Beberapa hari yang lalu, Brandon datang ke rumah Rio. Dia mengutarakan niatnya untuk melamar Feyzia tepat di hari ulang tahun kekasihnya itu. Dia memilih tema acaranya nanti adalah pesta taman. Bukan tak mampu menyewa gedung atau restoran, tetapi dia ingin acaranya lebih privasi dengan suasana yang kekeluargaan.
Rio sangat mendukung niat Brandon. Dia menawarkan taman belakang rumahnya untuk menjadi tempat acara ulang tahun Feyzia nanti. Brandon pun setuju dan berterima kasih kepada Rio.
Hari yang ditunggu-tunggu Brandon, akhirnya tiba juga. Dalam hitungan jam lagi, Feyzia akan menjadi tunangannya. Sebenarnya, hubungan mereka menjadi sepasang kekasih masih seumur jagung. Akan tetapi, dia ingin ulang tahun Feyzia yang ke-19 ini menjadi momen yang tidak akan terlupakan untuk Feyzia.
Taman di belakang rumah Rio tidak terlalu luas, tetapi cukup untuk kedua keluarga serta Rio dan Adelina yang sebagai teman dekatnya. Tak banyak hiasan di sana. Hanya beberapa balon yang direkatkan di dinding dan rangkaian huruf-huruf yang membentuk kalimat HAPPY BIRTHDAY. Selain itu, ada tiga meja dan kursi yang sudah disusun rapi dengan makanan dan minuman yang juga sudah tersaji di atas meja.
Semua itu tak 'kan cepat selesai tanpa bantuan Rio, Adelina, orangtua Brandon, dan orangtua Feyzia. Brandon sangat bersyukur. Mereka begitu kompak dan sangat mendukungnya. Sekarang, Brandon tinggal mempersiapkan dirinya sebelum Feyzia datang.
✈✈✈
Feyzia duduk termenung di beranda rumahnya. Semua orang yang disayanginya perlahan menjauh dari dirinya, apalagi hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sampai sesiang ini, belum ada seorang pun yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Tak butuh pesta yang meriah, dia hanya ingin ada satu orang saja ingat dengan hari spesialnya.
Brandon yang sudah beberapa hari ini tidak ada kabar. Ditambah lagi, orangtuanya yang jarang ada di rumah akhir-akhir ini. Hanya Adelina yang sering menemaninya mengisi kesunyian dengan obrolan dan candaan.
Tatapan Feyzia beralih ketika ada mobil Adelina masuk ke pekarangan rumahnya. Bibirnya tersenyum lebar. Dalam hati, dia bergumam senang, Yeah ... Adel pasti ingat dengan hari spesialku.
"Hai, Fey," sapa Adelina, menghampiri Feyzia. "Sedang apa?"
Feyzia tersenyum kecut. "Seperti biasa. Menunggu malam untuk bertemu pagi."
Adelina tahu perasaan Feyzia sekarang. Pasti sedih ketika orang-orang terdekatnya tiba-tiba menjauh darinya beberapa hari ini. Tanpa diketahui Feyzia, mereka dan dirinya ikut serta dalam rencana Brandon. Tugas terakhirnya adalah membawa Feyzia ke taman—tempat acaranya.
"Aku punya rekomendasi tempat yang pasti tidak akan membuatmu bosan menunggu malam." Adelina duduk di samping Feyzia. "Bagaimana kalau kau ikut denganku sekarang? Suasana hatimu mungkin bisa lebih baik."
"Saat ini, aku sedang tidak mau pergi ke mana-mana, Del. Ingin di rumah saja," balas Feyzia, lalu lanjutnya dalam hati, Karena, aku sedang berulang tahun hari ini, Del. Cukup Brandon dan orangtuaku yang lupa dengan hari spesialku ini. Apa kau juga tidak mengingatnya, Del?
"Bagaimana, Fey?"
Feyzia tetap menolak pergi. Dia menggeleng lesu. "Aku malas bepergian, Del."
Adelina tidak menyerah. Dia berusaha merayu Feyzia agar mau ikut dengannya. Jika tidak, semua rencana Brandon akan hancur berantakan. Meraih lengan Feyzia, lalu berkata, "Oh, ayolah, Fey! Sebagai teman dekatmu, aku tidak ingin kau lesu seperti ini terus-menerus. Setidaknya, dengan jalan-jalan ke luar, bisa memperbaiki suasana hatimu dan membuatmu lebih bersemangat lagi."
Feyzia tersenyum tipis. "Terima kasih, Del. Di saat orang-orang memilih menjauh dariku, hanya kau yang masih tetap di dekatku. Bahkan, hanya kau juga yang perhatian denganku." Nada suaranya semakin lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Captain!✔ (END)
RomanceFeyzia Dirahanto-seorang gadis yang sangat ingin menikmati masa mudanya seperti gadis lainnya. Bebas pergi ke mana pun, dengan siapa saja, dan bahkan naik motor. Namun, dia tidak pernah merasakan semua itu. Dia merasa terkekang oleh larangan-laranga...
