16 - Mulai Punya Rasa

123 52 21
                                    

Banyak typo pastinya, selamat membaca!

•••

Di kamarnya Rayhan kini tengah duduk di meja belajar, mencoba mengerjakan PR tapi tidak selesai dari tadi. Bukan. Bukan dia tidak bisa mengerjakannya, tapi ada yang mengganggu fokusnya, gadis yang tadi menolak untuk pulang bersamanya. Rayhan menghela napas lalu menutup buku membereskan buku yang bertebaran dan menyimpannya dengan rapi di meja belajar. Ia berdiri lalu berjalan dan beralih duduk di ranjangnya, mengambil hpnya yang di charger membuka kunci benda pipih itu, lalu melihat ada pesan di pop up, nama Rian menarik perhatiannya.

Rian pranata:
Ray! Lo dimana, sini dong ngumpul di kafe Mentari!

Membaca pesan dari Rian, cowok itu melirik jam yang ada di layar hpnya.

Rayhan adijaya:
Ok! Gue otw

Rayhan langsung mengambil kunci motor, memakai jaketnya terlebih dahulu, ia bergegas keluar kamar bertemu pada ibunya untuk berpamitan.

"Bu, Rayhan keluar dulu ya,"

Shinta yang lagi menonton tv, mengalihkan perhatian dari televisi ke putranya.

"Mau kemana Ray?"

"Ke kafe Mentari bu,"

Dahi Shinta berkerut, "Loh, bukannya hari ini kamu lagi off ya?"

"Iya bu, tapi barusan Rian ngajak ngumpul di sana, ya.. Ray iyain aja, bosen soalnya di rumah bu," jelas Rayhan.

Shinta mengangguk, "Ya udah, tapi jangan pulang terlalu malam ya?" pesannya. Shinta langsung mengulurkan tangan kanannya.

Rayhan mendekat langsung menyambut uluran tangan ibunya untuk ia salim, "Ray pergi bu! Assalamu'alaikum!"

"wa'alaikum salam, hati-hati Ray!"

Rayhan berjalan keluar rumah, "Siap ibu negara," teriaknya sambil berlalu.

                           ****

Rayhan sampai di kafe Mentari langsung memarkirkan motor, lalu masuk ke dalam kafe, ia berdiri sebentar di depan pintu masuk mengedarkan pandangan mencari keberadaan sahabatnya, ia menemukan Rian dan Geza tengah duduk di pojokkan outdoor, ia bisa melihat keberadaan sahabatnya dari kaca tembus pandang kafe, memang kafe pelangi menyediakan tempat luar dan dalam, memberi ruang lebih pada pengunjung.

Cowok itu berjalan mendekati sahabatnya yang sedang berbincang, "Yan, menurut lo sepatu yang ini bagus nggak?" suara Geza terdengar ketika Rayhan semakin dekat, dapat ia lihat Geza menyodorkan hp nya ke arah Rian seolah menunjukkan sesuatu di layar benda persegi tersebut.

"Hmm, ya bagus tuh!" sahut Rian yang makin jelas.

Rayhan langsung duduk di sebelah Geza begitu sampai di meja mereka, "Anjir, gue kira lo siapa? Bikin jantungan aja lo curut!" seru Geza kaget. Ia tidak sadar sama sekali dengan kehadiran Rayhan karena terlalu fokus pada layar di depannya.

"Kenapa? Lo gak boleh gue disini? Gue balik nih!" Rayhan hendak berdiri.

"Ya elah, gitu aja ngambek! Becanda bang Ray.." ujar Geza cepat.

Sebatas Angan dan Seujung Rindu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang