39. Hmmmm

2.1K 163 6
                                    

  
  
"Sunbae, apa kau sudah punya rencana pada tanggal ini?" Yugyeom menunjuk tanggal saat malam showcase Jaebum.

"Belum, kenapa?" jawab seniornya setelah berpikir sejenak.

"Apa kau ingin pergi ke suatu tempat nanti?"

"Pergi kemana?" seniornya sedikit bingung.

"Kencan dengan istrimu mungkin,"

"Ah, tidak ada. Aku sedang berencana untuk sering-sering di rumah. Biar hemat," senior Yugyeom tertawa di ujung kalimatnya.

Yugyeom mengeluarkan sesuatu dari laci meja kerjanya dan memberikan pada seniornya.

"Aku berharap kalian bisa ke sini," Yugyeom meletakkan dua tiket showcase Jaebum di meja seniornya.

"Kau serius??" seniornya tampak terkejut.

Dia meraih tiket itu dari meja dengan tidak percaya. Yugyeom tersenyum melihatnya.

"Ini asli kan? Kau tidak sedang bercanda kan?" seniornya masih tidak percaya. Takut sudah kepalang bahagia tidak taunya itu tiket palsu.

"Tentu saja itu asli! Jaebum hyung tadinya berniat memberikan ini pada orang lain, tapi karena mereka tidak bisa datang jadi ia memberikan padaku,"

"Kalau begitu aku ganti saja uangnya, Jaebum pasti sangat ingin kau datang dengan suamimu,"

"Tidak usah hyung, aku sudah bilang tidak akan datang. Jadi dia mengatakan aku boleh memberikannya pada siapapun,"

"Trima kasih Gyeom, trima kasih banyak," senior Yugyeom menggenggam tangan pemuda itu erat.

Yugyeom tersenyum senang melihatnya, "Sama-sama sunbae, tolong dukung comeback Jaebum hyung banyak-banyak,"

"Tentu, tentu," jawab senior Yugyeom dengan senyum yang terus menghiasi wajahnya.

Yugyeom berusaha meraih kotak yang ada di atas lemari. Sebenarnya dia yang meletakkan kotak itu di sana, tapi sekarang ia kesulitan untuk mengambilnya. Perut besarnya sedikit menyusahkannya.

Yugyeom melirik sebuah kursi yang ada di sudut ruangan. Dia bisa meraih kotak itu jika memakai kursi, tapi dia takut kursi tidak bisa menahan beban tubuhnya. Yugyeom tidak ingin mengambil resiko dan terjatuh. Akhirnya dia tetap berusaha meraih kotak itu dengan berjinjit sedikit.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tiba-tiba Jaebum muncul dan memeluknya dari belakang.

Yugyeom melihat ke bawah saat merasakan kaos besar yang ia kenakan di tarik ke bawah. Ternyata kedua tangan Jaebum memang sengaja menarik kaos yang ia kenakan. Jaebum meletakkan dagunya di bahu Yugyeom, yang lebih muda bisa mencium aroma shampoo dari rambut Jaebum.

"Hyung membuatku terkejut," ucap Yugyeom sambil sedikit menoleh pada Jaebum, ia menurunkan tangannya perlahan.

"Aku melihat bajumu terangkat tinggi-tinggi, aku bisa melihat perutmu dengan jelas," balas Jaebum.

"Ah, aku tidak sadar," Yugyeom kini paham kenapa Jaebum menarik kaosnya.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku," ucap Jaebum sambil melepaskan pelukannya.

Yugyeom sedikit berbalik menghadap Jaebum.

"Aku ingin mengambil kotak itu, tapi ini menghalangi," Yugyeom menunjuk kotak di atas lemari lalu mengusap perutnya lembut sambil tersenyum.

"Kau kan bisa bilang padaku," balas Jaebum.

"Tadi hyung sedang mandi, ku pikir aku bisa mengambilnya sendiri karena aku yang meletakkannya disana,"

Baby?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang