Dasar Sojung bodoh !
Dia hanya membawa gadis ini tanpa membelikannya baju terlebih dahulu..
Pantas dia memberikan kartu black cardnya padaku, apa rencananya dengan gadis ini ?
"Apa kamu bisu ? Siapa namamu ?" Tanyaku lagi karna dia sedari tadi hanya diam dan melihatku dengan mata puppynya
Memangnya aku akan menyiksanya sampai seperti itu..
"Aku tidak akan menyiksamu, aku hanya perlu tau namamu, asalmu, dan latar belakangmu"
"Na..namaku Jung Eunbi selebihnya aku tidak ingat soal tempat lahirku, aku hanya ingat ayah tiriku menjualku pada 2 pria yang rupanya bawahan dari kakak tinggi itu" jelasnya dengan suara yang kecil
"Oke.. jadi yang menjualmu ayah tirimu, apa kamu ingat orang tuamu aslimu ?" Tanyaku lagi dan dia langsung menggeleng
Ini sulit.. ingatannya menjadi lemah akibat tindak kekerasan yang terjadi dan sedikit trauma di dirinya
"Kamu sudah mandi ?"
"Belum ehm.."
"Panggil saja aku kakak, kamu bisa mandi di kamarku untuk beberapa hari ini dan aku akan menyiapkan pakaianmu" ucapku kemudian berjalan
"Ikuti aku" perintahku dan dengan perlahan dia berdiri
Dia pendek.. pantas dia menyebut Sojung tinggi sebab tingginya hanya sekitar bahu Sojung
Sampai di kamar, aku langsung mencari handuk dan menyiapakan pakaiannya, sementara itu dia hanya duduk di tepi tempat tidur
"Apa luka memarmu sakit, Eunbi ?" Tanyaku
"Aku sudah terbiasa" jawabnya
Ya aku bisa merasakan luka memar itu juga, semakin lama semakin tak terasa karna aku tinggal di panti asuhan sejak kecil dan rasanya seperti neraka sepanjang hari
Aku berbalik, berjalan ke arahnya dan menyerahkan handuk untuknya
"Mandilah.. dan nanti pakai baju ini, setelahnya kamu turun temui aku di dapur, dapurnya berada di sebelah kiri tangga" ucapku dan dia tersenyum ke arahku
Senyumnya sangat manis, aku tak habis pikir gadis semanis itu di pukuli
"Terima kasih kak" ucapnya pelan
"Ya.."
Aku berjalan keluar dari kamar, menuruni tangga dan pergi ke dapur tak lupa aku membawa ponsel kesayanganku
"Hmm kita masak apa hari ini ?" Gumamku saat membuka kulkas
"Kenapa isi kulkasku nampak berbeda ?" Lagi lagi aku berbicara sendiri
Aku sudah biasa seperti ini, selama hidupku aku hanya punya 1 teman yaitu Sojung itu pun saat aku tak sengaja menabrak mobilnya dengan sepedaku
Wah kenangan itu benar benar lucu jika diingat, Sojung tidak marah padaku dan malah berterima kasih padaku agar dirinya bisa mendapat mobil baru, dia sudah gila dari remaja
"Pasti ini ulah Sojung, dasar bodoh" lagi lagi aku berdialog sendiri
Aku mengambil beberapa bahan makanan, aku hanya ingin membuat yang simpel saja..
Hmm.. nasi goreng ? ini sangat simpel..
🐥🐥🐥
"Kakak.." aku bisa mendengar suara gadis itu
Saat aku berbalik..?
Astaga dia sangat cantik, lihat paha putihnya sangat motok sekali, apa benar dia disiksa ? Tapi mengapa pahanya benar benar.. ehm..
Sadarlah Yerin fokus fokus jangan seperti ini, dia masih gadis, kamu tak boleh nafsu dengannya
"Ah kamu sudah mandi.. ayo makan sebentar lagi matang" ucapku kemudian langsung berbalik
Huh.. mengapa suhu tubuhku menjadi panas begini ?
"Ehmm boleh aku bantu kak ?" Tanyanya dan itu membuatku semakin bekeringat karna dia sangat dekat dengannya dan..
Mengapa dadanya menempel di lenganku !! Apa dia sengaja !
"Tidak perlu ka..kamu duduk saja Eunbi" aku tersenyum ke arah nya dan dia juga tersenyum ke arahku
"Nanti aku yang cuci piring kak"
"Kita saja belum makan, kamu sudah memikirkan hal itu"
Akhirnya aku terbebas dari siksaan batin ini, sialan mengapa aku sangat lemah dengan seorang gadis atau seorang perempuan ?
Saat selesai aku pindahkan nasi goreng itu ke piring dan membawanya ke meja makan, Eunbi sudah duduk manis di sana
"Ini untukmu" ucapku tetapi dia menatap heran ke arah piringnya dan piringku secara bergantian
"Kakak.. kenapa nasi gorengku lebih banyak ?" Tanyanya dan itu terlihat lucu saat wajahnya terlihat bingung
"Aku sedang diet, kamu makan saja.. kamu kan sedang masa pertumbuhan jadi makan yang banyak itu tak masalah" kataku dan dia langsung mengangguk
Aku menarik kursiku untuk makan nasi goreng yang sudah aku masak, saat aku mulai makan sesekali aku melihat ke arah gadis ini
Makan saja terlihat cantik, apalagi tadi dia tersenyum ke arahku
Huh.. Sojung benar benar menyiksaku kalau begini caranya
"Kakak.." gadis itu memanggilku saat aku sibuk memperhatikannya
Dia menatapku dan..
"Eh.. kenapa kamu menangis ?"
"Terima kasih kak, kakak sudah baik padaku dan mau merawatku.. sebenarnya aku tidak punya orang tua, aku tidak tau siapa orang tuaku dan ayah tiriku itu hanya seorang pria yang membawaku untuk tinggal di rumahnya dan dia malah berbuat kotor padaku setelahnya dia baru memberiku makan" jelasnya yang sudah menunduk
Penyiksaan, pemerkosaan, dan akhirnya dirinya di jual, benar benar gadis yang malang..
Aku berdiri dari posisi dudukku dan berjalan menghampirinya
"Sudah.. kamu aman bersamaku, aku berjanji akan merawatmu dan mengurusmu dengan baik seperti adik bagiku" aku peluk dirinya dari belakang dan dia memegang tanganku
"Eeee..hiks.. te..terima kasih kak.. hiks.."
"Ya sudah kamu makan nanti nasi gorengmu dingin" aku melepas pelukanku dan kembali ketempat dudukku
Aku harus menelpon Sojung, pasti dia mengetahui asal usul gadis ini
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1
FanfictionKami mencintai gadis yang masih/sudah berumur 20 tahun.. apa ini salah ?