"Woah di sini sangat dingin sekali" Yerin yang turun dari mobilnya merasa kedinginan mungkin karna sudah memasuki bulan november
"Kenapa kita kesini ? Padahal ini bulan november" Nayeon turun sambil memeluk dirinya sendiri karna kedinginan, dia tidak membawa baju ganti atau baju hangat karna liburan ini sangat mendadak untuknya
"Oh kamu kedinginan" Yerin melihat Nayeon menggigil, dengan cepat Yerin membuka hoodienya
"Nih pakai, aku tak masalah dengan hawa dingin ini karna aku sudah terlatih sejak kecil" Yerin menyerahkan hoodienya ke Nayeon
"Terlatih sejak kecil memangnya kamu tinggal di gunung ?" Tanya Nayeon bingung, Yerin tersenyum simpul mendengar itu
"Ayo kita ke mobil dan pergi ke penginapan, Sowon akan segera sampai.. oh iya kemana anak angkatmu yang bernama Sana itu" Ucap Yerin lalu berjalan ke arah mobil
"Di..dia akan datang bersama Tzuyu" kata Nayeon sambil berjalan
Di dalam mobil Yerin dan Nayeon saling diam namun Yerin tak ada niatan untuk menghidupkan mobilnya
"Nayeon seberapa sayang dirimu dengan Eunha ?" Tanya Yerin tanpa melihat ke arah Nayeon
"Aku sangat sayang dengannya, aku yang telah membesarkannya bersama temanku. Bermain bersama seperti seorang ibu dan ayah bagi Eunbi tapi itu semua hilang, kecelakaan itu merenggut memori Eunbi saat di masih kecil" Nayeon menjelaskan kembali mengapa Eunbi tak ingat siapa yang membesarkannya
"Memori Eunbi hilang ? Mengapa kamu tidak menceritakannya sejak awal" Yerin merubah posisinya dan memegang ke dua bahu Nayeon
"Aku juga ingin melupakan hal menyakitkan itu Yerin, karna malam itu adalah malam yang sangat menyakitkan dan terburuk untukku"
FLASHBACK
13 tahun yang lalu.
Saat itu Eunbi sudah berumur 7 tahun, Daniel sedang memangku Eunbi sedangkan Nayeon mengendarai mobil. Saat itu hujan turun cukup deras membuat jarak pandang sangat minim. Saat itu mereka berada di Jepang
"Ayah ayah.. aku ingin gulali lagi" pinta Eunbi pada Daniel yang dia panggil ayah
"Tadi kan Eunbi sudah makan gulali nanti gigi kamu rusak sayang" ucap Daniel lembut
"Ah ayah pelit" marah Eunbi lalu Eunbi melihat ke arah Nayeon
"Ibu belikan aku permen" pinta Eunbi
"Engga sayang, nanti gigi kamu rusak.." ucap Nayeon seraya tangannya mengelus kepala Eunbi walau dia harus tetap fokus dengan jalanan
"Aahh Eunbi mau permen, mau gulali"
"Oke oke ayah belikan tapi Eunbi harus memilih permen atau mainan ?"
"Dua duanya boleh"
"Gak boleh dong.. Eunbi harus milih"
"Hmm.. mainan"
"Oke sehabis ini kita beli mainan ya"
Nayeon tersenyum sambil melirik ke arah Daniel yang selalu mengajak Eunbi bercanda dan berbicara. Daniel sangat menyukai anak yang bawel dan Eunbi adalah anak yang cukup bawel, sementara itu Nayeon semakin sulit untuk membagi waktunya akhir akhir ini sebab dia mulai sibuk dengan kuliah S2 dan pekerjaannya
Hujan tidak kunjung reda, lalu lintas juga tidak terlalu padat seperti biasanya. Nayeon memberhentikan mobilnya untuk menunggu lampu berubah menjadi hijau.
"Ayah Eunbi mengantuk" ucap Eunbi dan Nayeon melihat kearah Eunbi
"Ya sudah kamu tidur ya"
"Mau tidur sama ibu ?" Tanya Nayeon
"Engga, mau tidur sama ayah saja" jawab Eunbi, tak biasanya Eunbi ingin tidur bersama ayahnya tapi malam itu dia meminta tidur dengan ayahnya
Setelah Eunbi tertidur, lampu merah telah berganti ke lampu hijau
"Oh iya Nayeon kenapa kau diam saja ?" Tanya Daniel tapi dia melihat mobil yang melaju kencang ke arah mereka
"NAYEON INJAK GASNYA !" Teriak Daniel tapi Nayeon terlambat menginjak gas
Mobil mereka tertabrak dari samping dengan sangat kencang membuat mobil mereka terguling guling, bahkan air bag tidak bisa menahan benturan yang sangat keras
Mobil yang mereka kendarai hancur, Daniel yang mencoba melindungi Eunbi sebisanya membuat dirinya terluka sangat parah. Nayeon yang sedikit sadar melihat Daniel yang masih memeluk Eunbi
"Da..Daniel, Eunbi.." Nayeon membuka sabuk pengamannya, pandangannya sangat buram karna darah sudah menutupi pandangannya
Daniel masih sadar, dia melepaskan pelukannya dan melihat ke arah Nayeon dengan kepala yang dia sandarkan di sandaran kursi mobil
"Na..yeon ba..bawa Eunbi dan te..mui adikku" ucap Daniel sangat pelan, Nayeon berusaha menyelamatkan Eunbi dahulu karna dia sudah samar samar mencium bau bensin
Nayeon keluar dari mobil itu dengan susah payah sambil membawa Eunbi keluar dari mobil, dengan berjalan tertatih tatih dia menjauhkan Eunbi dari mobil dan tak lama mobil itu meledak
Nayeon hanya bisa terduduk lemas melihat ke arah Daniel yang terbakar di dalam mobil itu, air matanya mengalir deras dan malam itu menjadi malam yang cukup menyakitkan baginya
🌟🌟🌟
Nayeon dan Eunbi di bawa oleh ambulance ke rumah sakit. Nayeon terluka cukup parah di bagian kepala, punggung, kaki kanan dan tangan kirinya sedangkan Eunbi..
Dokter memberitahu jika Eunbi koma, terjadi beturan keras di kepalanya dan itu akan membuat dirinya amnesia jika sadar nanti.
OFF
Nayeon menceritakan semuanya, itu membuat Yerin merasa bersalah sudah memaksa Nayeon untuk bercerita
"Maafkan aku Nayeon"
"Tak apa Yerin, mungkin memang seharusnya hidupku dan Eunbi seperti ini" ucap Nayeon menahan air matanya
Tak lama Yerin melajukan mobilnya menuju penginapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1
FanfictionKami mencintai gadis yang masih/sudah berumur 20 tahun.. apa ini salah ?