51

516 39 2
                                    

Aku terbangun dari tidurku, melihat langit langit kamar yang berwarna putih kemudian aku melihat ke arah samping kananku

Eh aku dimana ?

Cat dindingnya berbeda dan kamar ini berbau vanilla seperti bau tubuh kak Sojung

KLIK..

"Kamu sudah sadar ?"

Yuna masuk kedalam kamar membawa nampan. Aku berusaha bangun dan duduk menyandar ke dinding.

"Kita dimana ?" Tanyaku

"Kita sudah di apartemnt kak Sojung, dia tidak bisa menunda pembangunan rumah kak Yerin jadi saat kamu pingsan kak Sojung langsung membawamu ke apartemnt dan memanggil dokter" jelas Yuna

"Siapa yang mengangkatku ?" Tanyaku penasaran

"Kak Yerin yang mengangkatmu sedangkan kak Sojung merapikan barang barangmu serta menelpon dokter pribadinya" Yuna kembali menjelaskan dengan pelan dan baik

"Sekarang mereka kemana ?"

"Kak Yerin dan kak Sojung kerja hari ini, Yewon dan Sinb sekolah juga dan kamu sudah pingsan hampir 1 hari"

Aku terkejut saat Yuna memberitahku..

Selama itukah aku pingsan ?

"Aku sekamar dengan siapa ?" Tanyaku dan Yuna tersenyum lalu tangannya terulur dan memegang dahiku.

"Panas mu sudah turun, kamu sudah sembuh Eunbi dan kata dokter kamu hanya kelelahan membuat suhu tubuhmu naik dan sekarang kamu makan bubur ini ya" ucap Yuna dengan senyumnya

Senyumnya sangat indah dan manis

"Hhmmm suapin.." pintaku ragu dan Yuna langsung tersenyum kembali

"Oke"

Betapa senangnya aku di perlakukan lembut oleh Yuna, aku jarang mendapat perlakuan seperti ini dan mungkin ini yang pertama kalinya bagiku

Yuna menyuapiku makan dan dia terus tersenyum padaku.

"Kamu senyum terus Yuna" ucapku dan dia nampak terkejut

"Oh ya ? Aku pikir wajahku terlihat datar datar saja" balasnya yang masih setia tersenyum padaku

TING..

TONG..

Kami mendengar suara bel dan Yuna langsung buru buru keluar dari kamar.

Aku yang sedang duduk bersandar meraih hpku yang ada di sebelahku. Melihat beberapa pesan yang masuk ke hpku dan semua pesan itu dari Sinb

"Kak Eunbi sudah sadar ?" Tanya Sinb yang masuk ke kamarku

"Sudah Sinb" jawabku dan dia langsung memelukku

"Jangan sakit lagi ya" ucap Sinb membuat jantungku berdetak sangat cepat, namun rasanya berbeda dengan Yuna, sangat sangat berbeda.

"Sudah aku duga kamu sudah punya pacar kan dan kalau gk salah, kamu kan anak baru di kelas Yewon kan ?" Datang seorang perempuan dan wajahnya sangat tidak asing

Aku seperti pernah melihatnya tapi di mana ya..?

"Kamu siapa ?" Tanyaku

Sinb yang sudah melepaskan pelukanku melihat ke arah perempuan itu

"Ah namaku Jeon Somi aku sekelas dengan Sinb" dia memperkenalkan dirinya dan aku mulai berpikir keras mengingat ingat

"Jeon.. Somi ? Jemi ?" Gumamku dan perempuan itu sepertinya tersentak saat mendengar gumamanku

"Apa kak ?" Tanya Sinb

"Ah tidak, mungkin aku masih pusing saja Sinb" jawabku tersenyum

"Sinb ! Bantu aku mengangkat ini dong"

Aku mendengar suara Yuna memanggil Sinb dan Sinb langsung pergi meninggalkanku dengan Somi

Sinb yang mengunci pintu kamar membuat suasana menjadi sangat hening sepertinya kamar ini kedap suara

"Siapa kamu ? Kenapa tau nama samaranku di club ?" Tanya Somi to the point

"Aku Jung Eunbi, Bunny" jawabku melihat sinis ke arah Somi

"Bunny ? Tunggu ! Kenapa kamu berada disini seharusnya kamu ada di-" dia menggantung ucapannya dan aku langsung menyambar pembicaraan ini

"Di mana ? Di Jepang ? Aku sudah di beli cukup mahal oleh kak Sojung" kataku dan dia masih saja terkejut

"Huh.. dunia memang sempit ya Bunny, beberapa hari yang lalu juga aku bertemu Princess dan saat aku selidiki dia rupanya ibu si Hwang"

"Oh iya bukannya kamu akrab dengan Princess"

"Ya"

Bukan aku tidak mau menjawab tapi aku takut dengannya karna dia seseorang yang dengan mudah mendapat informasi semua perempuan malam di club dan tanpa diduga dia akan menjualnya ke berbagai negara

"Aku harap kamu jangan sentuh ibu Sinb" kataku dan dia malah tersenyum aneh

"Ah maksudmu si princess, oke bisa aku atur bagaimana kalau kamu saja Bunny yang aku jual ke seseorang yang sangat membutuhkanmu, kamu tidak akan merasa rugi jadi-"

KLIK..

Syukurlah ada yang datang masuk ke kamar dan rupanya kak Yerin yang datang

"Kakak" panggilku

"Maafkan aku Eunbi, kamu jadi sakit begini dan tunggu ! Kamu kan ! SOMI...!" Kak Yerin yang semula fokus padaku teralihkan saat melihat Somi

Dia sepertinya sangat marah pada Somi

"Mau apa kamu kesini ?" Tanya kak Yerin tidak bersahabat

"Ah tenanglah Doll Rin.. aku kesini hanya di ajak Sinb saja" jawab Somi sangat santai berbicara dengan kak Yerin

"Som, ayo kita berangkat ke tempat latihan" Sinb datang dan Somi menunjukan smirknya

"Lihat aku tidak berbohong kalau begitu sampai jumpa Bunny dan Doll Rin kesayanganku" ucap Somi melambaikan tangannya karna Sinb sudah menarik Somi perlahan

"Doll Rin ?" Aku melihat kak Yerin dengan tatapan bingung

"Kak Yerin, Eunbi aku pergi dulu ya. managerku tiba tiba menelponku dan aku harus pergi" Yuna datang sangat terburu buru menghampiriku

"Ah oke hati hati di jalan Yuna" sahut kak Yerin

"Hati hati di jalan Yuna, nanti malam kamu pulang kan ?" Tanyaku

Yuna menatapku dengan tatapan yang sangat lembut. Dia duduk di tepian tempat tidur dan menggenggam tanganku

"Cepat sembuh Eunbi"

Aku kaget saat Yuna mencium keningku tanpa melepas genggamannya. Setelahnya dia menatapku dengan hangatnya

"Aku akan kembali tenang saja" ucap Yuna dan dia melepaskan genggamannya

"Oke aku pergi dulu bye bye"

Yuna pergi dan kak Yerin melihatku dengan tatapan penuh tanda tanyanya

Aku hanya tersenyum kaku saat kak Yerin menatapku seperti itu






[TAMAT] The Sexy Little Bunny/Pt.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang