7 is .S.E.V.E.N

6.7K 598 10
                                    

-Semoga manusia akan baik-baik saja setelah ini,
Virus-

Malam telah berlalu tapi kegiatan makan malam mereka belum dimulai.Anthony,ayah mereka belum pulang dan bahkan tak mengabari.

Hardi yang sudah berada di meja makan menatap Camele dan Darres yang menonton tv bersama-sama sambil tertawa bahagia.Hardi ingin bergabung.Tapi apakah abangnya sudi jika dia datang dan duduk bersama mereka.Hardi hanya takut merusak suasana.Jadi dia hanya mengamati dari atas tempat duduk yang yang bersebrangan dengan ruang keluarga dan sesekali melihat hp untuk membunuh kebosanannya.

Srek..srek

Hardi langsung menatap ke arah jendela yang ada didekat ruang makan.Mungkin pikirnya itu adalah suara kucing yang terjatuh atau hewan kecil lain seperti tikus.

Tapi suara itu muncul lagi,dan Hardi berani bersumpah bahwa dia melihat sepsang mata yang menatapnya tajam.Jantung Hardi berdetak keras.Segera ia berjalan mencari tau siapa yang ada diluar.Ketika Hardi akan membuka jendela pintu rumah mereka terbanting dengan kerasnya.Seperti didobrak paksa oleh segerombol orang.

Hardi berlari kedepan.Melihat 5 orang berpakaian hitam serta penutup kepala mereka berdiri sambil memegang senjatanya masing-masing.Sementara Darres dan camele yang berada di ruang keluarga sudah berdiri dan Darres yang menyembunyikan camele dibelakang tubuhnya.

Hardi ketakutan setengah mati dengan senjata yang dipegang oleh mereka.Bukan takut dengan keadaannya,tetapi kepada kedua kakaknya yang juga ada disini.

"Haaahaha lihatlah remaja-remaja tak berguna ini,hasil dari pembenihan ayahnya yang menjijikkan menghasilkan anak-anak yang menjijikkan juga."
Seorang lelaki yang berdiri paling depan diantara mereka mengeluarkan suara.Sambil menatap Hardi,camele, dan juga Darres bergantian.

"Hmm sepertinya,Ada satu yang kelihatan mempesona.Siapa namamu cantik.Boleh aku memelukmu?"

Lelaki itu tertawa lagi.Hardi Marah mendengarnya.Dia lalu bergerak maju ke tempat kakaknya Camele.Untung saja Darres tak mengusirnya.Hardi melihat Darres yang sudah mengeraskan rahangnya.Tangannya terkepal erat dan satu lagi menyembunyikan Camele dibelakangnya.

"Tutup mulut kotormu bajingan.Siapa kalian?".Darres terus saja menatap pemuda yang tadi berkata tidak sopan kepada Camele.Suaranya terdengar menyeramkan.Hardi tau,kemungkinan besar mereka semua adalah orang-orang yang memiliki urusan dengan ayah mereka.Dalam dunia perbisnisan ini adalah hal yang biasa.

"Hei kau,nyalimu lumayan juga.Kau tak tau apa yang kubawa ini?,Sudahla lagian aku tak ingin berlama-lama.Hajar mereka dan ambil yang perempuan."

Tidak.Mereka tidak boleh membawa Camele maupun melukai Darres abangnya.Dan terjadilah perkelahian itu.Darres yang memiliki ilmu bela diri melawan tiga orang sekaligus.

Hardi mendorong Camele untuk menjauh dan menghajar 2 orang secara bersamaan.Tapi tak bisa terelakkan.Mereka berjumlah 5 orang,ditambah lagi dengan snejata mereka masing-masing.

Arghh...

Hardi menatap Darres.Tubuhnya membeku sesaat.Darres terkena pisau di perutnya.Emosi Hardi naik berkali-kali lipat.Dia melihat Camele yang didatangi oleh dua orang yang berpakaian hitam itu.Hardi berlari akan menyelamatkan kakaknya.Tetapi hal yang terakhir diingatnya adalah camele yang dibekap mulutnya sebelum dirinya ambruk ke lantai dengan darah dikepalanya.Hardi tumbang.Kepalanya dipukul dengan balok berukuran besar.Lalu pandangannya hilang begitu saja.

"Kakk".Lalu Hardi tak mengingat apapun lagi.

--------------

Ketika Anthony sampai kerumah.Hal yang pertama dilihatnya adalah gerbang yang terbuka,juga pintu yang rusak.Dia terlambat pulang,ada masalah di perusahaannya yang mengakibatkan dirinya terhambat pulang.Baterai hp nya mati sehingga dia lupa mengabari anak-anaknya di rumah.

Ketika dia masuk jantungnya serasa ditarik paksa.Ada darah dimana-mana.Darres terbaring dengan darah yang bercucuran di perutnya.Anthony berlari mendekat pada Darres.

"Hei,res.Apa...apa yang terjadi nak"

"Hei darres,jawab papa sayang."

Jantung Anthony serasa berhenti.Tangannya bergetar tak kuasa melihat darah di perut anaknya.

"Darres bangun nak"

Anthony mengangkat tubuh Darres kedalam mobil.Dengan tangannya yang bergetar,Anthony melajukan mobilnya dengan kencang.Tapi dia lupa,bahwa ada seorang lagi yang membutuhkan pertolongannya masih tergeletak di atas lantai dingin yang menyedihkan.

PRAHARDI [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang