13

2.2K 147 13
                                    

"Eunbi taruh ponselnya, sedari bangun tidur kamu terus memainkannya" seruku saat melihat Eunbi masih memainkan game di ponselnya

Aku bangun pagi sekali untuk membuat sarapan spesial untuk Eunbi, tapi datang tamu tak di undang ke rumahku

"Eunbi !" Aku langsung mengambil ponsel Eunbi dan menaruh piring yang berisi sarapan di depannya

"Kak.. aku hampir menang tadi" rengek Eunbi meminta ponselnya di kembalikan

"Tidak ini waktunya sarapan" ucapku

"Hei kok sarapanku sedikit sih !" Protes Sojung yang bertamu pagi pagi sekali menyelinap masuk kedalam rumahku

Sojung memang selalu tidak sopan padaku

"Makan saja.. jatahmu sudah aku berikan pada Eunbi, dia makan lebih banyak darimu" ucapku dan aku langsung duduk untuk ikut sarapan juga

"Kak.." panggil Eunbi tersenyum padaku

"Ya ada apa Eunbi ?" Sahutku lembut

"Aku seperti punya keluarga, ayahnya kak Sojung dan ibunya kak Yerin heheh"

Aku sedikit terkejut mendengar perkataan Eunbi, tapi itu berhasil membuatku kembali bersedih.. mengingat latar belakang Eunbi yang yatim piatu

"Apa benar aku seperti ayah Eunbi ?" Tanya Sojung dan aku melihat Eunbi mengangguk

"Aku tidak setuju kamu jadi ayah ! Mana ada ayah yang meniduri anaknya sendiri !" Kataku membuat Eunbi langsung menunduk malu sedangkan Sojung terkejut mendengar itu

"Bagaimana kamu bisa tau ?" Tanya Sojung dengan wajah bodohnya

"Hei.. aku tau seperti apa otakmu Sojung ! Jadi jangan remehkan aku" jawabku padahal Eunbi sendiri yang bilang saat kemari malam

"Itu sudah berlalu jadi anggap saja hal tersebut sebagai pembelajaran untukmu agar dirimu tidak tidur dengan sembarang wanita lagi, kamu sendiri yang suruh aku berhenti, tapi.." saat aku berbicara tiba tiba Sojung berdiri dan menghampiriku

"Yerin lehermu.." Sojung menyibakan rambutku kebelakang dan dengan cepat aku menepis tangannya

"Diamlah !"

"Kak aku sudah selesai makan.. mana ponselku ?" Pinta Eunbi yang sudah menghabiskan sarapannya

"Minum dulu, jangan langsung main game" kataku menatap wajahnya sedangkan Sojung sudah duduk manis lagi di kursinya

"Sudah kak" eunbi langsung meminum air yang ada di gelasnya

"Ya sudah ini.. jangan terlalu lama bermain nanti matamu sakit" aku mengeluarkan ponsel Eunbi dari sakuku

"Terima kasih kak" Eunbi mengambil ponselnya dan langsung mencium pipiku kemudian dia lari ke ruang tengah

"Eunbi, gadis yang manis ya Yerin" ucap sojung tapi aku langsung menatap sinis ke arahnya

"Ya dan bodohnya kamu malah meniduri Eunbi, aku tau Eunbi itu adalah gadis pemuas nafsu, tapi bukan begitu caranya agar dirinya menurut padamu Sojung" aku mulai menceramahinya

"Dia penurut dan baik kok, hanya saja adik kecilku ini sangat bernafsu pada Eunbi yang datang dengan hanya menggunakan tank top dan celana pendek" jelas Sojung membuatku jijik saat mendengarnya

"Lama kelamaan aku potong juga batangmu itu !" Ancamku dan dia langsung tertawa

"Hahahha... apa kamu akan berani melakukannya ? Atau menjadi tidak tega setelah melihat adik kecil kesayanganmu ini" ucap Sojung membuatku sangat jengkel padanya

"Sojung berhenti berbicara mesum !" Sentakku

"Ya ya aku tidak akan membuat nafsu makanmu hilang lagi"

"Kamu kesini mau apa ?" Tanyaku

"Aku kesini mau membicarakan soal Eunbi, dia harus segera sekolah" jawab Sojung yang mulai serius

"Aku sedang mengurusnya" sahutku mulai menyendok makananku

"Tidak maksudku.. aku ingin memasukan dirinya ke sekolah yang sama seperti adikku" ucap Sojung membuatku langsung melihatnya

"Sekolah seni ? Apa kamu yakin ?" Tanyaku dengan keputusan Sojung

"Mungkin saja dia punya bakat.. kita coba saja dahulu kalau nilainya tidak berkembang kita pindahkan dirinya ke sekolah umum" jelas Sojung dan itu masuk akal bagiku

"Ah aku jadi seperti ayahnya saja hahahha" tawa Sojung tetapi itu benar

Sojung seperti sosok ayah yang bertanggung jawab untuk Eunbi, walau dia sudah melakukan hal salah tapi dia mempertanggung jawabkan semuanya, dengan memenuhi semua keperluannya dan tentunya aku juga mendapat jatahku

"Sojung" panggilku dan dia melihatku dengan tatapan lembutnya

"Setelah Eunbi sekolah, aku mohon ubah sikapmu.." ucapku lembut pada Sojung

"Kenapa ?" Tanyanya dengan wajah bingungnya

"Eunbi pun perlu sosok seorang ayah dan seorang ibu di hidupnya" jelasku dan tersenyum ke arahnya

"Jadi kamu.." wajahnya berubah senang dan aku mengangguk

"Te..terima kasih Yerin !" Dia langsung memelukku dan mencium pipiku

Dasar Sojung..

"Aku berjanji.. aku berjanji padamu, aku akan meninggalkan semua dunia kotor itu hanya untuk Eunbi dan juga dirimu" dia sudah bertekuk lutut di hadapanku

"Aku pegang janjimu dan jangan ingkari janjimu yang satu ini" ucapku

"Aku tidak akan mengingkarinya, aku akan bertobat demi kebahagiaan kalian" Sojung memegang kedua tanganku erat dan matanya benar benar serius mengatakannya

Aku tersenyum mendengarnya dan dengan perlahan aku memeluknya

"Aku akan menjadi istri yang baik untukmu, Sojung" bisikku dan dia langsung memelukku

"Aku mencintaimu Yerin, sampai kapanpun itu" bisik Sojung

"Aku juga" balasku

"Ehmm.. kak Sojung, kak Yerin kalian sedang apa ?"

Tiba tiba aku mendengar suara Eunbi berada di dapur

Sojung melepas pelukannya dan menghampiri Eunbi

"Eunbi aku akan menjadi ayah yang baik untukmu" ucap Sojung terdengar bodoh di telingaku

Aku melihat Sojung menepuk bahu Eunbi dan merangkulnya kemudian berjalan ke arah ruang tengah

"Hei..! Sojung jangan kabur ! Cuci piring !" Seruku dan dia langsung berbalik tersenyum

"Heheheh.. kamu yang cuci ya"

"Tidak kamu yang cuci ! aku dan Eunbi mau membereskan kamarnya" ucapku kemudian menarik lengan Eunbi

"Ah Yerin.."

"Kau berjanji jadi ayah yang baik kan, cuci piring itu !"

"Ah baiklah"

"Kakak benar menjadi ibuku ?" Tanya Eunbi

"Heheh kamu mau itu kan ?" Aku balik bertanya

"Ya"

"Aku akan menjadi ibumu dan ayahmu adalah kak Sojung"

"Benarkah"

"Iya"

Eunbi langsung memelukku dan mencium bibirku

CHUP..

Aku tersenyum setelah dia mencium bibirku..

"Ayo kita bereskan kamarmu" ajakku

Dan Eunbi langsung berlari ke arah kamar barunya

[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang