taman tempat kami biasa bertemu. Cuacanya mendung ku harao Renan segera datang.
' apa yang ingin Renan bicarakan padaku? ' itulah yang berputar-putar di benak dan fikiranku sejak tadi.
' tapi aku harus mengatakan padanya kalau aku mencintainya '
Setelah lama menunggu kulihat Renan dari kejauhan yang sedang berlari ke arahku. Aku berdiri dari duduk.
" aku ingin mengatakan sesuatu " ucapku dan Renan bersamaan, hal itu membuat kami berdua tertawa bersama.
Ia mengisyaratkan agara aku dulu yang berbicara denan mengatur nafasya yang tersengal.
" tidak... kamu dulu yang bicara" tolakku dengan gugup. Aku sangat penasaran apa yang akan ia katakan padaku.
" I LOVE YOU " Ucap Renan.. dan aku sangat sangat tidak menyangka dia memiliki perasaan yang sama padaku.
" aku tak pernah berfikir akan mengatakan ini padanya, Bening apa dia akan menerimaku??"
Bening pov end....
" aku tak pernah berfikir akan mengatakan ini padanya, Bening apa dia akan menerimaku??" Kata Renan yang mampu membuat hati Bening seperti hunus ribuan belati.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Melancholy Peak Of Love✔️
ChickLitIni hanya lah kisah Persahabatan yang di bumbui tetang cinta... Apakah cinta itu akan terbalas? Atau bertepuk sebelah tangan? Kalau penasaran langsung baca aja... *** Kisah ini tentang Bening dan segala rasa yang disembunyikannya. Tentang Renan dan...