Pepohonan yang tumbuh di taman Universitas Utama begitu meneduhkan. Suasananya yang tenang dan embusan angin yang sejuk membuat mahasiswa dan mahasiswi di universitas itu menjadikan taman sebagai salah satu tempat favorit mereka. Tidak hanya untuk beristirahat, mereka juga memanfaatkan tempat itu untuk berbincang santai dengan teman.
Sama halnya dengan Feyzia. Gadis berambut panjang itu lebih suka membaca buku di taman itu dibanding di dalam perpustakaan. Menurutnya, membaca buku ditemani suasana alam bisa membuat hatinya lebih tenang.
Di tengah keasyikan membaca buku, seorang mahasiswi menghampiri Feyzia. "Kau 'kan yang bernama Feyzia?" tanyanya.
Feyzia mendongak. "Ya, benar. Ada apa?"
Mahasiswi itu menyerahkan sebuah paper bag berwarna merah. "Ada yang menitipkan ini untukmu."
Feyzia menerima paper bag itu. "Dari siapa?"
"Cowok bule," jawabnya.
Brandon?
"Sekarang dia ada di mana?" Feyzia bertanya lagi.
"Dia hanya menitipkan paper bag ini padaku, lalu pergi."
Feyzia tersenyum. "Terima kasih, ya."
"Sama-sama." Mahasiswi itu berlalu meninggalkan Feyzia.
Feyzia melirik isi dari paper bag itu. Ada nasi kotak, puding stroberi, dan satu botol air mineral. Di bagian bawah terdapat selembar kertas.
Selamat menikmati makan siang,
My Princess ❤Your Prince,
Brandon
Feyzia tersenyum simpul membacanya. Inilah yang membuatnya tidak berpikir dua kali untuk menerima Brandon sebagai kekasihnya ketika pria itu mengutarakan perasaannya beberapa hari yang lalu. Walaupun Brandon selalu memberikan perhatian kecil nan sederhana, cukup membuat dirinya sangat bahagia.
Saat Feyzia akan membuka kotak nasi itu, ponselnya berdering. Bibirnya tersenyum kala melihat nama Brandon tertera di layar ponselnya.
"Hai, Bran."
"Kau sudah menerima paper bag yang kuberikan?"
"Sudah. Terima kasih, ya."
"Jangan lupa makan siang, ya! Aku tidak ingin kau sakit gara-gara telat makan."
Feyzia tertawa kecil. Lihatlah betapa perhatiannya Brandon! "Kau juga jangan lupa makan siang, ya!"
"Aku sudah selesai makan siang tadi bersama Atha karena dia harus segera ke bandara."
"Apa dia akan pulang hari ini?"
"Ya, aku sedang mengantarnya ke bandara."
"Oh ... cepat sekali dia pulang. Padahal, aku masih ingin berbincang lagi dengannya. Kalau begitu, titip salam rindu padanya, Bran."
"Hemm ... hanya rindu dengan Atha? Tidak dengan kakaknya juga?"
Feyzia tertawa ringan. "Astaga, Bran. Kemarin, kita sudah seharian jalan-jalan berdua. Masa sudah rindu?"
"Rinduku padamu itu setiap hari, Fey. Bukan hanya satu hari saja. Jadi, aku akan datang ke rumahmu nanti malam. Bolehkah?"
"Kau tahu aku tidak mungkin melarangmu untuk datang?"
"Baiklah, tunggu aku, My Princess!"
"Hati-hati di jalan." Feyzia menutup panggilan itu, lalu mulai menyantap makan siang yang diberikan Brandon tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, Captain!✔ (END)
RomanceFeyzia Dirahanto-seorang gadis yang sangat ingin menikmati masa mudanya seperti gadis lainnya. Bebas pergi ke mana pun, dengan siapa saja, dan bahkan naik motor. Namun, dia tidak pernah merasakan semua itu. Dia merasa terkekang oleh larangan-laranga...