18. Nice

3.7K 297 2
                                    

     
     
Mark dan Jackson menjenguk Yugyeom saat mereka tiba di korea. Hari itu hari terakhir Yugyeom di rawat, jadi mereka juga sekalian membantu membereskan barang-barang Yugyeom dan pulang bersama.

Yugyeom pulang ke rumah Jaebum. Karena untuk beberapa hari ke depan Jaebum masih tidak ada jadwal, jadi dia bisa mengawasi pemuda itu sampai kondisinya stabil. Sedangkan Mark dan Jackson pulang ke rumah mereka.

Begitu sampai di rumah Jaebum, Yugyeom mendapat pesan dari Jinyoung bahwa ia baru akan menjenguk Yugyeom. Yugyeom bilang dia sudah pulang dari rumah sakit. Pemuda itu lalu meminta Jinyoung untuk datang ke rumah Jaebum.

Tak lama Jinyoung datang bersama Jisoo. Mereka membawa buah untuk Yugyeom.

"Kalian mau minum apa?" tanya Yugyeom sambil beranjak ke arah dapur.

"Tidak usah Gyeom, nanti saja" jawab Jinyoung.

Yugyeom yang tadi juga membawa buah dari Jinyoung lalu mencuci buah itu dan menyuguhkannya.

"Jadi kemarin kau sakit apa?" tanya Jisoo yang duduk di sebelah Jinyoung.

"Kelelahan dan anemia,"

"Dia ini ceroboh. Kalau sudah kerja lupa makan, lupa istirahat," Jaebum yang duduk di bawah menyela.

"Lupa hyung, lupa,"

"Kalau terus-terusan itu bukan lupa,"

"Maklumi saja hyung, dia kan keseringan diet," Jinyoung menengahi. "Ngomong-ngomong bukannya kau baru pulang dari rumah sakit hari ini?"

Yugyeom mengangguk.

"Tapi kenapa malah disini? Kenapa tidak langsung pulang saja?"

"Sebenarnya aku pulang kok hyung," Yugyeom menjawab sambil tersenyum malu.

"Hm...?" Jinyoung mendengung bingung.

"Ee... begini, sebenarnya aku dan Yugyeom...."

"Tunggu, kalian berkencan?" sela Jisoo.

Jaebum langsung mengalihkan pandangannya sambil mengusap tengkuknya gugup. Yugyeom terus tersenyum malu-malu.

"Hwa, daebak!" Jisoo memekik girang sambil menutupi wajahnya.

"Benarkah? Tidak bisa dipercaya," Jinyoung masih belum yakin.

"Sebenarnya.... kami sudah menikah," akhirnya Yugyeom bicara.

"MWO?!" Jinyoung dan Jisoo berteriak kaget.

"Setahun yang lalu," Yugyeom menambahkan.

"Dan kalian tidak mengundangku?! Apa aku sudah tidak dianggap??"

"Maaf... " Yugyeom menyesal.

"Hei, bukan begitu. Waktu itu cuma acara kecil-kecilan karena kakek ku sakit. Jadi kami memang tidak mengundang siapa-siapa. Hanya Keluarga inti yang ada disana. Bahkan kami tidak mengadakan pesta dan resepsi," Jaebum menjelaskan.

"Tapi kita sudah kenal lama hyung. Kau tega sekali. Wah, aku tidak percaya ini..."

"Oppa, sudahlah. Mereka kan juga punya alasannya," Jisoo mengusap lengan Jinyoung untuk menenangkan.

"Maaf hyung, kami memang merahasiakannya karena Jaebum hyung masih terikat kontrak,"

"Setidaknya kan kalian bisa mengatakannya padaku setelahnya," emosi Jinyoung sudah mereda.

"Aku tidak bisa karena kemarin-kemarin ada Jiyeon. Aku baru bisa mengatakan semuanya sekarang. Setelah kesalahpahaman ini selesai," jelas Jaebum.

"Kasihan sekali Yugyeom ku dapat suami macam dia," Jinyoung mengusap punggung Yugyeom penuh drama.

"Trima kasih hyung, kau memang paling mengerti aku," Yugyeom ikut-ikutan.

"Hei, Jinyoung kau berlebihan. Aku tidak seburuk itu," Jaebum membela diri.

Jisoo tersenyum melihat tingkah tiga orang itu.

"Ngomong-ngomong, aku melihat postingan seseorang yang mengunggah test pack dan mengaku sebagai orang yang mengenal Jaebum oppa,"

"Apa lagi ini? Kalian masih menyembunyikan sesuatu dariku?" Jinyoung mulai curiga.

Yugyeom meraih tangan Jinyoung dan menggenggamnya sambil tersenyum. "Hyung, kau akan segera punya keponakan,"

"Kalian benar-benar... Wah, aku tidak percaya ini. Wah...." Jinyoung tidak tau harus berkata apa.

Kedua temannya langsung memberikan kejutan tak terduga dalam waktu singkat.

"Apa masih ada lagi?" Jinyoung was-was dapat kejutan lain.

"Itu kembar, hyung," Yugyeom menjawab sambil tersenyum.

"Aku masih tidak percaya. Wah.... kalian benar-benar sesuatu. Wah... jinjja,"

Jinyoung lalu memgambil apel yang ada di meja dan langsung memakannya. Dia menggigit apel itu keras-keras sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya. Sedangkan ketiga orang itu tersenyum melihat sikap Jinyoung.

Yugyeom berangkat kerja dengan menggunakan taksi, ia melarang Jaebum mengantarnya. Di tengah jalan, pemuda itu memposting foto hasil usg terakhirnya.

"Terima kasih sudah percaya pada kami, kami menantikan kehadiran kalian," Yugyeom menulis caption di unggahannya.

Setelah sampai, pemuda itu langsung berjalan ke ruangannya. Dia menyiapkan data untuk membuat ijin tidak ikut lembur sampai malam. Setelah itu menyerahkannya pada bagian HRD. Begitu selesai, Yugyeom langsung ke ruang latihan.

"Kim Yugyeom, kau sudah baikan?" sapa salah satu seniornya.

"Ne, seonbae,"

"Kami khawatir padamu. Maaf ya, kami tidak bisa menjenguk di rumah sakit. Tadinya kami mau menjenguk saat kau di rumah, tapi Jackson dan Mark bilang kau pulang ke rumah suami mu. Tidak ada yang tau alamatnya," jelas yang lain.

"Iya tidak apa-apa, maaf sudah membuat kalian khawatir,"

"Kami berjanji akan menjagamu lebih baik," seorang staf menepuk pundaknya.

"Trima kasih," Yugyeom membungkuk pada mereka.

Tidak lama para trainee datang. Mereka segera memulai latihan hari itu.

"Baiklah, mari kita mulai latihannya,"
      
     
     
     
       
     
      

#20200412

Baby?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang