Aku kembali merasakan rasa sesak saat melihat foto di hp ini, apalagi saat aku melihat foto laki laki yang menggendongku itu. Rasa sakit di dadaku makin terasa dan rasa pusing yang cukup hebat di kepalaku.
"Yuna bolehkan aku menyadar padamu ?" Tanyaku dan aku melihat ke arah Yuna
Yuna melihatku dengan tatapan lembutnya lagi
Aku rindu ditatap olehnya, aku hanya ingin bersama dengannya
"Bersandarlah, aku tau kau bertengkar dengan Nayeon, tapi jika benar Nayeon yang telah membesarkanmu, itu akan membuat Nayeon sangat sedih"
Yuna berbicara perlahan, sedangkan aku terus memainkan hp lama milik Nayeon.
Banyak foto dan video di hp ini, tak sengaja saat aku melihat lihat, aku malah memutar video di tambah dengan suara yang cukup kencang.
📲 🎞
("Eunbi lihat sini Eunbi") terdengar suara Nayeon memanggil namaku di dalam video
Video itu adalah video seorang anak kecil menaiki wahana kuda berputar
Anak kecil itu melambaikan tangannya dan aku bisa melihat jelas anak kecil itu mirip denganku
("Eunbi sudah besar ya Nayeon") terdengar suara laki laki
("Ya dia sudah besar")
("Tolong jaga dia ya")
("Dasar bodoh kita akan membesarkannya bersama seperti keluarga")
("Oh sudah selesai ayo ke sana")
Aku bisa melihat laki laki itu berjalan lebih dahulu ke arah pintu keluar wahana itu dan anak kecil itu di gendong olehnya
("Nayeon nanti kita foto bersama di depan wahana ini")
Aku bisa melihat wajah laki laki itu, laki laki tampan dengan mata yang cukup sipit
Kamera mendekati mereka dan sepertinya saat itu Nayeon lupa mematikan kamera
("Ayah mau gulali")
("Iya nanti ya")
📱
Video itu selesai dan air mataku langsung keluar setelah mendengar suaraku dan laki laki itu. Ada rasa aneh dalam diriku, aku seperti merindukan laki laki itu, aku rindu di peluk olehnya.
"Eunbi, kalau mau menangis menangislah. Aku tidak akan bilang pada siapapun" Yuna memelukku dari samping
Aku melihat Yuna lalu air mataku keluar sangat deras, aku tidak bisa menahannya lagi. Aku merindukan keluargaku, aku sangat merindukannya.
"Ayah Kang.. hiks.. aku merindukannya Yuna.. hiks.." aku menangis di bahu Yuna sedangkan Yuna tetap memelukku.
🌟🌟🌟
Diam diam Nayeon mengikuti Eunbi. Dia mendengar semua isi video itu karna pantai sedang sepi di tambah suara video itu cukup kencang.
Nayeon baru ingat jika Daniel pernah berbicara seperti itu membuat dirinya kembali mengingat peristiwa malam itu, peristiwa yang membuatnya stress dan trauma. Tangannya kembali gemetar hebat, dia seperti melihat darah di tangannya.
"Kamu tidak apa apa ?" Tanya Sojung menghampiri Nayeon dan itu cukup membuat Nayeon terkejut, lalu beberapa detik kemudian Nayeon pingsan membuat Sojung kaget dan panik
"Astaga kenapa dia pingsan ? Aku gk kuat ngangkatnya lagi" Sojung sangat panik sampai dia menepuk nepuk pipi Nayeon
"Nayeon cepat bangun, Nayeon !" Ucap Sojung membuat Yuna dan Eunbi sadar kalau bukan mereka saja yang ada di luar penginapan
Yerin keluar dari penginapan melihat Sojung seperti orang panik.
"Sojung kamu sedang apa ? Kalau kau mau berhubungan intim dengan Nayeon tau tempat dong" ucap Yerin berjalan menghampiri Sojung
"Yerin cepat angkat Nayeon, dia pingsan" Sojung sangat panik tetapi Yerin tetap santai
"Kau apakan ? Kamu cium dia ya" Yerin mulai menuduh nuduh
"Kau gila ya memangnya ciumanku mengandung obat bius, cepat angkat dia ! Aku gk kuat mengangkat tubuhnya" kata Sojung yang sudah berdiri berhadapan dengan Yerin
"Cih, dasar lemah" Yerin langsung berjongkok dan mengangkat tubuh Nayeon yang bagi Yerin cukup ringan dibanding harus mengangkat tubuh Eunbi
"Kamu buka pintunya" suruh Yerin dan Sojung langsung membuka pintu, Yerin langsung membawa Nayeon ke dalam
Eunbi dan Yuna langsung menghampiri Sojung
"Kak ada apa sama kak Nayeon ?" Tanya Yuna
"Gk tau tiba tiba dia pingsan" jawab Sojung
Sementara itu Eunbi yang sangat menghawatirkan Nayeon langsung menyusul Yerin ke dalam kamar Nayeon yang kebetulan sekamar dengannya
"Kak, dia gk kenapa napa kan ?" Tanya Eunbi tak berani menyebutkan nama Nayeon
"Dia siapa ?" Tanya Yerin membuat Eunbi kebingungan
Yerin menurukan Nayeon di atas tempat tidur dan Yerin melihat ke arah Eunbi
"Eunbi sini duduk sebentar" Yerin menarik Eunbi untuk duduk di atas tempat tidur yang lain
Yerin mengenggam kedua tangan Eunbi lalu menatap Eunbi dengan lembut namun terlihat serius
"Eunbi, aku ingin kamu menyelesaikan masalahmu dengan Nayeon, aku sudah tau kalau Nayeon itu adalah orang yang sudah membesarkanmu, dia sudah menganggapmu seperti anak kandungnya sendiri" Yerin mencoba membujuk Eunbi yang cukup keras kepala menurut Yerin. Yerin berpikir kalau Eunbi punya sifat yang sama seperti Sojung.
"Kamu pegang hp lama Nayeon kan ? Dan Sojung juga sudah tau kalau kamu anak yang dibesarkan Nayeon ditambah Sojung sudah pernah menemani Nayeon menangis setiap malam selama 3 tahun, walau Sojung tidak tau apa yang di tangisi Nayeon tapi sekarang dia sadar jika yang ditangisi Nayeon itu kamu, Eunbi" tambah Yerin membuat Eunbi kembali menangis
"Sudah jangan menangis, ini bukan salahmu, Nayeon pun seharusnya tak perlu merasa bersalah, ini bukan kelalaiannya.. mungkin ini adalah takdir yang harus kalian tempuh" Yerin memeluk Eunbi yang menangis kembali
"Kak, aku rindu ayah" gumam Eunbi tapi Yerin hanya samar samar mendengarnya
"Kamu merindukan siapa ?" Tanya Yerin melepaskan pelukannya
"Ayah.. ayah Kang" jawab Eunbi pelan
"Eunbi, kamu temani Nayeon ya dan panggil dia ibu mulai sekarang, aku ingin Nayeon merasa bahagia saat mendengar sebutan itu berasal darimu Eunbi" ucap Yerin dan Eunbi mengangguk perlahan
Yerin berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah pintu
"Aku kedepan dulu ya Eunbi" kata Yerin sebelum dia pergi keluar kamar
Eunbi berdiri dan menatap Nayeon yang berbaring kemudian dia duduk di tepi tempat tidur
"Maafkan aku ibu" Eunbi mengenggam tangan Nayeon
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1
FanfictionKami mencintai gadis yang masih/sudah berumur 20 tahun.. apa ini salah ?