Ekstra Part-

51 5 4
                                    

Elena tak bisa menahan dentuman jantungnya. Rasanya, jantungnya berdetak sangat keras dan Elena harap orang-orang tak mendengarnya. Tidak! Ia tidak akan bisa terbiasa kalau Regan terus saja berbuat manis padanya.

Ya Tuhan! Semoga saja aku tidak mati muda karena jantungku mulai berdetak dengan aneh.

Ia melirik tangannya yang di genggam Regan. Menelusuri lengan kokoh itu lalu mendapati wajahnya memerah saat Regan sedang menatapnya begitu intens dan dalam.

Damn you, Regan!

Cowok itu berhasil memporak-porandakan hatinya lagi. Merubuhkan dinding yang sempat ia bangun kemarin saat memutuskan untuk berhenti menyayangi cowok ini.

"Kenapa? Malu ya?" Regan tertawa renyah membuat Elena salah tingkah.

"E-enggak tuh," jawab Elena gugup. Sialan, jantungnya kini ingin melompat dari tempatnya. Ia menundukkan kepalanya lebih dalam sampai sebuah tangan meraih dagunya.

"Terus kenapa nunduk terus?" Regan mengerucutkan bibirnya. Tangannya bergerak mengapit rahang kecil Elena.

Elena membulatkan matanya. Ke-kenapa bibir Regan tiba-tiba terlihat menggemaskan?

"Hahaha! Lucu deh! Ihh pipinya merah!" Tangan Regan bergerak mengelus pipi Elena. Rona disana bukannya hilang malah menjadi-jadi. Semakin memerah, sebagai arti bahwa pemiliknya sedang dalam keadaan yang biasa disebut orang sebagai "salah tingkah".

"Re-regan. Jangan kaya gini." Elena melepaskan capitan tangan Regan pada dagunya. Gadis kaku itu kembali menunduk. Benar, baru kali ini ada laki-laki yang berani melakukan skinship padanya selain kakaknya.

"Kenapa gak boleh? Aku bahkan bisa lakuin yang lebih dari ini."

"Jangan terlalu manis. Aku gak kuat," lirih Elena dalam hati. Berharap seseorang membangunkannya dari mimpi indah sekaligus mengerikan ini.

"Jangan lakuin apapun yang ada dipikiran kamu, Re." Elena menunduk dalam, menyembunyikan rona wajahnya yang kelewat merah.

"Emang kenapa?"

"Kita kan udah resmi pacaran," bisik Regan sambil membungkuk. Dekat sekali dengan telinga Elena. Membuat gadis yang lebih pendek darinya itu tak ayal merinding.

"Re. Udah, nanti ada yang denger."

"Biarin. Biar dunia tau. Elena udah jadi milik Regan."

Elena mendongak. Menatap kesungguhan di mata Regan. Iya, cowok itu bersungguh-sungguh padanya. Tak ada lagi kepalsuan di sana. Senyuman Regan terbalas dengan kikik geli Elena.

"Iya, iya."

Benarkan? Tidak ada alasan lagi yang membuat Elena harus takut dengan hubungan mereka. Regan benar-benar serius dan itu sudah cukup bagi Elena untuk kembali meletakkan hatinya pada cowok bersurai kecoklatan itu.

Regan menarik bahu Elena mendekat, meletakkan kedua tangannya di rahang Elena, lalu dengan cepat mencuri kecupan singkat di bibir gadis itu.

Cup!

Bibir Elena membuka. Ia tak bisa berkata-kata. Tubuhnya kaku sedangkan jantungnya serasa meledak di dalam dadanya.

Sementara Regan menyengir malu, melupakan fakta bahwa mereka masih ada di sekolah. Untung saja hari sudah sore, bel pulang sekolah sudah berdering lebih dari satu jam yang lalu.

"Re-regan. I-itu tadi apa?" gagap Elena.

"Kenapa? Mau lagi?"

"A-apa? Nggak!"

"Udah. Gausah malu-malu deh ayangnya Regan. Sini-sini, jangan malu-malu."

Elena berlari menjauhi Regan sementara cowok itu mengejarnya di belakang. Tak butuh waktu lama untuk Regan untuk berada tepat di belakangnya. Cowok itu melingkarkan tangannya di perut sang gadis. Menyandarkan dagu di pundak Elena yang berdiri mematung.

"Regan. Kalau ada yang liat—"

"Sshh. Nggak ada. Gausah khawatir."

Regan memejamkan matanya nyaman. Sementara Elena diam-diam mengulum senyum. Gadis itu meletakkan tangannya diatas tangan Regan yang memeluk perutnya dari belakang. Tidak pernah sekalian ia merasakan perasaan ini. Bahagia, nyaman, seolah semua yang ia butuhkan dan inginkan ada di depannya. Dan itu semua karena pemuda yang kini sedang bersamanya, Regan.

Elena merasa lengkap.

***

Hohoho
Gimana nih ekstra chap nya

Mau lagi nggak?

Request ya!

Selamat menunaikan ibadah puasa.

Eh, jangan lupa pas buka baca ini. Kan disunnahkan berbuka dengan yang manis-manis. Hehe

Salam,

Lily


Past, Please! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang