Saat istirahat, kepalaku sangat kosong.
Tadi pelajaran apa ? Aku tidak mengerti !
Tiba tiba ada seorang murid menghampiriku
"Hei.. kamu anak baru ya ? Dari sekolah mana ?" Ada seorang murid yang bertanya padaku
Aku melihat kesekeliling, murid murid di kelasku memandang sinis ke murid perempuan yang tersenyum padaku itu
"Hei Yeri jangan ganggu anak itu !" Seru seorang murid yang duduk paling belakang
"Hei hei aku hanya ingin berkenalan saja, memang dia siapa huh sampai kalian lindungi anak ini" ucapnya dan aku mulai berpikir apa dia seorang pembully seperti drama yang aku tonton kemarin bersama kak Yerin
"Ketua kelas bilang kami harus menjauhkannya darimu" ucap salah satu murid
"Ah Kim Yewon.. anak itu masih sok jagoan mentang mentang lebih kaya dariku" katanya dengan nada tak suka
Yewon seorang ketua kelas, pantas disuruh membawa tugas tugas kami ke kantor
Murid perempuan di depanku kembali memojokanku, dia menatapku dari atas ke bawah dengan menatapku sangat hina
Huh.. aku bosan dengan tatapan mata menghina itu
"Namaku Kim Yerim salam kenal, aku akan mengawasimu selalu di sekolah ini" ucapnya seperti merendahkanku
"Yerim kamu mau apa disini !"
Aku melihat Sinb datang menatap sinis ke arah anak perempuan bernama Yerim ini.
"Kamu juga mau apa disini ? Mau jadi seorang pahlawan seperti Yewon temanmu, dasar anak haram" ucap Yerim membuatku terkejut
Huh ini sangat keteraluan..!
Ini sudah waktunya menjadi Eunbi yang dewasa di hadapan anak anak ingusan ini
Aku bangum dari tempat dudukku dan menatap sinis ke arah Yerim
Dia lebih pendek dariku rupanya !
"Jangan menghina seseorang jika dirimu tidak lebih baik darinya, aku tau kamu seorang pembully, merasa sekolah ini milikmu. Cih ! Kita sekolah di tempat yang sama jadi berhentilah bersikap seperti anak anak" aku menatap datar ke arah Yerim
"Eh ada apa ? Yerim kamu !" Yewon yang baru datang langsung emosi saat melihat anak bernama Kim Yerim itu, dengan segara aku tahan bahunya
"Sudah Yewon kita pergi ke kantin saja karna seorang pembully itu sama buruknya dengan laki laki hidung belang yang ada di pinggir jalan" aku menarik Sinb dan Yewon keluar kelas dan aku bisa melihat wajah Yerim yang menahan emosinya
Di kantin Sinb memesan makanan karna dia kalah dari permainan suit. Aku bisa melihat wajah kesalnya yang terus dia pasang.
"Kak.. tadi kakak sangat hebat menghadapi Yerim" puji Yewon lagi
"Kamu lupa siapa aku Yewon ? Aku sudah sering mendapat pukulan serta caci maki dari seseorang di tempat kerjaku dulu, dikatai dengan berbagai macam bahasa kasar, jadi aku sudah biasa Yewon" jelasku dan Yewon tersenyum
"Mengesalkan !" Sinb datang dengan makanan kami dan dia terus bergumam kesal
"Sudahlah terima saja kenyataannya jika kamu kalah, Sinb" kataku dan dia semakin cemberut
"Heheh.. kamu sangat lucu Sinb" aku mencubit pipi Sinb dengan gemas
"Tolong jangan bermesraan di depan mataku ! Itu sangat menyebalkan melihat wanita yang pernah kusentuh dengan orang lain" ujar Yewon dan aku langsung memukul bahunya
"Ini sekolah ya" aku menegurnya lagi
"Ini kantin" sahutnya
🐰🐰🐰
Sepulang dari kantin, aku tidak melihat tasku yang seharusnya menggantung di pinggir meja
"Kamu lihat tasku tidak, Yewon ?" Tanyaku dan Yewon langsung menghampiriku setelah merapikan bukunya yang berserakan di meja
"Tas ? Tunggu tasku juga tidak ada !"
Tas Yewon juga hilang, siapa yang mengambilnya ?
"Kemana tas kita ?" Tanyaku bingung dan Yewon langsung menatap satu persatu murid di kelas
"HEI KALIAN ADA YANG TAU DIMANA TASKU DAN TAS DIA !!" Teriak Yewon dan salah satu murid mulai membuka mulutnya memberitahu kalau tas kami diambil oleh Yerim
"SIALAN !" Yewon mulai emosi, emosinya sama dengan kak Sojung
"Yewon redam emosimu" ucapku yang mau mengenggam tangannya tetapi dia langsung menepis tanganku
"Diamlah ! ini sudah keteraluan ! Isi tasku lebih berharga karna ada berkas berkas yang harus aku berikan pada perusahaan lainnya !!" Dia membentakku
"Aku tau tapi kita cari Yerim dahulu jangan terlalu emosi" kataku lembut meredakan amarahnya
"Kakak yang terlalu baik !" marah Yewon dan dia langsung lari entah kemana
"Huh.. ada yang tau dimana kelas Yerim ?" Tanyaku pada murid murid di kelas
"Dikelas Dance B" jawab salah satu murid
"Oke terima kasih" ucapku tersenyum ke arahnya
Di lorong aku berjalan cepat sesekali kepalaku mendongak ke atas untuk melihat nama kelas yang aku lewati
Saat aku melihat kelas dance B, mulai terdengar suara ribut dari kelas itu dengan cepat aku hampiri dan melihat Yewon yang sudah memegang kerah seragam Yerim
"Kemana tas aku perempuan sialan !?"
"Tas ? Aku tidak melihatnya tuh"
"Jangan bertindak seenaknya Yerim, ini sudah keteraluan kamu tidak tau apa isi tasku hah !
"Apa ? Kamu membawa obat terlarang didalam tasmu ? Atau ada—"
"HENTIKAN ! Yerim kembalikan tas Yewon, kamu boleh ambil tasku" seruku tetapi dia malah menujukan simirknya
"Kalian mau tas itu ? Cari saja di tempat sampah karna itu sangat cocok untuk kalian" ucapnya yang benar benar keteraluan
Kalau saja ada kak Yerin mungkin Yerim sudah di tampar berulang kali sampai dia tidak sadarkan diri
"Kak ada apa ?" Sinb baru saja datang dan melihat Yewon mau menampar Yerim
"Hentikan Yewon. Ini bukan dirimu !" Sinb langsung mencegah Yewon menampar Yerim
"Diamlah isi tasku lebih berharga dari harga diriku" bentak Yewon
"Apa yang kamu bawa kesekolah ?" Tanya Sinb menahan emosinya
"Berkas berkas yang dibutuhkan untuk kerja sama dengan perusahaan lain" jelas Yewon
"Wah sangat penting sekali itu hahahhah" mulut Yerim memang minta dibungkam
Aku yang ada di situ menahan Sinb dan Yewon agar tidak memukul Yerim.
Sampai guru mendatangi kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1
FanfictionKami mencintai gadis yang masih/sudah berumur 20 tahun.. apa ini salah ?