-Sekalipun aku harus menangis, maka bukan dihadapan kalian-
Ketika dunia tak mau menampungmu, maka Sang Pencipta selalu siap memelukmu. Sekalipun hatimu gelap. Duniamu tak berpijak. Dan pikiranmu kosong, Tuhan akan membantumu.
Para bodyguard anthony yang ditelfon oleh majikannya tersebut segera mendatangi kediaman yang megah itu. Tujuannya untuk memeriksa apa ada bukti ataupun untuk membereskan segala kekacauan yang ada di kediamannya.
Tetapi betapa terkejutnya mereka ketika melihat sesosok terbujur kaku dengan darah di kepala. Mereka tau siapa itu.
Adalah salah satu anak tuan mereka yang paling muda.
Sebagian dari mereka segera membawa tubuh lemah Hardi masuk kedalam mobil dan dibawa ke rumah sakit. Dan sebagian lagi yang akan mengurus masalah di rumah.
Mereka adalah orang-orang terlatih. Sudah siap dengan masalah dalam urusan perbisnisan seperti ini. Anthony pun sudah tidak terkejut jika hal seperti ini terjadi padanya.
Tapi tetap saja, hati orang tua mana yang sanggup melihat anaknya menjadi korban ketidakpuasan manusia.
Perusahaannya sedang ada masalah. Salah satu kolega bisnisnya ketahuan telah menggelapkan dana yang sangat besar. Dan itu membuat Anthony menuntut mereka dan perusahaan riavalnya tersebut berada dalam ambang kehancuran.
Mereka yang dilaporkan tentu tidak terima dan selalu melakukan pembalasan. Ini adalah hal biasa dalam dunia bisnis.
Tapi tak biasa untuk anak-anak Anthony,
karena ini adalah penyerangan terbuka untuk pertama kalinya.Sementara mereka melakukan tugasnya dengan baik. Anthony berdiri di depan ruangan operasi.
Darres harus segera mendapatkan jahitan pada perutnya. Untung saja dokter berkata bahwa lukanya tidak terlalu dalam. Dan tidak ada organ vitalnya yang terluka.
Anthony menghembuskan nafasnya. Bajunya sudah berantakan. Jas kantornya pun sudah dibuangnya kesembarang tempat. Anthony sudah tak perduli lagi. Tadi hampir saja jantungnya berhenti berdetak saat melihat kondisi Darres.
Beban pikirannya belum selesai sampai disitu.
Kini, putri kesayangnnya Camele, sedang ada di tangan orang-orang brengsek yang tidak terima dengan kelicikannya sendiri.
Bukannya Anthony tidak mengurus putrinya itu. Bahkan sekarang dia sudah tau dimana lokasi putri nya berada. Dan sedang dalam pengejaran oleh beberapa tangan kanannya.
Musuhnya kali ini hanya penuh dengan kelicikan dan harta. Tanpa memikirkan sebab dan akibatnya sama sekali. Tak tik yang dilakukannya pun sangat pasaran dan tidak berkelas. Jelas saja mudah untuk mendapatkan kembali putrinya yang mereka bawa.
Tit...
Anthony mengambil telepon genggam yang ada di saku nya. Lalu tanpa basa basi melihat siapa yang menelfonnya.
"Tuan, nona Camele sudah bersama kami. Dia baik-baik saja. Hanya saja dia mungkin kaget dan pingsan. Selebihnya aman."
"Hmm. Jaga dia dan bawa ke rumah sakit segera. Bagaimana dengan para bajingan itu?"
Intonasi suara Anthony sangat tegas sekaligus dingin sekali. Siapapun yang ada disana paati bisa merasakan aura yang sangat tidak menyenangkan.
"Kami membereskannya tuan. Mereka semua tewas. Termasuk kepala mereka. Seperti apa yang tuan mau."
"Ya. Baiklah segera bawa camele kesini."
Anthony akan mematikan panggilan itu sebelum orang yang disebrang sana melanjutkan kalimat yang membuat Anthony terdiam kaku.
"Tuan, maaf. Apakah anda tau bahwa Hardi juga menjadi korbannya? Dia sudah dibawa ke rumah sakit tempat tuan Darres juga dibawa tuan"
Suaranya sedikit memelan. Ragu-ragu menunggu jawaban dari si penerima telfon.
"Kata dokter, Hardi mengalami pendarahan ringan di kepalanya tuan."
Tutt
Sambungan itu mati. Anthony yang mematikannya. Ada perasaan sakit yang menelusup di dalam hatinya. Tapi ego membuat sebagian sisi itu tertutupi. Sehingga Anthony bersikap seolah tidak peduli.
'Sayang lihat, dia punya mata seperti milikmu. dia manis sekali bukan'
'Sayang hardi demam tinggi sekali. Bisakah kau membawanya ke rs sekarang juga'
'Tony, diantara mereka bertiga lihatlah. Hardi sangat manja kepadamu. Bahkan dia lebih mau digendong ayahnya yang super sibuk ini. Hahaha'
'Anthony, jaga Hardi seperti kau mencintai aku'
Arghhhh
Anthony menarik rambutnya kuat. Ingatan tentang mendiang istrinya teringat kembali. Terputar seperti memori kaset yang tak pernah bisa hilang dalam pikirannya. Dan Anthony membenci itu.
Hardi.
Anak paling bungsu yang pernah disayanginya lebih dari Darres dan Camele.
Juga anak yang telah merenggut nyawa istrinya dan anak perempuan pertamanya
Dan Anthony membenci Hardi dengan segenap hatinya sekarang.
Hardi telah merenggut setengah hidupnya. Dan Anthony telah digelapkan oleh sakit hati yang tak termaafkan. Tanpa mau melihat dari sudut pandang orang lain.
Anthony bertindak egois untuk masalah itu.
Dia tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAHARDI [Tamat]
Genç Kız Edebiyatıini sedikit cerita yang kutuliskan tentang prahardi si manis yang memiliki hati setulus samudra dan tutur selembut sutra selamat memasuki dunia prahardi dan segala kepunyaannya Amaze cover by : @queenofdraw