Feyzia Dirahanto-seorang gadis yang sangat ingin menikmati masa mudanya seperti gadis lainnya. Bebas pergi ke mana pun, dengan siapa saja, dan bahkan naik motor. Namun, dia tidak pernah merasakan semua itu. Dia merasa terkekang oleh larangan-laranga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah kamar yang didominasi warna putih, hitam, dan abu-abu, tampak seorang pria sedang terlelap. Karena terlalu pulasnya, dia tidak menyadari apa yang sedang terjadi di luar kamarnya. Tak lama kemudian, tidurnya seperti terganggu oleh sesuatu membuat pria itu menggeliat di atas kasurnya.
Brandon memaksakan kedua matanya untuk terbuka. Indera penciumannya mencium aroma masakan yang sangat mengunggah selera. Semakin lama, aroma itu semakin tajam menusuk di hidungnya. Dahinya pun mengernyit. Siapa yang memasak di dapurnya? Pasalnya, dia hanya tinggal seorang diri di dalam apartemennya.
Pikiran Brandon mulai berkelana ke arah yang negatif. Mungkinkah ada maling yang tiba-tiba masuk ke dalam apartemennya atau ada tetangga yang masuk ke dapurnya tanpa izin?
Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Brandon menyibak selimut tebalnya, lalu beranjak dari tempat tidurnya. Bergegas keluar dari kamarnya. Dia lupa jika tubuhnya hanya terbalut kaos dalam putih dan celana pendek hitam.
Dengan langkah mengendap-endap, Brandon berjalan menuju dapurnya. Berhenti di balik dinding pembatas dapur dengan ruang tamu, lalu mengintai orang yang berada di dapurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat seorang gadis berambut blonde sedang sibuk dengan alat memasak di dapur Brandon. Karena terlalu fokus dengan masakannya, dia tidak menyadari jika si pemilik apartemen sedang memperhatikannya dari belakang.
Brandon tersenyum lebar seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia pikir ada maling atau tetangganya yang masuk ke dapurnya. Ternyata, gadis itu adalah adik perempuannya, Roseanna Agatha Herwingson.
Mendengar suara dehaman dari belakang, gadis yang biasa dipanggil Atha itu menoleh. Dilihatnya, kakaknya sedang berdiri di dekat meja dapur sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Good morning, Kak," sapa Atha dengan nada santai, lalu berbalik kembali untuk menyelesaikan masakannya.
"Kapan kau tiba di Jakarta, Atha?" tanya Brandon.
"Semalam. Maaf, aku tidak membangunkan Kakak. Kulihat tidur Kakak sangat nyenyak," jawab Atha tanpa menoleh.
"Darimana kau tahu password pintu apartemenku?" tanya Brandon sembari mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin dan menuangkannya ke gelas.
