15. Who's that?

3.8K 324 0
                                    

       
         
        
Mereka lalu melanjutkan berbicara mengenai pekerjaan masing-masing. Jinyoung berkata ia baru saja menyelesaikan dramanya dan mungkin akan istirahat sejenak di dunia akting. Saat ini ia akan mengisi program variety show, beberapa hari yang lalu kru produksi menawarkan padanya.

Sedangkan Jaebum harus menjadwal ulang semua kegiatannya karena berita itu. Yang akan ia lakukan sekarang adalah istirahat sejenak sambil membuat musik. Setelah itu ia mungkin akan melangsungkan comeback jepang dan melakukan tur untuk beberapa kota disana.

Sedangkan Yugyeom tidak punya banyak hal untuk dikatakan. Jadwalnya masih sama seperti hari-hari biasa. Dia hanya ada satu jadwal keluar kota untuk audisi terbuka minggu depan.

Setelah berjam-jam, mereka bertiga memutuskan untuk pulang. Jinyoung pulang sendiri karena rumahnya dekat. Sedangkan Jaebum mengantar pulang Yugyeom.

Yugyeom pulang kerja dan langsung melepaskan celana jeansnya. Perutnya terasa begah dan tertahan tadi. Pemuda itu menghela nafas setelah merasa lega. Dia memperhatikan perutnya yang mulai terlihat membuncit. Bahkan beberapa celananya mulai sesak.

Yugyeom selalu rapi dalam berpakaian, dia memasukkan bajunya ke dalam celana. Sehingga orang-orang tahu bagaimana bentuk pinggang anak itu. Tapi akhir-akhir ini ia tidak bisa melakukannya lagi. Dia sering membiarkan bajunya di luar untuk menutupi celana yang ia kenakan telah turun dan memperlihatkan sedikit bentuk perutnya.

Yugyeom keluar kamar dan berniat mandi. Mark dan Jackson sudah berangkat ke LA kemarin. Jadi seminggu ini ia akan sendirian. Yugyeom tidak memberitahu Jaebum. Dia tidak ingin pemuda itu datang atau menyuruhnya menginap.

Selesai mandi, Yugyeom makan malam sendiri. Rasanya sepi juga. Ia sudah terbiasa hidup bertiga. Jackson sering menggodanya jadi mereka hampir selalu bertengkar. Kadang Mark hanya diam menonton, kadang juga melerai.

"Aku akan sangat merindukan mereka jika sudah menikah nanti..." gumam Yugyeom.

Selesai makan, Yugyeom duduk di sofa sambil menonton drama. Tidak lama ibunya menelfon.

"Ne eomma,"

Saat ini Yugyeom sedang ada di Suwon untuk melakukan audisi terbuka. Dia sedang istirahat untuk sesi kedua bersama seniornya di dalam ruangan.

"Hey, lihat ini," senior Yugyeom menunjukkan ponselnya.

Yugyeom mendekat dan melihat. "Siapa ini?" tanya Yugyeom, pemuda itu merasa heran.

"Aku juga tidak tau. Seseorang mengunggahnya secara anonim pagi ini,"

Yugyeom melihat ada tiga bungkus test pack tapi hanya ada dua test pack di atasnya. Ia lalu membaca apa yang tertulis di unggahan itu.
         
         

Ijinkan saya memperkenalkan diri lebih dulu. Saya adalah orang yang membantu merapikan rumah solois Jaebum. Saya melihat berita baru-baru ini terkejut. Mantan kekasihnya mengklaim bahwa ia hamil dan mengaku bahwa itu adalah anak Jaebum.

Saya akan mengatakan bahwa dia berbohong. Test pack yang ia unggah di media sosial adalah milik saya. Hari itu saya merasa ada yang aneh dengan badan saya dan ternyata saya hamil. Saya memastikannya dengan tiga test pack.

Karena gugup saya membuangnya di tempat sampah kamar mandi. Esok harinya saya mencarinya kembali dan berniat menunjukkannya pada suami saya. Tapi saya hanya menemukan dua, satu test pack yang saya patahkan hilang.

Saya bertanya pada Jaebum dan dia bilang tidak tau. Tapi Jaebum mengatakan bahwa semalam mantan kekasihnya datang dan memakai kamar mandi yang sama. Saya benar-benar tidak menyangka mantannya akan berbohong dan memfitnah Jaebum.

Saya sangat menyesal, saya benar-benar meminta maaf kepada Jaebum. Dia dengan lapang dada memaafkan saya. Karena itu saya mengunggah ini di media sosial. Berharap semua orang berhenti menyudutkannya. Saya juga berharap mantan kekasihnya berhenti berbohong dan minta maaf.

Terima kasih.
      
     
       
         
        

Deg!

Yugyeom tau siapa yang mengunggah berita ini.

Suaminya, Jaebum.

Itu artinya selama ini Jaebum sudah tau ia hamil. Yang Yugyeom tidak mengerti adalah, kenapa suaminya hanya diam saja? Lalu tiba-tiba ia mengunggah ini di media sosial secara anonim.

Yugyeom merasa dimanfaatkan. Yugyeom mengira Jaebum sungguh-sungguh saat mengatakan akan memperbaiki semuanya. Dia tidak menyangka Jaebum akan seegois ini. Dia bahkan sebisa mungkin tidak melibatkan Jaebum dengan masalah pribadinya. Tapi kenapa...

"Yugyeom, kau baik-baik saja?" seniornya bertanya saat melihat Yugyeom menangis.

Yugyeom tersadar dan buru-buru menghapus airmatanya.

"Ah, aku hanya terharu. Jaebum pasti orang yang baik. Sampai-sampai orang ikut simpati dan membantunya," Yugyeom berbohong sambil tersenyum.

"Dia memang anak yang baik. Aku bahkan terkejut saat Jiyeon pertama kali mengatakan ia hamil anak Jaebum. Jaebum terlihat sangat tenang karena ia yakin tidak bersalah. Lihat sendiri, Jiyeon bahkan terlihat berapi-api ingin mengikat hubungan dengan Jaebum. Tapi ia melakukan cara yang salah... Aku lega bukan dia yang menjadi pasangan Jaebum," seniornya setuju.

Yugyeom mengangguk canggung. Dia melihat jam tangannya. Masih ada waktu setengah jam untuk sesi kedua.

"Seonbae, boleh aku keluar sebentar? Aku sedikit bosan duduk disini terus," Yugyeom beralasan.

"Kau ini memang tidak bisa duduk diam lama-lama. Ya sudah, kau boleh keluar. Tapi ingat, kembalilah sebelum sesi kedua di mulai,"

Yugyeom tersenyum, "Ne, gomawo..." ucap anak itu lalu keluar.

Seniornya tersenyum melihat tingkah Yugyeom. "Badannya saja yang besar, tingkahnya masih seperti anak-anak..."
     
       
       
      
       
      

Baby?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang