Camele membuka tirai jendela kamarnya.
Malam terasa begitu menyesakkan.
Camele menggigil di dalam kamarnya yang dipasang penghangat ruangan.
Camele menatap langit diatasnya.
Bertanya kepada semesta, mengapa hidupnya selalu dipermainkan seperti ini.
Rumah itu tidak terasa seperti rumah.
Camele sendirian walau Anthony berada di dalam rumah yang sama.
Camele sendirian karena Darres belum juga bangun dari tidur panjangnya.
Dan ini memasuki malam ke dua.
Camele sendirian karena telah kehilangan adiknya sekali lagi.
Taukah rasanya seperti apa?
Ketika kau ingin berlari, namun yang bisa kau lakukan hanya berdiri lalu menangis.
Lalu kemudian kau akan mengatakan dirimu sendiri bahwa kau lemah, kau bodoh, dan kau tak berguna.
Camele tidak bisa mengeluarkan air mata lagi disaat melihat ke luar jendela bahwa adiknya masih berada disana.
Hardi masih menunggu dan bersandar pada tiang di depan rumah.
Apakah masih pantas disebutnya dengan rumah?
Adiknya duduk sendirian, namun Camele tidak bisa menghampiri.
Adiknya kedinginan diluar, namun dia tidak bisa memeluknya.
Adiknya tersesat dan Camele tidak bisa menuntun adiknya sendiri untuk kembali.
Camele berteriak frustasi. Menjambak rambutnya dan meraung sedih.
Camele marah pada dirinya sendiri.
Camele marah pada ayahnya.
Camele marah pada adiknya, maupun Darres.
Raungannya kian melemah. Camele sudah tidak tau harus berbuat apa. Camele terlalu lelah dengan semuanya.
Ayahnya mengusir Hardi keluar. Namun nyatanya adiknya masih menunggui mereka untuk membuka pintu rumah, di luar pagar.
Hardi tidak masuk walau pagar tak terkunci.
Hardi benar-benar tak akan melanggar permintaan ayahnya. Dan itu membuat Camele semakin tersiksa.
Melihat adiknya kedinginan diluar sana tanpa siapa-siapa.
Hardi bahkan rela dijatuhi rintik hujan dan hanya berlindung di bawah sebuah pohon.
Sudah dua hari lamanya dan adiknya setia menunggu.
Apakah adiknya itu sudah makan?
Apakah adiknya itu baik-baik saja?
Jika Camele tau keadaanya akan seperti ini, dia akan berdoa kepada Tuhan untuk menghapuskan hari-hari bahagia mereka kemarin.
Camele rela, jika harus mengabaikan adiknya itu lagi daripada harus menyaksikan semua ini terjadi.
Seseorang berada di dekatmu namun terasa begitu jauh.
Tak bisa kau gapai ataupun kau pegang erat-erat.
---------------------
Hardi memeluk lututnya lemah.
Malam terlalu ingin melingkupi tubuhnya dengan sangat erat sehingga dinginnya makin terasa.Semenjak hari itu, Hardi menepati janjinya. Namun tidak juga melanggar perkataan Anthony sepenuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRAHARDI [Tamat]
Chick-Litini sedikit cerita yang kutuliskan tentang prahardi si manis yang memiliki hati setulus samudra dan tutur selembut sutra selamat memasuki dunia prahardi dan segala kepunyaannya Amaze cover by : @queenofdraw