-menjadi yang terbaik bukan harus dikenal banyak orang bukan?-
Hardi telah siap memakai semua atribut sekolah. Dilengan kanan nya terdapat logo sekolah swasta terkenal. Pakaian yang dipakainya hari ini adalah kemeja batik sekolah yang dipadu dengan celana biru. Sesuai dengan peraturan sekolah pada hari rabu.
Hardi sedikit menyisir rambutnya yang berantakan. Lalu melihat pantulan dirinya pada kaca kecil dihadapannya. Matanya tertuju pada tangannya yang yang hari ini terekspos jelas. Pakaian batik sekolahnya memiliki lengan yang pendek. Jelas saja akan menampilkan tangan yang sedikit berbentuk itu.
Saat melihat jam diatas meja, hardi mengambil tasnya. Melihat sekeliling kamar kecil itu, kiranya ada barang yang tertinggal atau lupa dimasukkannya didalam tas. Lalu kemudian turun untuk segera berangkat ke sekolah.
Saat tiba di ruang makan, Hardi melihat kakak lelakinya dan kakak perempuannya. Serta ayahnya yang sudah siap dengan pakaian kerjanya. Hardi tersenyum. Tak biasanya ayahnya masih ada di meja makan di jam segini. Lantas ia segera mengambil tempat duduk di hadapan kakak lelakinya.
Daress Atarey Wijaya.
Seorang pemuda tampan bertubuh tegap. Wajahnya sempurna untuk santapan kenikmatan para kaum hawa. kulitnya putih bersih. Sangat jauh berbeda dengan kulit Hardi. Dari tampilannya pun, orang-orang bisa tau bahwa Daress adalah anak dari keluarga terpandang. Semua yang melekat padanya adalah keistimewaan.
Daress kakak lelaki Hardi yang pertama, dan memiliki kembaran yang cantik jelita. Kakak kedua bagi Hardi.
Camelle atarey wijaya.
Wajahnya indah, begitupun bentuknya. Tingginya semampai. warna matanya yang indah membuat Hardi selalu mengagumi kakak perempuannya yang satu itu. Seperti ada magnet tersendiri yang selalu membuat Hardi ingin menatap dan menjaga mata itu terus-menerus.
Mereka berdua duduk dihadapan Hardi. Bersebelahan. Mereka berdua tak kan pernah dipisah dan tak akan mau dipisah. Begitulah kiranya.
Yang duduk di meja makan paling ujung.
Tentu saja ayahnya.
Ayah yang selalu di puja-puja oleh Hardi dalam dirinya. Ayah yang selalu dikagumi oleh Hardi dalam diam.
Anthony wijaya.
Namanya seperti mencerminkan bagaimana kepribadian ayahnya yang tegas. Tidak suka basa basi dan sangat penyayang. Walau ayahnya selalu terkesan pendiam tapi Hardi tau, bahwa ayahnya menyayangi keluarganya. Mungkin juga Hardi termasuk di dalam keluarga itu.
Hardi tersenyum lagi sebelum mengambil piringnya. Hari ini menu makan pagi adalah nasi goreng. Menu kesukaan Hardi dan di moment yang sangatlah Hardi senangi.
Mungkin Tuhan tau bahwa Hardi akan melalui hari yang besar makanya paginya bisa seindah ini."Selamat pagi ayah, kakak". Ucapnya dengan senyum.
Kakak perempuannya, Camele yang meresponnya. Itupun hanya lirikan mata. Tapi hardi bersyukur. Hardi tau, ketika dirinya bersuara maka tak kan ada jawaban. Itu sudah seperti kebiasaan di kediaman ayahnya ini. Semenjak tragedi menyedihkan 9 tahun yang lalu.
Mereka akhirnya hanya melanjutkan makannya dengan diam. Sesekali Hardi melihat kearah daress yang terus menjaili camele dan saling tersenyum.
"Andai saja senyum kak camele bisa untukku lagi". Batin Hardi.
Nasi goreng buatan art dirumahnya memang bukan yang terbaik. Tapi Hardi tetap saja menikmatinya. Terlebih ini adalah makannya yang tertunda dari siang hari kemarin.
Ayahnya tiba-tiba berdiri dari kursi.Hardi menatap ayahnya. Hari ini ayahnya tampan sekali seperti hari-hari sebelumnya. Camele dan darres juga berdiri dari kursi. Hardi menatap kakak kakak nya itu.Ini karena dia terlambat datang kebawah, sehingga dirinya tertinggal.
"Hari ini ayah mungkin akan sedikit terlambat pulang.Kamu Daress, jaga camele. Jangan pulang larut. Dan jangan mengebut membawa mobil. Jika papa mendengar laporan dari camele kalau kamu ngebut, besok kamu diantar dengan supir saja." Ucap anthony
Daress menatap camele disampingnya dengan pandangan mencurigai. Camele kakaknya hanya bisa menatap dengan jail dan tersenyum mengejek. Dari pandangannya Hardi bisa tau bahwa daress seakan-akan mengucapkan 'awas lu ya' kepada camele.
Lalu mereka semua pergi dari ruang makan. Meninggalkan Hardi dan seulas senyumnya.
Tak apa.
Hari ini dia bisa semeja dengan ayah dan kedua kakak nya saja dia sudah senang.
Hardi kembali menyantap makanan yang ada di piringnya dnegan cepat. Lalu menyusul kedua kakaknya yang akan berangkat kesekolah.
Di depan pintu, anthony masih disana. Bersiap akan masuk ke mobil. Juga kakak kakaknya yang akan menyalim tangan ayahnya untuk berangkat. Hardi ingin juga. Hardi ingin juga mencium tangan ayahnya seperti yang dilakukan oleh kakak kakaknya. Tapi sebelum hardi melangkahkan kakinya. Ayahnya melihat dan langsung masuk ke dalam mobil.
Senyum yang ada diwajahnya tak dibiarkannya luntur. Setidaknya Hardi masih bisa melihat ayahnya yang akan berangkat kerja.
Camele dan daress masuk kedalam mobil. Mobil milik kakaknya Daress yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun ke tujuh belas.
"Kak daress, hati-hati berangkat ke kampus nya ya". Hardi menatap kakaknya.
Kakak yang juga dijadikan inspirasi oleh Hardi. Kakaknya yang begitu pintar.
Daress hanya menatapnya sebentar. Lalu masuk ke mobil. Tanpa senyum. Tanpa membalas ucapan Hardi. Menutup pintu mobil sedikit keras, lalu melajukan mobil nya keluar dari perkarangan rumah.
Selepas semua telah pergi, senyum Hardi surut perlahan. Jangan tanya bagaimana perasaannya. Walaupun setiap hari selalu perlakuan yang sama yang didapatnya. Tetapi rasanya tetap sakit saat dirinya terabaikan.
Baik oleh keluarganya.
Maupun oleh dunia.
Inilah dunia Hardi.
Kau telah tau paginya seperti apa.
Apa kau masih ingin mengetahui siang dan malam miliknya?

KAMU SEDANG MEMBACA
PRAHARDI [Tamat]
Literatura Kobiecaini sedikit cerita yang kutuliskan tentang prahardi si manis yang memiliki hati setulus samudra dan tutur selembut sutra selamat memasuki dunia prahardi dan segala kepunyaannya Amaze cover by : @queenofdraw