"Pagi Sayang" Sojung sudah bersiap menjemput orang tuanya dan Yewon juga sudah duduk dengan manis di meja makan, menunggu sarapan
"Kemana Eunbi ?" Tanya Sojung yang sudah duduk di kursi dan Yerin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Sojung
"Dia tidak perlu ikut" jawab Yerin membawa sarapan ke meja makan
"Tidak perlu ? Kita tidak bisa meninggalkan dia sendirian di rumah" ucap Sojung khawatir meninggalkan Eunbi
Baginya Eunbi sudah seperti adiknya atau anaknya sendiri
"Tenang saja sebentar lagi Sinb datang kak" sahut Yewon yang sibuk membalas pesan dari Yuna
"Tunggu ! Dia mau apa kesini ? Dasar si Hwang itu kemarin dia melirik Yerin sekarang dia melirik Eunbi ! Awas saja kalau dia macam macam dengan Eunbi" oceh Sojung dan langsung mendapat tatapan aneh dari Yewon dan Yerin
"Kamu bicara seperti orang benar saja Sojung" seru Yerin
"Itu benar kak, kakak kan yang pertama meniduri Kak Eunbi" tambah Yewon menatap kakaknya dengan tatapan jijik
"Kalian sedang membicarakan apa ?" Eunbi yang baru saja datang langsung melihat mereka aneh
Bagi Eunbi, mereka bertiga adalah serigala berbulu domba yang bisa saja diam diam atau tiba tiba menyergapnya saat dia tidur atau lengah
"Kakak mau kencan sama Sinb ?" Tanya Yewon mengalihkan topik pembicaraan
"Tidak dia hanya mengajakku jalan jalan dan mengobrol di cafe" jawab Eunbi menarik kursi di sebelah Yewon
"Hati hati Eunbi dia itu sangat suka dengan perempuan imut sepertimu dan dia akan menyerangmu" ujar Sojung dan seperti biasa semuanya menatap malas ke arah Sojung
"Tidak tau diri.. kamu seperti mengatai dirimu sendiri Sojung" sahut Yerin dan Yewon memutar bola matanya malas saat kakaknya menatap bingung ke arah mereka
"Kak.. aku malah lebih takut dengan kakak, apalagi orang yang ada disampingku ini" ucap Eunbi dan juga menunjuk Yewon
"Eh aku.. aku kan tidak melakukan apa apa" Yewon mulai mengelak dengan wajah polosnya
"Sudah sudah kita sarapan, kita akan segera pergi dan Eunbi, kami akan mengantarmu dahulu ke rumah Sinb, bilang ke dia kalau kamu yang akan datang ke rumahnya" ujar Yerin dan Eunbi mengangguk
🌟🌟🌟
Sampai di rumah Sinb, Eunbi turun dan mereka bertiga berpamitan pada Eunbi. Eunbi menekan bel yang ada di tembok pagar rumah Sinb.
("Ya siapa ?") Terdengar suara perempuan dari interkom
"Apa Sinb ada ?"
("Ah dia sedang mandi, maaf kameranya mati jadi aku tidak bisa melihat wajahmu")
"Ah iya"
("Aku akan membuka gerbangnya tunggu sebentar")
Eunbi menunggu gerbang itu terbuka dan saat gerbang rumah Sinb terbuka.
Muncul mami Sinb yang terkenal cantik itu membuat Eunbi terkejut, tetapi bukan karna kecantikannya namun Eunbi sangat mengenal betul siapa perempuan yang disebut mami oleh Sinb
Mami Sinb tidak kalah terkejut, dia juga kenal betul siapa yang ada di depan matanya sekarang, dia Jung Eunbi yang mempunyai nama samaran Bunny sedangkan mami Sinb mempunyai nama samaran ice princess karna wajahnya sedingin es
Mami Sinb langsung menarik Eunbi masuk dan menutup gerbang rumahnya
"Kakak.. siapanya Sinb ?" Tanya Eunbi yang masih terkejut
"Sinb ? Ah Eunbi.. oke nanti aku jelaskan tapi jangan sampai Eunbi tau kalau kita saling mengenal oke" ucap Mami Sinb panik
Tiba tiba Sinb keluar dari dalam rumah.
"Oh kakak.. kamu sudah datang" sapa Sinb
"Oh iya mami sedang masak apa di dapur, aku matikan kompornya" tambah Sinb
"Kakak ibu Sinb ?!!" Spontan Eunbi terkejut
"Kak Eunbi kamu kenal mamiku ?" Tanya Sinb bingung dan dia juga merasa aneh melihat maminya sangat panik
"Eunbi tenanglah biar aku jelaskan nanti" mami Sinb menangkan Eunbi
"Sejak kapan kamu hamil ? Kamu saja tidak pernah absent dari club" seru Eunbi membuat Sinb mengerutkan dahinya
"Kamu anak baru saat itu mana tau aku hamil, saat itu Hwang sudah besar" sahut mami Sinb dan Eunbi hanya meratapi kehidupannya yang penuh kebetulan ini
"Apa ! Ini.. huh, oke aku dengarkan penjelasanmu"
Eunbi berjalan menghampiri Sinb dan dia menarik Sinb yang masih berdiri mematung menatap dirinya aneh
🌟🌟🌟
Mereka bertiga sudah duduk di ruang tamu, Eunbi melihat Sinb mulai gelisah sedangkan maminya masih terlihat santai
"Kenapa kamu bisa disini ?" Tanya mami Sinb
"Jelaskan apa hubunganmu dengan Sinb !" Tanya Eunbi dengan serius
"Dia anakku, aku hamil saat umurku 16 tahun, sangat sulit bagiku membesarkan dirinya.. aku tidak tau siapa ayahnya karna kamu tau sendiri kan kalau aku sudah melalukan pekerjaan ini dari umurku 12 tahun" jelas mami Sinb dan Eunbi mengangguk sedangkan Sinb sudah menunduk
Perasaannya bercampur aduk jika mendengar cerita maminya, sedih dan juga menyakitkan tetapi ada juga rasa kesal, mengapa maminya tetap melakukan hal seperti ini
"Karna pendidikan ku sangat kurang, aku tidak ada pilihan lain selain terus bekerja seperti ini, bukan karna aku senang hanya saja aku harus membesarkannya seorang diri.. tetapi buktinya aku bisa membesarkannya dan membuat dirinya tidak sepertiku.. aku tidak mau dia sepertiku dan seperti dirimu Eunbi" jelas mami Sinb membuat Sinb meneteskan air matanya
Eunbi ingin menangis juga, matanya sudah berair tapi dia tahan.
"Ehmm.. huh.. Sinb kamu harus bersyukur mempunyai ibu kandung yang sangat baik, dia hmm.. hiks dia.. dia sangat baik pada semua orang.. hiks" Eunbi tidak kuat menahan tangisnya lagi dan mami Sinb menyuruh Eunbi berpindah tempat duduk untuk dia rangkul Eunbi dan Sinb
"Kalian anak anakku.. walau hidup itu berat, tapi kalian harus menjalaninya dengan baik.. ya.. aku bangga mempunyai kalian berdua" ucap mami Sinb dan itu benar Eunbi sudah menganggap mami Sinb seperti ibunya
Karna sikap keibuannya yang membuat Eunbi nyaman dan juga Sinb mulai menerima kenyataan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1
FanfictionKami mencintai gadis yang masih/sudah berumur 20 tahun.. apa ini salah ?