DUA BELAS

972 113 36
                                        

"Menurutku, mengenal seseorang untuk meyakinkan hatimu tidak harus butuh waktu yang lama, Fey. Beberapa hari saja sudah cukup."

~Brandon E. Herwingson ~

✈✈✈

Suasana pantai yang tidak begitu ramai membuat Brandon dan Feyzia leluasa menikmati kebersamaan hari ini. Saat ini, mereka sedang duduk di sebuah pondok sambil menatap indahnya pemandangan pantai.

"Oh ya, kau bilang ada sesuatu penting yang ingin dibicarakan denganku. Tentang apa itu, Bran?" tanya Feyzia setelah menyeruput air kelapa muda di hadapannya.

"Sudah saatnya, aku berkata jujur padamu." Brandon menghela napas pelan sebelum menjawab, "Sebenarnya ..., aku bukanlah seorang tukang ojek, Fey."

Kedua alis Feyzia berkerut. Kenyataan apa ini? Gadis itu bingung dan tidak mengerti. "Maksudmu apa, Bran? Kau bohong tentang pekerjaanmu? Untuk apa? Kenapa kau tidak jujur saja saat aku menanyakannya padamu?"

Brandon menyentuh punggung tangan Feyzia. "Maaf ...," menundukkan kepalanya sejenak, "aku ingin berkata jujur saat itu, tetapi kupikir belum waktunya kau mengetahui kebenaran tentang diriku."

"Lalu ..., apa menurutmu sekarang adalah waktu yang tepat untukku mengetahui kebenaran itu?"

Brandon mengangguk pelan. "Sejujurnya, aku tidak pernah mengumbar kehidupanku kepada gadis yang baru kukenal termasuk dirimu, Fey. Aku sangat selektif dalam memilih teman wanita."

"Kenapa kau begitu merahasiakan kehidupanmu yang sebenarnya kepada gadis yang baru kaukenal? Apakah ada yang salah jika mereka mengetahuinya?"

"Tidak semua yang kurahasiakan, hanya hal-hal tertentu saja seperti keluargaku dan pekerjaanku. Tidak ada yang salah. Aku hanya tidak ingin mereka memanfaatkanku untuk kepentingan mereka." Brandon semakin erat menggenggam tangan Feyzia sembari menatap wajah gadis itu. "Jujur, Fey. Hati kecilku merasa kau itu sangat berbeda dari gadis mana pun. Kau seperti memiliki keistimewaan tersendiri yang membuat dirimu itu terlihat berbeda."

"Bagaimana bisa kau begitu mudah menilaiku seperti itu, Bran? Bahkan, kita baru kenal beberapa hari ini."

"Menurutku, mengenal seseorang untuk meyakinkan hatimu tidak harus butuh waktu yang lama, Fey. Beberapa hari saja sudah cukup."

Untuk yang ke sekian kalinya, Feyzia terpana oleh kata-kata Brandon. Dia tidak tahu harus merasa senang atau sedih mendengarnya. Di satu sisi, gadis mana yang tidak terpana jika disanjung oleh seorang pria tampan, termasuk Feyzia. Namun di lain sisi, kekhawatiran sering datang menyusup ke dalam hati Feyzia.

Bisa saja, Brandon itu hanyalah seorang pria yang suka mengumbar pujian dan rayuan kepada setiap gadis yang dikenalnya. Setelah berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, Brandon akan meninggalkan gadis itu begitu saja.

Feyzia jadi bimbang. Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana kepada Brandon. Menerima kehadirannya dengan tulus atau mengabaikan pria itu. Namun dilihat dari cara Brandon menatapnya dan sikap Brandon kepadanya, dia merasa yakin bahwa pria itu bukanlah tipe pemain hati wanita seperti yang dikhawatirkannya.

"Lalu, apa pekerjaanmu yang sebenarnya, Bran?"

Brandon menghela napas sejenak sebelum menjawab, "Pekerjaanku yang sebenarnya adalah seorang kapten pilot. Aku menjadi tukang ojek beberapa hari ini hanya untuk membantu temanku yang sedang sakit. Kebetulan, pemilik ojek itu adalah teman dekatku."

"Kapten pilot? Benarkah?" Ada rasa tidak percaya di benak Feyzia ketika Brandon mengatakannya.

Brandon tertawa ringan. "Kau tidak percaya?"

I'm Yours, Captain!✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang