26. Touch

2.8K 223 0
                                    

  
  
Yugyeom merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya saat tidur. Ia lalu membalikan badan pelan-pelan. Pemuda itu terkejut begitu mendapati wajah suaminya.

"Apa aku membangunkanmu?" Jaebum bertanya lirih.

"Hyung kenapa bisa disini?" Yugyeom balik bertanya.

"Aku pulang setelah selesai latihan. Mark bilang padaku kau ada bersama mereka, jadi aku langsung kesini,"

"Apa manager hyung tahu? Nanti mereka khawatir dan mencarimu,"

"Tidak apa-apa, aku akan kembali jam delapan nanti,"

"Kenapa kau pulang? Kau bisa kelelahan jika bolak-balik seperti ini,"

"Aku khawatir padamu, aku tidak bisa fokus latihan. Kau terdengar seperti hendak menangis kemarin," Jaebum mengusap wajah Yugyeom lembut.

"Maaf..." sesal Yugyeom.

Jaebum tersenyum lembut, "Mau buat satu perjanjian denganku?"

"Apa?"

"Mari berhenti berkata menyesal dan berjanji. Jika salah satu dari kita salah, katakan saja. Jika kau ada yang membebani pikiran, katakan saja. Dan yang ditegur harus memperbaiki diri tanpa berjanji,"

"Jika dia tidak menepatinya?"

"Dia boleh dihukum. Apa saja,"

"Oke,"

"Kalau begitu biarkan aku tidur seperti ini dulu, aku masih merindukanmu. Si kembar pasti juga merindukan appa-nya," jawab Jaebum.

Yang lebih tua berbaring dan memejamkan mata. Tangan kirinya kembali memeluk Yugyeom. Yugyeom tersenyum kecil sambil mengusap wajah Jaebum lembut. Dia merasa bersalah Jaebum harus jauh-jauh dari Jepang kemari. Tapi ia bersyukur bisa melihat dan menyentuh suaminya seperti ini.

"Bangun hyung, sudah jam tujuh," Yugyeom membangunkan suaminya pelan.

Jaebum terbangun. Ia tampak mencari-cari sesuatu. Yugyeom lalu menarik ponsel suaminya yang tertindih bantal sendiri. Jaebum menyalakan layar dan terlihat ada banyak missed call dan pesan dari staff dan managernya.

"Mereka pasti mencarimu,"

"Aku akan membalas pesan mereka dulu,"

Yugyeom mengangguk. "Setelah ini segera mandi. Aku mau membantu Mark hyung menyiapkan sarapan," Ucap Yugyeom sebelum turun dari tempat tidur.

Jaebum mengangguk. Yang lebih muda keluar lalu menutup pintu kamar dan menghampiri Mark.

"Jaebum sudah bangun?" tanya Mark yang sedang memotong sayuran. Mereka berniat membuat sup untuk sarapan.

"Sudah. Jaebum hyung sedang membalas pesan, sepertinya yang lain mencarinya,"

"Lagian siapa suruh kabur tengah malam. Buat orang panik saja,"

"Dia sampai jam berapa hyung?"

"Tidak tau. Jackson yang membuka pintu,"

Yugyeom mengangguk. Dia melanjutkan untuk meracik bumbu.

Yugyeom merasa aneh. Jackson seperti menghindari Jaebum. Pemuda itu jadi penasaran, apa mereka menyembunyikan sesuatu? Yugyeom ingat Mark bilang jika Jackson yang membuka pintu untuk Jaebum.

Seperti biasa, Yugyeom tidak bertanya. Jackson merapikan meja setelah sarapan dan mencuci piring. Mark meminta Jaebum untuk segera bersiap, Yugyeom di minta untuk mengantarkan suaminya.

Keduanya mengiyakan Mark tanpa membantah. Yugyeom merasa hubungan Jackson dan Jaebum sedang tidak baik, jadi Mark berusaha menjauhkan mereka sementara.

"Aku tau ini mungkin tidak pantas tapi aku ingin minta tolong untuk menjaga Yugyeom selama aku tidak ada. Maaf merepotkan, trima kasih sudah ada untuknya," ucap Jaebum pada Mark dan Jackson sebelum pergi.

"Ah, hyung tidak perlu. Nanti aku akan pulang, biar tidak merepotkan mereka," Yugyeom merasa tidak enak pada pasangan kekasih itu.

"Patuhi saja apa kata suamimu," ucap Jackson.

"Ne," Yugyeom berkata lirih.

"Kami pergi dulu," pamit Jaebum.

"Hati-hati di jalan," pesan Mark.

Jaebum mengangguk, keduanya keluar dari apartemen. Saat di jalan, Yugyeom bertanya ada masalah apa antara Jaebum dan Jackson.

"Tidak ada apa-apa. Jackson cuma meminta ku untuk sering mengabari supaya kau tidak khawatir," Jaebum menjawab sambil tersenyum.

"Bohong! Aku tau hyung berbohong,"

"Kau mau aku jawab apa? Jackson marah padaku karena aku bertamu dini hari?"

"Bisa saja. Memang hyung sampai jam berapa?"

"Jam dua,"

"Jelas saja Jackson hyung marah. Kenapa tidak bilang padaku saja?"

Jaebum tersenyum lagi, pemuda itu meraih tangan Yugyeom untuk digenggam. "Aku sudah minta maaf padanya,"

Yugyeom menghembuskan nafas kesal. Jaebum tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku nanti akan pulang ke rumah. Takut eomma ku atau eomma Lim datang tapi aku tidak ada. Nanti mereka khawatir,"

"Kau bisa mengajak seseorang menginap supaya tidak kesepian,"

"Memangnya rumah hyung tempat umum bisa dimasuki siapa saja?" sindir Yugyeom.

"Bukan siapa saja, hanya teman-teman atau keluarga kita,"

Yugyeom tidak mengerti. Kenapa Jaebum terlihat sangat santai. Dia tidak terlihat marah atau kesal padanya. Padahal dia bersikap seperti anak kecil.

Setelah sampai keduanya turun dari taksi. Mereka memakai masker sehingga tidak ada yang mengenali. Tidak ada master fansite juga, karena mereka tidak tau Jaebum kabur ke Korea malam-malam. Mereka jadi lebih leluasa bersama. Bahkan Jaebum bisa dengan santai terus menggandeng tangan Yugyeom.

"Nanti kalo ada yang lihat bagaimana hyung?"

"Tidak ada. Lagi pula master fansite itu pengertian, jika idolnya berpacaran biasanya mereka mendukung. Foto-foto yang mereka dapat juga tidak dipublikasi sebelum agensi konfirmasi hubungan artisnya,"

"Apa saat dengan Jiyeon noona mereka juga tau?"

"Iya, mereka tau. Sayangnya tidak begitu baik. Tadinya mereka biasa saja, tapi setelah ada rumor Jiyeon berkencan dengan banyak orang mereka tidak mau ambil gambar Jiyeon," Jaebum tertawa kecil.

Yugyeom tidak mengerti. Tawa Jaebum terdengar datar. Bukan karena mentertawakan hal yang lucu ataupun menyesali hal yang pahit.

"Lalu sekarang?" Yugyeom bertanya jahil. Berharap suaminya benar-benar bisa tertawa atau sekedar tersenyum.

Jaebum tersenyum lembut, "Mereka masih mengira kau bagian dari staff karena bekerja di agensi. Meski mereka menerima, mereka tetap saja fans. Tidak bisa menerima begitu saja. Aku masih ingin menyimpanmu untuk diriku sendiri,"

Yugyeom balas tersenyum. Dia tidak tau harus senang atau sedih. Jaebum benar, yang lebih tua mungkin menyembunyikannya untuk tetap aman. Tapi menjalani hubungan yang disembunyikan juga tidak membuatnya nyaman.

'Semoga ini yang terbaik,'
     
   
       
   
 

#20200428

Baby?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang