Siang dan sore sudah berlalu giliran malam dengan bulan yang bersinar terang.. menemani kami berdua di teras samping rumahku sementara itu Eunbi sudah tidur di kamar
"Kamu sudah mandi ?" Tanyaku pada Sojung dan dia mengangguk
"Kamu masih marah ?" Tanyaku lagi
"Tidak, tapi aku bingung kenapa kamu masih menyimpan benda benda bodoh itu, kalau Eunbi liat dia akan tau siapa dirimu yang sebenarnya" ucap Sojung dan aku tertunduk mengingat ingat siapa diriku yang sebenarnya di masa lalu
Aku memejamkan mata untuk melupakan semua hal bodoh dan buruk itu dari kepalaku dengan perlahan aku merasakan nyaman dan hangat secara bersamaan
Aku tau rasa hangat dan nyaman ini milik siapa, aku tidak akan membuka mataku.. aku ingin menikmati rasa ini
Rasa yang pernah hadir dalam kehidupanku walau sempat menghilang yang pada akhirnya rasa ini kembali lagi
"Kamu sudah berhasil berubah untukku dan sekarang giliran aku yang berubah untukmu sesuai janji awalku ini untuk Eunbi" suara lembut itu hampir di indra pendengaranku
Sangat merdu, sangat lembut, dan sangat menenangkan pikiranku..
"Aku percaya padamu, Sojung" ku genggam tangan Sojung dan rasa hangatnya seperti mengalir dalam darahku
Aku benar benar merindukan dirinya yang lembut seperti ini tanpa ada nafsu hanya cinta yang ada di antara kita berdua malam itu..
Malam yang sangat indah sampai kami melupakan segalanya..
🐥🐥🐥
Pagi hari aku terbangun di tempat tidurku bersama Eunbi yang ada di sampingku
Ah wajahnya sangat cantik..
Wajah polosnya dan dia tidur seperti tanpa beban di pikirannya
Seperti anak anak yang baru tumbuh menjadi remaja..
Aku bangun dari posisiku yang berbaring, merenggangkan otot ototku dan melirik ke arah Eunbi..
"Eunbi.." panggilku dan dia mengintip kemudian menutup matanya lagi
"Hei aku tau kamu sudah bangun Eunbi.." kataku menggoyang goyangkan tubuhnya tapi dia malah memajukan bibirnya
"Uuummm.."
"Hahahha kamu sangat menggemaskan Eunbi.." tawaku dan dengan perlahan aku mengecup bibirnya
Ya hanya mengecup sampai dimana Eunbi menahan tengkuk leherku yang membuatku terus mencium bibirnya..
Pagi ini Eunbi sedikit memimpin permainan, ciumannya semakin kasar dan lidahnya menerobos masuk kedalam rongga mulutku..
Lidahnya menari nari di dalam mulutku membuatku sedikit kehabisan nafas..
"Ah..ah..ehm.." dengan kasar aku menarik tubuhku menjauhi dirinya
Kulihat wajah Eunbi tidak terlihat polos lagi bagiku, dia seperti wanita umur 21 tahun yang sangat seksi dan sudah dewasa..
Shit..! Wajahnya menggodaku..
Aku harus menahanya.. karna Sojung masih tertidur di bawah..
Semalam Sojung pindah dari sofa ke kamar karna kedinginan, padahal dia sudah pakai selimut....
Dia memang pintar beralasanAkhirnya dia tidur di karpet yang aku alasi lagi dengan beberapa selimut agar tak dingin..
"Eunbi.. ada kakak tinggimu kita tak bisa melakukannya sekarang" ucapku pelan malah seperti berbisik padanya
Aku benar benar khawatir Sojung melihat ini tetapi Eunbi berbeda seperti tak ada yang dia khawatirkan.. dia bangun dari posisi berbaringnya dan langsung memelukku
"Eh Eunbi kita akan jatuh..!" Eunbi memelukku dengan sedikit mendorong tubuhku..
Tubuhku tak bisa menahannya apalagi kasurku yang sempit, akhirnya aku jatuh berdua dengan Eunbi yang masih memelukku, menindih tubuh Sowon
"AKH..! Ehmm.. Ye..rin.. Eunbi apa yang kalian lakukan.. aduh sakit sekali sikutmu Yerin menekan juniorku" rintih Sojung sepertinya dia sangat kesakitan dan sangat kaget sampai dia terbangun
"Eunbi bangunlah.." ucapku yang tak bisa bangun karna tubuh Eunbi sangat berat di tambah posisi tubuh bagian atasku masih berada di atas kasur sedangkan kepalaku berada di perut Sowon
"Ehm.. kak Yerin aku masih mengantuk" gumam Eunbi
Apa tadi dia mengigau ?
"Yerin bangunlah.. aku akan benar benar keluar di dalam celana.. uugghhh.. brengsek" Sojung mulai tersiksa dengan juniornya sendiri
"Aku tak bisa bangun Sojung tolong aku.. le..lebih baik kamu yang bangun lebih dahulu" ujarku
"Singkirkan sikutmu dahulu" pintanya tapi itu sangat sulit saat Eunbi tiba tiba mengeratkan pelukannya
"Akh Yerin jangan di tekan !" Pekik Sojung dan aku bisa melihat wajah Sojung yang kesakitan
"Eunbi bangunlah..!" Kataku dengan suara yang keras dan aku remas pantatnya
"Ehmm.. ah kakak ! Nakal banget sih !"
Aku tau Eunbi tidak menyukai pantatnya di remas tapi ini cara tercepat agar dia bangun
Dengan cepat Eunbi bangun dan menumpukan tangannya di bahuku
"AKH.. JANGAN DI TEKAN !" teriak Sojung
"Eh kenapa kepala kakak ada di perut kak Sojung dan kak Sojung kenapa ?" Tanya Eunbi dengan polosnya
"CEPATLAH BANGUN EUNBI !" Teriak Sojung yang sepertinya dia sudah tak bisa menahannya
Akhirnya Eunbi bangun dengan berguling ke samping sedangkan aku menggulingkan tubuhku ke belakang..
"Ah.. sial.. ah.. bantu aku Yerin kamu harus tanggung jawab" ucap Sojung yang berusaha bangun dan berjalan pelan ke arah kamar mandi
"Apa !!" Sahutku terkejut
Eunbi tersenyum ke arahku dan berdiri menghampiriku kemudian memelukku..
"Gunakan kesempatan ini kak heheh.. aku akan ke bawah.."
Eunbi bukan anak anak lagi dia perempuan berumur 20 tahun dan aku harus ingat kalau dia mantan seorang pemuas nafsu
Eunbi mengecup leherku dan pergi berlalu dengan senyum di wajahnya
"YERIN... AKH TANGGUNG JAWAB !" Teriak Sojung dari dalam kamar mandi..
Huh.. haruskah ?
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1
FanfictionKami mencintai gadis yang masih/sudah berumur 20 tahun.. apa ini salah ?