10. Mayday

4.1K 374 2
                                    

Yugyeom baru saja kembali dari rumah sakit untuk check up. Dokter bilang semuanya baik, Yugyeom merasa sangat lega. Dia memiliki pekerjaan yang melelahkan tapi semuanya baik. Janinnya pasti akan tumbuh menjadi anak yang kuat. Dia sangat bersyukur.

Saat ini Yugyeom ada di dalam agensi. Dia masuk ke dalam lift menuju ke ruangan pelatih. Lalu dua orang karyawan masuk ke dalam lift. Mereka berdiri di depan Yugyeom.

"Menurutmu apa solois Lim yang dimaksud itu Jaebum?" tanya karyawan laki-laki setelah pintu lift tertutup.

"Siapa lagi? Gosip kencan mereka kan sudah lama terdengar," jawab si perempuan.

"Sudah ku duga Jaebum akan menikah muda." gumam laki-laki itu. "Tapi tidak kah kau pikir Jiyeon terlalu berani? Dia sudah mengungkapkan kehamilannya sebelum menikah,"

"Benar juga, aku justru merasa kasihan pada Jaebum. Hidupnya seperti ada di bawah kendali gadis itu,"

Yugyeom terkejut mendengarnya.

'Jaebum hyung akan menikah dengan Jiyeon? Bukankah mereka sudah putus?' batin Yugyeom

"Maaf..." Yugyeom menginturepsi percakapan dua karyawan itu.

Keduanya menoleh pada Yugyeom.

"Apa Jaebum yang kalian maksud itu Lim Jaebum solois disini?"

"Iya, dia" jawab si perempuan.

"Jadi dia akan menikah dengan aktris Park Jiyeon itu?" Yugyeom mencoba memperjelas meski ia takut mendengar jawabannya.

"Ne," jawab si perempuan lagi meyakinkan. "Apa kau tidak melihat berita? Mereka baru merilisnya satu jam yang lalu,"

Yugyeom menggeleng bingung. Pemuda itu lalu menunduk sedih. Dia tidak menyangka akan terjadi secepat ini.

"Tapi bukankah kau temannya?" tanya si laki-laki.

Yugyeom mengangkat wajah dan mencoba tersenyum, "Iya, benar."

Dua orang itu lalu berbalik dan kembali bicara berdua.

"Lihat, temannya saja tidak tau dia akan menikah," ucap si laki-laki.

"Jaebum benar-benar membuat berita besar," balas si perempuan.

Begitu pintu lift terbuka, Yugyeom segera keluar dari sana. Dia terus memikirkan perkataan dua orang tadi. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari berita Jaebum.

Benar saja. Berita tentang agensi Jiyeon yang mengkonfirmasi artisnya sedang hamil ada di daftar pencarian nomer satu. Disana bahkan jelas-jelas mereka menyebutkan marga Jaebum sebagai calon suami Jiyeon. Mereka mengatakan Jiyeon akan meresmikan hubungan mereka secara tertutup bulan depan.

"Sudah ku katakan berulang kali bukan aku hyung! Kau tidak percaya padaku?"

Yugyeom berhenti berjalan dan melihat Jaebum menelfon seseorang di sudut dekat jendela.

"Test pack apa? Itu pasti palsu!" Jaebum terlihat sangat frustasi. "Dia pasti bohong, aku bahkan tidak pernah tidur dengannya!"

Jaebum berbalik dan melihat Yugyeom disana. Yugyeom segera tersadar dan bergegas pergi ke ruangannya. Jaebum pun mematikan sambungan telponnya dan mengejar Yugyeom.

"Gyeom, dengarkan aku dulu," Jaebum berhasil meraih tangan Yugyeom sebelum pemuda itu masuk ke dalam ruangan.

Yugyeom berbalik dan memasang senyum palsu di wajahnya.

"Tidak perlu hyung, aku sudah tau," Yugyeom melepaskan genggaman Jaebum.

"Tapi itu bohong! Bukan aku yang menghamilinya,"

"Jangan menghindar hyung, kau harus bertanggung jawab pada perbuatanmu,"

"Kau juga tidak percaya padaku?" Jaebum terdengar kesal dan marah.

"Sekarang kita sedang ada di tempat kerja hyung, sebaiknya kita bicarakan nanti saja," jawab Yugyeom.

"Gyeom, tolong percaya padaku kali ini," mohon Jaebum.

"Biarkan aku sendiri dulu hyung," jawab Yugyeom dengan wajah serius.

Pemuda itu lalu masuk ke ruangan dan mengunci pintu. Begitu dia berbalik, ternyata ada Jackson disana.

"Sudah ku duga ada yang lain dengan kalian," ucapnya.

Yugyeom tidak dapat menahan air matanya. Yang lebih muda segera menghambur kepelukan Jackson dan menangis. Jackson memeluknya sambil mengusap punggung Yugyeom menenangkan.

"Menikah?!" Jackson sedikit berteriak karena terkejut.

Yugyeom mengangguk sambil memainkan gelas di tangannya. Dia duduk di kursinya dan Jackson duduk di sebelah.

"Sejak kapan?"

"Satu tahun yang lalu,"

"Apa itu saat kakek Jaebum hyung sakit?"

Yugyeom kembali mengangguk, kali ini dia menghembuskan nafas berat sambil menatap gelasnya.

"Itu permintaan terakhir kakek, aku tidak bisa menolak,"

"Lalu kenapa kalian merahasiakannya?" suara Jackson mulai melembut.

"Jaebum hyung tidak mencintaiku, dia sudah punya pacar," Yugyeom menatap mata Jackson sedih.

Jackson meraih tangan Yugyeom dan menggenggamnya hangat.

"Kau tidak sendiri, ada aku disini. Mark hyung pasti juga akan mendukungmu,"

"Terima kasih," Yugyeom tersenyum.

"Jadi selama ini setiap akhir pekan kau melakukan kegiatan amal untuk menemui suami mu?" Jackson berusaha mencairkan suasana.

Yugyeom tersenyum, "Aku bersih-bersih di rumahnya,"

"Cih, itu bukan amal. Itu pekerjaan istri,"

Yugyeom memukul lengan Jackson dengan tangan yang tadi di genggam yang lebih tua. Jackson ikut tersenyum. Dia baru sadar, Yugyeom polos yang dikenalnya sudah beranjak dewasa. Yugyeom kecilnya bahkan sedang memikul beban berat.

'Aku yakin kau pasti mampu menghadapi semuanya, Gyeom....' Jackson tersenyum dan berkata dalam hati.


Baby?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang